"Malioboro at Midnight" merupakan cerita yang ditulis oleh Skysphire si pecinta langit dan segala isinya. Ia lahir di Jakarta pada 27 September 2001. Nama Sky bukan semata-mata diambil karena ia menyukai langit tetapi karena ia juga menyukai SKY ( Sehun, Kai yeol ) yang merupakan member dari boygrup Korea, EXO. Ada 5 buku karyanya yang sudah diterbitkan. Malioboro at Midnight adalah buku kelima yang diterbitkan sejak ia aktif menulis sejak 2 tahun lalu. Saya memilih buku ini karena saya tertarik dengan ceritanya. Ceritanya yang memuat tentang kisah-kisah remaja yang nantinya akan dapat menginspirasi saya. 

       Tengah malam bagi kebanyakan orang adalah waktu terbaik untuk beristirahat dan tidur lelap namun tidak berlaku untuk Serena Naghita, itu adalah waktu untuk menangisi hidup dan meratapi hubungannya dengan sang penyanyi terkenal, Jan Ichard. Hubungan mereka menjadi renggang akibat tidak adanya kabar dari sang kekasih.Pada saat tengah malam itu Sera berdiri di dekat balkon kamarnya, cukup lama melamun telapak kaki itu kembali menaiki besi balkon yang lainnya membuat tubuh Sera seolah melayang di udara. Berisi balkon itu sekarang hanya menahan sebatas tulang keringnya, kalau dia memajukan tubuhnya bisa diyakini tubuh Kurus itu akan meluncur ke bawah. Identik terakhir pintunya Sera didobrak oleh seorang hingga membuat selera terkejut dan refleks menarik tubuhnya dari besi pembatas balkon ke belakang. Ternyata ada seseorang pria yang dia rasa mabuk karena omongannya yang melantur dan tubuhnya yang tidak seimbang, Dia mendobrak pintu kamar Sera karena ia mengira ini adalah kamarnya.Dari situlah mereka berteman walaupun Sera merasa bahwa kehadiran Malioboro sangat mengganggu.

            Sebagai anak sulung, seorang Serana sudah terlatih untuk bisa melakukan apapun yang ibunya minta. Kata ibu anak sulung memang harus bisa semuanya agar mandiri dan tidak bergantung pada siapapun. Dan ayahnya telah meninggal karena terkena covid-19 , ia adalah seorang dokter dan terkena covid-19 akibat ia menemani Sera yang sedang di isolasi.

          Kehadiran Malio di saat Sera sedang terpuruk, membuat hidupnya menjadi jauh lebih baik karena Sera membutuhkan sosok seperti malu untuk menemani kesepiannya. " let me be your midnight, Ra. Tengah malam di saat lo kesepian dan merasa nggak ada yang sayang sama lo, cari gue." Malio akan melakukan segala cara agar Sera tidak merasa sendiri dan kesepian di tengah malam yang sepi dan gelap, dengan cara-cara yang sederhana.Dalam buku ini penulis menyajikan kisah kehidupan Sera dengan ringan menggunakan bahasa non formal /kekinian sehingga dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. Akan tetapi juga terdapat banyak typo yang ditemukan dalam buku ini dan terdapat juga pencetakan yang kurang jelas. Cerita ini cocok dibaca bagi remaja akhir hingga dewasa karena cerita dalam buku ini sederhana sehingga akan mudah dipahami bagi pembaca usia tersebut. Terutama untuk para remaja, ingin merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta dan mendapatkan perhatian dari orang terdekat. Pada cerita ini dibuat alur cerita yang menggunakan alur maju mundur. Ketika selesai membaca satu bab yang merupakan isinya alur maju, dibab selanjutnya dibawa ke alur mundur, hal tersebut dapat membuat para pembaca capek dengan alur cerita yang dibawa. Namun alur cerita ini sengaja dibuat maju mundur agar ceritanya lebih rumit dan menarik di mata para pembaca.Penulis juga menuliskan dan menciptakan karakter kepada setiap tokoh sesuai dengan kehidupan nyata yang sedang dijalani. Tokoh Sera digambarkan sebagai perempuan yang selalu terbawa emosi sedih, hal tersebut ditampilkan di bagian sinopsis buku " Tengah malam bagi kebanyakan orang adalah waktu yang terbaik untuk beristirahat dan tertidur terlelap. Tapi untuk Serana Nagita itu adalah waktu untuk menangisi hidup dan..." . Akan tetapi, dengan sifat mulia yang easy going, baik, perhatian, membuat kebanyakan perempuan dibuat jatuh hati dengan sikap Malio yang memberlakukan Sera layaknya seorang perempuan yang istimewa. Kemudian Richard yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga dia mengabaikan keberadaan Sera. 

       Dengan menggunakan tema cinta segitiga yang merupakan tema populer yang sering digunakan dalam sebuah cerita terutama di kalangan novel romantis. Dalam cerita ini tema cinta segitiga yang dibuat terlalu standar, terlalu basic. Sudah banyak sekali novel yang dibuat dengan tema cinta segitiga yang sama persis sehingga membuat pembaca mengetahui akhir /ending cerita. Hal itu tersebut membuat cerita generik, mudah ditebak. Dan ending terakhir cerita tidak ditentukan sehingga membuat pembaca seakan-akan digantung akan akhir dari cerita ini. Penulis dengan sengaja membuat akhir cerita seperti itu agar para pembaca membuat ending cerita sendiri, lalu bagaimana perasaan para pembaca setelah bercerita itu, apakah perasaan para pemecah kembali sebagian, sedih, kesal dengan akhir ceritanya. 

      Banyak sekali komentar positif yang diberikan dalam buku ini terutama dengan karakter Malio yang membuat para pembaca jatuh cinta terhadap karakter tersebut dan berharap keberadaan karakter tersebut ada di dunia nyata. Buku Malioboro at Midnight merupakan buku yang sangat layak dibaca terutama di kalangan remaja dan dewasa. Karena ceritanya yang mudah dipahami walau alur yang dibawakan terkadang memperumit keadaan atau membuat pembaca pusing untuk memahami cerita tersebut.