Resensi Buku "Genius" karya Den Setiawan

"Genius" adalah sebuah novel yang ditulis oleh Den Setiawan, yang menceritakan tentang perjalanan seorang anak laki-laki bernama Irawan dalam mengejar cita-citanya menjadi seorang jenius. Novel ini menawarkan sebuah narasi yang mendalam tentang kehidupan, impian, dan tantangan yang dihadapi oleh tokoh utamanya.

Plot dan Pengembangan Karakter

Novel ini dimulai dengan memperkenalkan Irawan, seorang anak laki-laki yang cerdas namun hidup dalam kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan. Irawan memiliki mimpi besar untuk menjadi seorang jenius dan mengubah nasib keluarganya melalui prestasinya di bidang akademik. Namun, perjalanan menuju cita-cita tersebut tidaklah mudah. Irawan harus menghadapi berbagai rintangan, termasuk tantangan ekonomi, persaingan dengan teman-temannya, dan ekspektasi yang tinggi dari orang tuanya.

Pengembangan karakter Irawan dalam novel ini sangat kuat. Pembaca dapat melihat bagaimana kecerdasan Irawan dipadukan dengan ketekunan dan tekad yang kuat untuk meraih mimpinya. Den Setiawan dengan cermat menggambarkan perjuangan batin Irawan, yang tidak hanya harus berjuang melawan ketidakadilan sosial tetapi juga menemukan identitas dan tujuan hidupnya.

Tema dan Makna

"Genius" juga mengangkat tema-tema yang dalam tentang mimpi, keberanian, dan nilai pendidikan. Melalui perjalanan Irawan, pembaca diajak untuk mempertanyakan nilai sebenarnya dari sebuah kejeniusan dan bagaimana keberanian untuk mengejar mimpi dapat mengubah takdir seseorang. Novel ini juga menggarisbawahi pentingnya pendidikan sebagai kunci untuk membebaskan diri dari belenggu kemiskinan dan ketidakadilan sosial.

Buku ini juga mengajarkan kita bahwa setiap kekurangan yang kita miliki pasti memiliki suatu kelebihan seperti pada buku ini menceritakan seorang anak yang bernama Kabi yang memiliki IQ 80 yang bisa dibilang bodoh tapi tidak idiot dia sering di bully oleh teman sekelasnya karena dia yang bodoh dalam pembelajaran bahkan saat dia mendapatkan nilai yang bagus pada ujiannya gurunya tidak mempercayai dia bahwa dia yang mengerjakan dan menuduh bahwa Kabi mencontek, hal ini juga terjadi sewaktu dia memenangkan lomba lari di sekolahnya dan dia menjadi perwakilan sekolah untuk mewakili dalam lomba lari tingkat Walikota yang pada akhirnya dia di batalkan untuk menjadi perwakilan karena dia yang di cap bodoh oleh sekolahnya

Dengan kisah dari novel ini kita bisa belajar bahwa sikap pantang menyerah dan jangan pernah menganggap diri kita bodoh tapi kita harus mengganggap diri kita belum pintar 

Gaya Bahasa dan Narasi

Gaya bahasa yang digunakan oleh Den Setiawan dalam "Genius" terasa lugas namun penuh dengan emosi. Ia mampu menggambarkan suasana hati dan ketegangan dengan sangat mendalam, sehingga membuat pembaca terbawa dalam perasaan tokoh-tokoh dalam cerita. Narasi yang mengalir lancar juga memudahkan pembaca untuk terhubung dengan perjalanan emosional dan intelektual Irawan.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, "Genius" karya Den Setiawan adalah sebuah novel yang memukau dengan cerita yang mendalam dan penuh makna. Ia berhasil menggambarkan kehidupan seorang anak muda yang memiliki impian besar dan bagaimana ia berjuang untuk mewujudkannya di tengah berbagai rintangan. Dengan pengembangan karakter yang kuat, tema-tema yang relevan, dan gaya bahasa yang menawan, novel ini layak dijadikan bacaan yang menginspirasi dan merangsang pemikiran. Bagi pembaca yang menyukai cerita tentang perjuangan dan pertumbuhan, "Genius" adalah pilihan yang sangat tepat.