
Gelisah Camar Terbang
-
Ditulis olehNABILA SETYA WARDANI
-
Dibuat tanggal
18 Jul 2024
-
Sekolah
SMK Kehutanan Negeri Makassar
Resensi Buku Gelisah Camar Terbang Karya Gol A Gong
Oleh Nabila Setya Wardani
XII.A
Buku Gelisah Camar Terbang ini ditulis oleh penulis inspiratif, bapak Gol A Gong. Penulis dengan nama asli Heri Hendrayana Harris sudah menghasilkan banyak karya. Beliau juga merupakan Duta Baca Indonesia untuk periode 2021 s.d 2026.
Novel ini menceritakan apa yang pembaca alami sehari-hari. Dimulai dari pekerjaan yang menumpuk dari pagi sampai malam, kemudian pulang dan langsung tidur karena kelelahan bekerja seharian. Malam minggu berkumpul dengan Klub Jahe saling bertukar pikiran seperti orang Indonesia pada umumnya. Bagian asyiknya adalah saat pembaca masih bisa merasakan persahabatan dan cinta dari sesama TKI.
Novel ini banyak menceritakan mengenai cinta yang tak bersyarat, tidak harus sarjana, tidak peduli profesi pelayan restoran, pengasuh Amak (nenek) dan Akong (kakek) atau bahkan nyonya rumah. Ada juga bagian di mana kenangan pahit akan diceritakan.
Saat pekerjaanmu tidak sesuai harapan majikanmu mereka tak segan-segan menyakitimu, sampai-sampai kamu memilih melarikan diri dan menjadi TKI Kaburan yang dihantui rasa takut saat bertemu polisi dan saat pemutihan.
Air mata mereka yang sudah kering. Batin merintih pedih. Entah ke siapa mereka harus mengadu. Ketika bekerja, mereka harus membayar fee bulanan. Ketika tidak cocok dan kabur untuk mengadu kepada agen penyalur, ternyata agen lebih memihak kepada majikan. Kenapa agen penyalur lebih suka angkat tangan pura-pura tidak tahu? Beginilah nasib TKI kaburan. Harus pandai-pandai mencuri dengar situasi terkini, apakah akan ada pemutihan atau penangkapan Tetapi, setiap orang berhak memilih.
Setiap orang berhak bahagia. Setiap orang berhak dicintai dan mencintai. Setiap orang berhak mengejar mimpi. Setiap orang berhak menggantungkan cita-citanya setinggi langit, karena kalau pun jatuh, dia akan jatuh diantara bintang-bintang.
Oh ya, seperti judulnya “Gelisah Camar Terbang”, banyak bercerita tentang kegelisahan yang berkesinambungan antara anak, ibu, ayah, tunangan, dan para TKI di Taiwan. Kegelisahan yang tak tertulis tapi tersirat, sehingga kita harus pandai-pandai dalam memaknainya.
Novel ini asyik dibolak-balik walau hanya untuk mencari quotesnya saja, yang memang maknanya sangat dalam.
Tapi, saya yakin pembaca juga akan tertarik untuk membaca semua ceritanya yang pada akhirnya akan berakhir bahagia, diiringi rasa haru juga.
Tentang cinta yang hadir tak terduga. Tentang perjuangan perempuan cantik mempertaruhkan hidup sebagai buruh migran. Tentang segala yang membuat kita bertanya; ke mana hidup akan bermuara?
Meskipun demikian, Adam tidak menyerah dan terus berjuang untuk mengejar mimpinya. Melalui proses pelatihan yang keras, Adam belajar tentang teknik terbang dan menjadi pilot yang handal. Namun, dia juga harus menghadapi berbagai rintangan, baik dari lingkungan maupun dari dalam dirinya sendiri, seperti keraguan dan ketakutan.
Novel ini juga membahas tentang Duduk bermandikan matahari sore bersamamu di pantai Keelung,wahai cintaku ,Halimah .Menerjemahkan diam yang tak pernah kumiliki.Jika pun pernah ada,kau menyembunyikannya dari gelisah burung camar dipagi hari .Aku tahu setiap gerak gemulai pohon,pertanda kau hadir membawakan rindu untukku.Itu tidak akan pernah usang ,Halimah. Selembar senyummu terbang di bawa daun ,melayang jatuh ke pelukanku.Luka bernanah itu ,kau biarkan tertutup oleh cintamu.Setetes hingga kupeluk keabadianmu,berpendar menyatu dalam cahaya.
Aku titip rinduku ini untukmu,menjadi cinta abadi, Halimah. Novel ini direkomendasikan untuk pembaca yang ingin menyeselaikan masalah-masalah yang ada. Semoga dengan adanya novel dari Gol A Gong ini dapat menberikan inspirasi dan pencerahan bagi yang membacanya.
0 komentar