
Ulysses moore the series "pulau topeng"
-
Ditulis olehAfrilia Yusetha Utama
-
Dibuat tanggal
30 Jul 2024
-
Sekolah
SMPN 25 KOTA MALANG
Resensi Buku Pulau Topeng karya Pierdomenico Bacalario
Judul : Sang Tiga pengelana
“Pulau Topeng” adalah sebuah karya Novel dengan genre Fiksi Petualang yang ditulis oleh Pierdomenico Bacalario, penulis asal italia. Buku ini ditulis untuk anak anak berusia kurang lebih 11 Tahun. “Pulau topeng” Sendiri adalah Series Ke-4 dari karya fiksi petualang, Pierdo Yang dikenal dengan “Ulysses moore the series”. Buku series Ke-4 ini diterbitkan pada tahun 2006, lalu diterjemahkan Ke dalam Bahasa Indonesia oleh Barokah Ruziati, pada tahun 2009, serta diterbitkan oleh Erlangga for kids. Selain itu, buku ini juga sudah terjual lebih dari 10 juta buku di seluruh dunia, dengan berbagai bahasa. Buku “Pulau topeng” ini memiliki 213 Halaman, dengan cover buku yang keras, dan gambar yang menarik.
“Pulau Topeng” adalah salah satu dari delapan series lainnya yang mengajarkan bahwa, Cinta akan benar benar membuat pertemanan hancur, serta rahasia itu harus dijaga, agar tak membuat orang lain kecewa pada kita. Selain itu, kegigihan Jason, Julia, Rick untuk memecahkan misteri pintu waktu dan Kilmore Cove, membuktikan bahwa kunci dari kesuksesan itu sendiri adalah perjuangan dan tak kenal rasa takut.
Novel ini, Menceritakan tentang dua saudara kembar beserta satu temannya yang sedang memecahkan misteri di Kilmore Cove. Tentang kepergian salah satu tokoh lama yang menghilang ke Abad 18 di Venensia, Karena dia membocorkan sebuah rahasia besar pada wanita yang dia cintai dan dia juga merasa malu akan kebodohannya itu. Selain itu, juga ketiga anak tersebut juga sedang mencari Kunci utama yang disembunyikan oleh pemilik rumah terdahulu.
Tokoh utama dalam cerita ini adalah Julia Covenant dan saudara kembarnya Jason Covenant beserta teman barunya di Kilmore Cove, Rick Banner. Julia dan Jason adalah penduduk baru di Kilmore Cove. Setelah ayah dan ibunya memutuskan membeli sebuah rumah besar yang misterius di ujung bukit, rumah itu bernama Argo Manor Milik Ulysses Moore. Sejak saat itulah, mereka berdua Beserta Rick memulai petualangannya menjelajahi waktu.
Buku karya Pierdomenico ini memiliki alur yang benar benar di luar dugaan karena perpindahan waktu dan juga beberapa kosa kata kuno yang digunakan dalam Cerita ini. Teka teki yang dituliskan dengan sangat sulit untuk dipecahkan ini, bisa membawa para pembaca seolah-olah mereka ikut serta dalam petualangan menakjubkan ini.
Dari segi pengembangan karakter, Pierdomenico selalu menyelingi dengan kegilaan Jason yang memercayai hantu dan selalu menggunakan buku panduan hantunya untuk memecahkan teka teki sehingga mengundang tawa para pembaca. Selain itu, Pierdomenico juga berhasil membuat sebuah “kejutan” di akhir buku serta cerita yang akan berpindah tempat atau transisi waktu begitu mulus. Oleh sebab itu, cerita ini membuat pembaca tak menyadari Transisi waktu atau pergantian tokoh yang terjadi.
Selain itu, Novel milik Pierdomenico ini juga mengajarkan beberapa pengetahuan pada Abad ke-18 tentang hal mistis, cara berperilaku, dan berpenampilan pada abad itu di Venensia. Secara sekilas buku ini benar-benar terasa nyata dengan adanya beberapa gambar tokoh di bagian belakang buku, lalu beberapa sampul bab yang memiliki jawaban atas teka teki di dalam bab tersebut. Namun, Novel dengan genre Fiksi petualang ini juga memiliki tantangan bagi pembacanya, apalagi para remaja yang tidak terlalu bisa memahami tentang apa itu bahasa-bahasa kuno. Ada beberapa kata-kata yang mengandung hal-hal yang cukup ambigu untuk buku yang diperuntukkan bagi anak kecil.
Novel ke empat dalam series “Ulysses Moore” ini juga terkadang memiliki beberapa kata, maupun ejaan-ejaan yang masih cukup aneh, Karena ada beberapa yang menggunakan bahasa kuno pada abad pertengahan. Novel ini benar-benar menguras otak dengan teka-tekinya yang sangat tidak masuk akal, namun juga tak menutup kemungkinan bahwa Novel ini sangat cocok untuk dibaca saat waktu luang. Namun, tak cukup cocok untuk dibaca di waktu yang padat, karena kita akan ikut berpikir dengang teka-teki yang diberikan. Novel ini kurang cocok dibaca untuk anak berusia 11 tahun an atau anak SMP, karena beberapa bahasanya ambigu.
Nama : Afrilia Yusetha Utama
Sekolah : SMPN 25 Kota Malang
0 komentar