
Not Me
-
Ditulis olehAsifah Fatmawati
-
Dibuat tanggal
30 Jul 2024
-
Sekolah
SMAN 3 PPU
Resensi Buku "Kenapa Kita Dipertemukan untuk Membuat Kenangan, Bukan Masa Depan?" Karya Caay_
Judul : Not Me
Judul Buku : Not Me
Pengarang : Cahya Maharani (@caaay_)
Penerbit : PT Moka Media
Tahun Terbit : 2021
Jumlah Halaman : 59 chapter
Cahya Maharani, bisa disapa Cay merupakan penulis buku novel wattpad. Cahya lahir pada 16 April 2002. Cahya pernah menempuh studi akuntansi di salah satu universitas yang ada di kota Semarang. Cahya saat ini sedang sibuk membuat karya-karya lainnya. Buku "Not Me" adalah buku pertama yang Cahya buat dan buku pertama yang ia terbitkan. Cahya terinspirasi dari kisah hidupnya sendiri yaitu Cahya sewaktu SMP pernah menjadi korban bully, body shamming yang udah menjadi makanan sehari-hari. Melalui buku ini Cahya ingin menyampaikan bahwa tidak semua hal bisa dibercandakan. Bullying itu sangat tidak menguntungkan bagi siapa pun. Tetapi akan membuat korban atau pun pelaku dirugikan. Korban akan berdampak pada mentalnya dan pelaku akan berdampak pada masa depannya yang tentunya akan terkena hukuman.
Karya " Not me" merupakan sebuah novel fiksi digital hasil karya caaay_ yang pertama. Karya ini diterbitkan oleh PT Moka Media pada tahun 2021 di Jakarta. Sebagai penulis, Caaay_ tentunya menghantarkan pembaca ke dalam dunia literasi yang bertema kekeluargaan, pertemanan, cinta, kehilangan, dan penyesalan dengan latar belakang peristiwa dekade sekarang. Karya ini merangkum tentang mental health yang penting bagi manusia terutama pada anak pelajar.
Karya "Not Me" berhasil menciptakan kehidupan sehari-hari yang membuat pembaca seolah-olah masuk ke dalam cerita tersebut. Menceritakan tentang bullying di sekolah, dibenci, dikucilkan, kekerasan pada anak dalam keluarga, dan percintaan anak Sekolah.
Cakrawala adalah karakter utama dalam cerita ini. Sosok yang selalu ceria, suka menolong, menyukai warna kuning, hijau, hitam, dan pemilik senyum yang manis seperti gula. Semua barang yang cakra punya dominan warna kuning. Cakra selalu tersenyum dan ceria seolah dirinya adalah orang yang sangat bahagia di dunia. Dia selalu ramah walaupun dunia tidak ramah padanya.
Di balik keceriaan dan senyuman itu menyimpan banyak luka batin dan fisik. Cakra terlahir dari keluarga yang broken home. Ayah kandungnya adalah seorang pemabuk. Di saat mabuk ayah Cakra selalu memukulinya, tidak peduli Cakra masih anak-anak. Bundanya yang tidak tahan dengan perilaku ayah Cakra tidak sengaja membunuh ayah Cakra. Setelah kejadian itu, tidak lama kemudian Bunda Cakra menikah lagi dengan seorang lelaki yang mapan, mempunyai perusahaan. Sayangnya lelaki tersebut hanya sayang dengan bunda Cakra, tidak dengan Cakra. Lelaki tersebut bernama Tigu.
Moa anak dari kepala sekolah tersebut. Bahkan Moa mempunyai aturan tidak ada seorang pun yang boleh berteman dengan Cakra. Menurutnya Cakra itu aneh. Suka dengan warna kuning. Semua barang Cakra serba kuning. Tapi entah bagaimana Moa malah peduli dengan Cakra padahal Moa sangat senang jika Cakra dibully. Karena kepedulian itu Moa jatuh Cinta dengan Cakra. Karena kedekatan mereka berdua, Moa perlahan-lahan mulai mengetahui semua tentang Cakra.
Cakra adalah cowok yang boyfriend material. Ia akan melakukan apapun untuk Moa. Meskipun mereka berdua beda agama, tetapi tidak mengalahkan cinta mereka berdua. Cakra selalu menunggu Moa di depan gereja sehabis sholat dhuha di hari minggu. Karena selalu dibully dan selalu dipukuli sejak kecil, Cakra mengidap penyakit OCD (Obsessive Compulsive Disorder), PTSD (post-traumatic stress disorder), SKIZOFRENIA, juga mengalami gejala-gejala mental lainnya seperti berhalusinasi mempunyai teman, selalu menyusun benda-benda sesuai dengan warnanya.
Sebenernya Cakra mempunyai seorang kakak tiri namanya Maratungga, dipanggil Bang Mara yang mengidap penyakit kanker. Meskipun Bang Mara kakak tiri, tetapi Bang Mara sangat menyayangi Cakra. Cakra seharusnya menceritakan semua masalahnya dengan Bang Mara tetapi ia tidak ingin karena sifat Bang Mara padanya dan juga Cakra tidak mau menambah pikiran Bang Mara. Bang Mara terlihat tidak peduli dengan Cakra tetapi aslinya sangat menyayangi Cakra. Karena selalu menyimpan masalah sendiri dan tekanan dari teman-temannya dan lingkungan rumahnya yang mengatakan ia gila, pada akhirnya ia bunuh diri karena berhalusinasi menyelamatkan Gabi yang ingin bunuh diri.
Penulis berhasil menghidupkan semua karakter dengan latar belakang yang jelas, membuat pembaca merasakan perasaan setiap karakter. Membawa pembaca seolah-olah berada dalam cerita dan membuat pembaca menangis akan alur cerita. Sangat nyata dalam kehidupan sehari-hari dimana banyak sekali kasus bullying di sekolah.
Banyak pelajaran yang dapat diambil dari cerita "Not Me" Dari masalah kemunculan bullying bahkan dampak dari bullying. Di setiap bab tercantum kata-kata motivasi. Kelebihan lainnya juga terdapat gambar pesan wa (hal 76). Tatanan penulisan sesuai dengan ketentuan, tidak ada dalam penulisan kata (khususnya penulisan huruf kapital). Meskipun sedikit monoton tetapi tidak bosan untuk dibaca karena ceritanya yang menarik ditambah ada sedikit serbuk-serbuk cinta.
Dari segi penulisan, karena ini novel fiksi digital wattpad banyak kekurangan, dari tulisan dalam kalimat banyak pengulangan kata yang sama dan juga kesalahan dalam ketik (typo) seperti "keruan" seharusnya "karuan" (Hal 79), "beleha-leha" seharusnya "berleha-leha" ( chapter 4), "lagipula" seharusnya "lagi pula" ( chapter 4). Banyak menggunakan bahasa kasar sehingga pembaca harus bijak dalam menggunakan bahasa kasar tersebut.
Di dalam buku cetak terdapat perubahan nama "pak Haecan" ( dalam wattpad) berubah menjadi "Pak Heja" (Hal 15). Terdapat perubahan penulisan bab yang terdapat pada buku cetak yakni tidak terdapat bab "Pelukan Untuk Cakra" sedangkan di wattpad terdapat bab tersebut. Perubahan cover buku cetak dengan cover di dalam wattpad, sehingga saat akan membeli buku "Not Me" ini harus mengingat nama penulisnya. Tidak hanya itu, terdapat tulisan saja, seharusnya di setiap kata-kata motivasi di beli kolom berwarna sehingga tidak monoton.
Novel fiksi digital ini telah di bukukan dan menjadi buku Best seller. Buku setebal 292 versi buku cetak dan memiliki 59 chapter versi wattpad telah dibaca 10,6 juta dan viral di tiktok dengan tayangan lebih dari 11,4 juta. Selain itu, menggunakan bahasa kekinian dan bahasa anak muda membuat cerita ini mudah dipahami.
Secara keseluruhan, novel ini sangat layak dibaca untuk kalangan anak muda sampai orang dewasa sebagai bentuk meningkatkan potensi minat baca. Tidak direkomendasikan untuk anak-anak karena terdapat unsur kata yang kasar. Bukan hanya menghibur tetapi novel ini memberikan cinta, motivasi, empati, edukasi pentingnya bahaya bullying dan kekerasan anak dalam keluarga. Novel ini mendorong setiap pembaca menghimbau untuk tidak tutup mata akan kasus bullying.
0 komentar