
Gagal Menjadi Manusia (terjemahan Asri Pratiwi Wulandari)
-
Ditulis olehHana Novianti
-
Dibuat tanggal
17 Jul 2024
-
Sekolah
SMAN 1 BEKASI
Gagal Menjadi Manusia karya Dazai Osamu yang pertama kali terbit tahun 1948. Sebuah tulisan dari Sastrawan Jepang, Dazai Osamu dengan gaya semi-autobiografi. Mengangkat tema kesehatan mental, akan tetapi justru membuat banyak kontroversi yang terjadi antara pembaca. Dengan masalah utama sendiri berada pada pelaku utama, Oba Yozo.
Bermula seorang laki-laki yang selalu melawak pada awal kehidupannya. Lawakan itu bukan sebuah hanya 'lawakan' saja. Tipu daya dari lawakan itu ternyata membuat Yozo dicap menjadi anak yang penurut. Yozo melakukan aksi itu karena Yozo menganggap bahwa jika ia melawak ia tidak akan dihormati. Menurut Yozo sendiri dihormati membuatnya tertekan serta dituntut dirinya untuk sempurna. Awal permulaan inilah yang membuat Yozo menjadi tidak tau apa itu manusia, apa itu pribadi dirinya, apa itu emosi.
Yozo tidak tau apa itu manusia. Trauma-trauma yang menghampirinya membuat Yozo semakin membuat dirinya penuh akan aib. Yozo juga tidak mempercayai Tuhan akan mengabuli permintaannya. Hidupnya sudah penuh dengan aib, semua orang juga tidak mau menoleh kepadanya, Tuhan pun sepertinya juga, Yozo anggap.
Tidak punya akan tiang hidup. Hidup pun hanya bergelantungan seperti monyet yang pindah dari pohon satu ke lainnya. Iman pun tidak ada. Yozo yang terlalu memikiran perspektif orang terhadap dirinya, membuat dirinya melawak sampai hancur jati dirinya. Melawak sampai tidak bisa berpikir mana yang harus mana yang tidak. Hidupnya mengalir seperti sungai Shinano yang sangat panjang seperti pemikiran seorang Yozo. Tidak ada iman, tidak ada tiang kehidupan. Hidup dik Yo pun penuh dengan aib.
Salah satu buku yang mampu membuat kita terjun langsung ke dalam perasaan terdalam. Tanpa disadari kita sudah tenggelam di dalamnya. Perasaan hampa menghampiri setelah membacanya.
Perlu kita ketahui sebuah iman dalam diri kita mampu membuat kita hidup. Tanpa adanya iman dalam diri, semua pasti aib. Tidak perlu terlalu memikirkan perspektif orang terhadap kita. Hiduplah sesuai dengan pribadi sendiri. Hidupmu tidak akan penuh dengan aib.
0 komentar