Judul                           : Arung Palakka : Sang Pembebas

Judul Resensi               : Arung Palakka : Sang Pembebas dari Sulawesi Selatan

Penulis                         : H. La Side

Penerbit                        : Pustaka Sawerigading

Jumlah Halaman          :154

Resensi Buku Arung Palakka : Sang Pembebas Karya H. La Side

Judul resensi: Arung Palakka : Sang Pembebas dari Sulawesi Selatan

Buku arung palakka sang pembebas karya H.LA SIDE adalah buku yang menceritakan arung palakka yang di sebut tokoh legendaris khususnya bagi rakyat bone soppeng ke abad XVIIkerajaan Bone dan Soppeng buku ini di terbitkan oleh Pustaka Sawerigading  pada tahun 2014 yang berjumlah 154 halaman . Buku ini menceritakan kejadian peristiwa pada abad XVII Pada saat Arang Palakka  sang pejuang ,dan  sang pembebas pemerdeka bagi  masyarakat Bone dan Soppeng

Penulis dari buku ini yaitu la side yang merupakan penulis buku yang menceritakan tentang perjalanan pejung arung palakka la side lahir di soppeng pada bulan desember 1912 beliau sejak kecilnya ia dianggap di kalanga keluarganya sebagai anak yang cerdas la side dari keturunan arung ujung , dia sekolah di kwekschool yang di dirikanoleh belanda la side tamat pada tingkat pertama tahun1931 la side mengendalikan dirinya sebagai pegawai negeri dalam dunia pendidikan kariernya sebagai guru sekolah rakyat dan masa pensiunya beliau aktif sebagai pengurus persatuan orang tua mahasiswa fakultas universitas hasanuddin buku ini bukanlah di maksud sebagai buku sejarah baru la side aktif menulis karya sastra dan kebudayaan sulawesi selatan di maksud sebagai pengigat kembali akan seseorang yang perna ada di masa yang lampau.

Tokoh dalam buku ini adalah arung palakka atau nama aslinya yaitu datu maro la teritatta reta malampe  gemena arung palakka adalah orang bone yang ingin membebaskan rakyatnya dari penjajahan kerajaan gowa tallo , arung palakka dan rakyatnya di suruh oleh kerajaan gowa untuk melakukan kerja paksa untuk membangun parit dari ujung tana samapi barombong karna kerajaan gowa akan bersiapsiap akan perang melawan belanda. Arung palakka dan rakyatnya melarikan diri dari kerajaan gowa dankembali menyusun untuk menyerang kerajaan gowa.

Buku ini sangatlah bagus dan keren karena tokoh dalam buku ini arung palakka memiliki sikap perjuangan dan pantang menyerah dalam membantu membebaskan rakyatnya buku ini seperti ini juga banyak yang bisa kita baca seperti taktik perang ramai sultan hasanuddin ‘’pangeran di ponogoro ‘’dan masih banyak lagi ketika saya menemukan buku bacaan yang beraksara lontara dan dalam bahasa bugis karya la side (almarhum) saya sangat terkesan. Gaya penceritaan la side yang luwes dan tidak terkesan serius membuat kita betah membacanya, saya pikir juga bagi yang bukan pembaca sejarah akan menyukai bacaan la side ini. Dalam bahasa sumber arung palakka tidak hanya memiliki satu nama yang kadang di pakai menggunakan nama arung palakka,datu mario,la tenri tetta petta , malape gemekna . daeng serang dan sesekali mengunakan sekaligus secara bersamaan dan beberapa juga nama tokoh memiliki gelar anumerta yang di gunakan dengan terpaksa setelah ia di ceritakan sudah meninggal , maka ia pun bernama la tenrirua ri bantaeng.nama matinroe ri bantaeng inilah nama gelar anumertanya.meskipun buku ini bersifat ramah tetapi tentu mengandung makna, dan kita sebut saja ramah sejarah sebab fakta fakta yang begitu terungkap di baliknya adalah suatu bukti bahwa zamanya. Sebuah renungan tentang filsafat sejarah bugis pada abad ke 17 yang di dominasi oleh persaingan ekonomi antara gowa dengan voc.karena mereka perjuangkan dan bagaimana mereka masing masing mempertahankan citranya.