book

Hujan Kepagian

0
  • book
    Ditulis oleh
    Farras Azzam Santosa
  • Dibuat tanggal
    22 Jul 2024
  • Sekolah
    SMP NEGERI 1 PURWAREJA - KLAMPOK

Buku Hujan Kepagian merupakan kumpulan cerita pendek yang berlatar pada masa revolusi. Penulis dari buku ini merupakan mantan anggota Tentara Pelajar yaitu Nugroho Notosusanto. Buku ini merupakan cetakan ke-26 yang dicetak oleh Balai Pustaka yang memiliki dimensi 14,8 x 21 cm dengan jumlah halaman 68 halaman. Cerpen-cerpen Nugroho Notosusanto merupakan kesaksiannya tentang revolusi kemerdekaan. Cerita pada buku ini tidak hanya dilihat dari sudut pandang peristiwa atas tindakan heroik para pelakunya tetapi juga dilihat dari sisi yang manusiawi. Pengarangnya sendiri terlibat langsung dalam perjuangan kemerdekaan itu sebagai anggota tentara pelajar.

 

Salah satu cerpen yang akan dibahas di resensi ini yang berjudul “Senyum” mengisahkan tokoh aku yang mendatangi makam pahlawan yang merupakan rekan seperjuangan. Di batas desa yang rindang tokoh aku sedang mendaki lereng sebuah bukit penuh tegangan singkong, dia bertemu dengan seorang bocah, bocah itu memberitahu tokoh aku bahwa makam rekannya berada di atas lalu tokoh aku berbincang-bincang dengan bocah itu. Setelah itu tokoh aku sampai pada makam, lalu dia menaburkan melati pada makam Jono. Tokoh aku lalu mengingat masa lalunya bersama Jono pada 5 tahun lalu. Pada saat itu harinya seperti pada saat ini cerah dan panas. Mereka sudah mau pulang karena sudah lapar dan haus belum sarapan sedangkan patroli mulai pagi sampai siang, tetapi di bukit Derkuku itu regu mereka bertemu pada peleton tentara Belanda yang juga sedang berpatroli. Setelah 10 menit mereka mendapatkan perintah mundur ke pangkalan dan masing-masing di antara mereka lari terbirit-birit menuruti jalannya masing-masing. Sesampainya di pangkalan mereka baru tahu bahwa Jono tidak ada di pangkalan. Lalu mereka mencari Jono setelah peleton tentara Belanda pergi, mereka menemukan badan Jono yang berdarah dengan pakaian koyak dan lengan kaki kanan remuk. Angin sejuk dan lembut hawa panas dan kering. Tokoh aku menyalakan sebatang sigaret dan Jono menceritakan pengalaman terakhirnya sebelum dia mati. Ketika perintah mundur diberikan Jono segera menuruni bukit Derkuku titik tetapi dia ketinggalan karena kakinya sakit saat pertama-tama dia kebingungan dan hanya lari. Rentetan tembakan membuat dia jatuh tengkurap. Tiga peluru mengenai telinganya. Dia berlari menuju tepi tegalan lereng bukit. Kepalanya pusing karena darah mengalir ke bawah. Sebuah granat meledak dan dia terbanting ke tanah lebih jauh. Dia naik ke atas lagi untuk mengambil senapannya. Lalu beberapa granat meledak di dekatnya dan membuatnya jatuh. Dia menyadari bahwa salah satu telapak kaki putus dan darah merembes ke luar. Di terus merangkak, pada suatu kilatan dia teringat akan adiknya yang bernama Tati. Tati ingin sekali masuk sekolah, dia terus mengoceh terus saat Jono di rumah. Agar Tati dapat sekolah dengan tenang dia harus tetap hidup seperti ini. Segala rasa sakit tadi seketika lenyap. Dia terus merangkak dan dia melihat di puncak bukit, Tati berdiri dengan berpakaian putih dan Tati berkata “Aku sekolah, Mas Jon, Aku sekolah.” Dan Jono tidur dengan senyum lega, Tati sudah sekolah.

 

Cerpen di atas memiliki tema peperangan. Menggunakan alur mundur dengan beberapa tokoh seperti Aku, Jono, dan Tati. Latarnya berada pada masa revolusi dan berada di bukit Derkuku dan bukit Kuwut. Menggunakan gaya bahasa Indonesia. Dan menggunakan sudut pandang orang pertama.

 

Kelebihan dari buku ini yaitu perasaan dari para tokoh cerita digambarkan dengan sungguh baik dan menyayat hati serta disajikan pengertian dari kata-kata yang asing. Kelemahannya ada beberapa kata ada yang salah penulisan sehingga membuat cerita menjadi kurang jelas, serta ada beberapa kosakata Belanda, sehingga pembaca kurang memahami arti kata tersebut.

 

Secara keseluruhan, buku ini sangat menarik, penggambaran perasaan para tokoh sungguh terasa, serta cerita yang disajikan benar-benar menggambarkan pejuang bangsa yang heroik. Sungguh suatu mahakarya yang tersusun.

Judul Buku Hujan Kepagian
Penulis Nugroho Notosusanto
ISBN 9786022601357
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2018
Penerbit Balai Pustaka
Jumlah Halaman 68

0 komentar

Buat komentar