book

Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela

5
  • book
    Ditulis oleh
    Eka Saibatun
  • Dibuat tanggal
    19 Jul 2024
  • Sekolah
    SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SETELUK

Rating=4/5

Siapa sangka gadis cilik yang lucu  dan polos ini harus pindah sekolah karena dikeluarkan?
Ketahuilah gadis cilik yang dikeluarkan dari sekolah karena rasa ingin tahunya yang tinggi ,dan dianggap sebagai pengacau di dalam kelas telah tumbuh menjadi anak yang baik. Ini semua berkat kesabaran dan ketulusan kepala sekolah Tomoe Gakuen yakni Mr.Kobayashi.

Tetsuko Kuroyanagi (黒柳 徹子) adalah seorang aktris Jepang yang terkenal secara internasional, pembawa acara talk show, penulis buku anak-anak terlaris.Beliau mendirikan Totto Foundation, dinamai protagonis eponymous dan otobiografi dari bukunya Totto-chan, The Little Girl at the Window. Yayasan ini secara profesional melatih aktor tuli, menerapkan visi Kuroyanagi untuk membawa teater kepada tunarungu.Pada 1 Mei 2003, Kuroyanagi menerima Order of the Sacred Treasure sebagai pengakuan atas dua dekade pelayanannya untuk anak-anak didunia. Alasan saya memilih buku ini untuk di resensi ialah karena buku ini memiliki berbagai pelajaran ketulusan,pertemanan,kesederhanaan,dan juga keikhlasan.

“Totto chan: Gadis Cilik di Jendela”, mengisahkan seorang gadis cilik bernama Totto-chan yang bersekolah di Tomoe, sekolah gerbong kereta. Dengan latar masa peperangan Korea selatan. Buku ini ditulis untuk mengenang  Mr.Kobayashi,yang merupakan kepala sekolah Tomoe.
Kuroyanagi dalam buku ini menjelaskan tentang metode belajar yang digunakan Mr.Kobayashi sangat tidak biasa. Mungkin bersekolah di gerbong cukup aneh namun lebih aneh lagi pada penempatan tempat duduk,murid-murid tidak memiliki bangku tetap dan dapat berpindah sesuka hati. Bukan hanya itu, pelajaran di sekolah tersebut juga sangat aneh , guru akan memberikan sepuluh soal pada bidang yang berbeda lalu para murid bebas dapat mengerjakan soal ynang mereka sukai.  Dengan begitu guru dapat mengamati bidang apa yang diminati oleh para murid. Inilah yang dialami oleh para murid di Tomoe.Berpiknik, pesta minum teh, berjalan-jalan sambil belajar, serta hari olahraga. Tentu hal ini membuat Totto chan selalu bersemangat untuk berangkat ke sekolah.
Wah sungguh asyik ya?

Kuroyanagi dalam karya ini ingin menjelaskan bahwasanya setiap anak merupakan anak yang baik,hanya saja yang memengaruhi mereka ialah metode belajar dan juga cara pandang orang yang lebih dewasa.Yakni dengan selalu memberikan mereka kepercayaan dan pengajaran melalui hal-hal yang menyenangkan,serta tidak memaksa anak-anak untuk membentuk kepribadian yang telah digambarkan.

Hebatnya buku ini tidak hanya menghibur tetapi juga banyak memberikan pelajaran yang berharga tentang persahabatan,rasa hormat,dan kebebasan menjadi diri sendiri. Dalam buku ini pula Kuroyanagi  memperlihatkan kepolosan anak kecil yang memiliki berbagai pemikiran dan ide yang cemerlang. Karya ini membangkitkan kenangan lama ,saat saya masih bersekolah di taman kanak-kanak. Ingin sekali rasanya kembali ke masa kecil dan jika bisa, saya ingin bersekolah di Tomoe.Dalam buku ini pula ia memberikan pengajaran tentang apa artinya keikhlasan dengan Totto chan yang ditinggal mati oleh ayamnya, Rocky-anjing peliharaannya-,serta temannya yang terkena polio. Bahkan sampai dibubarkannya Tomoe karena adanya peperangan.

Ada beberapa kutipan Mr. Kobayashi yang sangat saya sukai ,ia mmengatakan kepada guru agar tidak coba memaksa anak-anak untuk tumbuh sesuai bentuk kepribadian yang sudah digambarkan.
”Serahkan mereka pada alam”
“Jangan patahkan ambisi mereka. Cita-cita mereka jauh lebih tinggi dari cita-cita kalian”
(Halaman 257).                                                                 
                                                                                                                                                       Tentu hal ini jauh berbeda dengan metode pembelajar yang digunakan di Indonesia. Saya berpikir mungkin apabila metode ini digunakan di Indonesia pendidikan Indonesia akan jauh lebih maju.

Kelebihan buku ini yakni terletak pada setiap sub bab memiliki topik yang berbeda dan setiap akhir sub babnya menggantung. Hal ini membuat saya semakin penasaran dengan topik pada sub bab selanjutnya dan tentu membacanya  tidak akan membuat saya merasa bosan. Selain itu gaya penulisannya memang sederhana namun pesan-pesan dan pembelajaran yang disampaikan sangat berkesan.

Adapun kekurangannya terletak pada ilustrasinya yang kurang menarik apabila untuk anak usia yang lebih muda. Jika ilustrasinya ditambah dan menambahkan warna pada gambar.Saya yakin,buku ini akan menjadi sangat hidup dan menarik. serta ada satu Bab yang berjudul "Gedung Latihan",ini cukup sulit untuk dimengerti,butuh beberapa kali pengulangan membaca untuk mengerti maksud dari bab ini. Tapi sungguh bagi saya kekurangan ini tidak memberikan dampak dengan alur cerita yang begitu menginspirasi.

“Totto Chan:Gadis Cilik di Jendela”, merupakan buku yang mampu membawa saya masuk ke dalamnya dan merasa kembali menjadi anak-anak yang bersekolah di taman kanak-kanak. Di tangah kelelahan dan hiruk pikuk yang dihadapi saya merekomendasikan untuk membaca buku ini.

Judul Buku Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela
Penulis Tetsuko Kuroyanagi
ISBN 9792236554
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2008
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman 272

1 komentar

  1. Vita Aulia :

    Menarik banget, jadi pengen baca

Buat komentar

Oleh Peserta Sama