
Sepotong Hati yang Baru
-
Ditulis olehLasya Alinsky
-
Dibuat tanggal
31 Jul 2024
-
Sekolah
SMAN SUMATERA SELATAN
Judul: Sepotong Hati yang Baru
Pengarang: Tere Liye
Jumlah Halaman: 214
Penerbit: Mahaka Publisher
Tahun terbit: 2012
ISBN: 9786239554545
Bahasa: Bahasa Indonesia
Dimensi: 13.5:20.5cm
Novel ini mengangkat tema tentang percintaan dan rasa kehilangan. Dengan berlatar belakang pada waktu saat buku itu diterbitkan, yaitu di tahun 2000-an. Novel ini merupakan gabungan dari beberapa cerpen, dengan cerita berbeda di tiap babnya. Sudut pandang yang digunakan di tiap babnya juga memiliki perbedaan, tetapi umumnya menggunakan sudut pandang orang pertama. Pembaca akan dibuat senang, sedih sekaligus terharu ketika membaca novel ini.
Novel ini ditulis oleh Tere Liye, seorang penulis yang sudah memiliki nama. Sudah banyak sekali karya Tere Liye, mulai dari novel, antologi, trilogi hingga serial novel. Banyaknya karya-karya itu juga membuat para pembaca tertarik dengan buku-bukunya. Salah satu karya yang banyak diminati adalah novel ini, Sepotong Hati yang Baru.
Sepotong Hati yang Baru menceritakan tentang berbagai kisah patah hati yang dialami oleh tokoh utama. Novel ini merupakan gabungan dari beberapa cerpen, dengan cerita berbeda di tiap babnya. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa isi buku ini bercerita tentang tokoh utama yang hanya memiliki separuh hati, sedangkan hati yang lain dibawa mantan kekasihnya yang pergi.
Tiap bab dalam novel ini memiliki ketertarikan sendiri. Ada salah satu bab yang gaya bahasanya menggunakan ejaan lama, membuat pembaca seperti berada di jaman itu ketika membaca bab ini. Nama tokoh yang digunakan di bab ini juga layaknya nama-nama orang pada zaman dahulu. Pun dengan peristiwa yang dialami para tokoh sesuai dengan zamannya.
Ada juga bab yang bercerita tentang kerajaan-kerajaan di novel ini. Bercerita tentang seseorang yang sedang menimba ilmu kemudian bertemu dengan cinta sejatinya. Namun, jalan cerita cintanya tidak mulus karena adanya perbedaan kasta. Hal itu membuat si tokoh utama harus berjuang untuk mendapatkan cintanya. Keajaiban pun terjadi, tetapi sayangnya keajaiban itu tidak cukup untuk membuat dua insan itu menyatukan cintanya.
Tere Liye sebagai penulis novel ini, mengangkat tema patah hati dengan berbagai kisah di tiap babnya. Tere Liye berhasil menumbuhkan karakter yang melekat pada semua tokohnya meskipun dengan cerita yang berbeda. Gaya penulisan yang dipakai Tere Liye juga terbilang variatif, Ia memakai ejaan lama di salah satu bab. Meskipun tema yang diangkat di sini sama, tetapi genre yang dipakai berbeda-beda di setiap babnya.
Gaya penulisan dan bahasa yang dipakai Tere Liye di novel ini mudah dipahami. Membuat para pembaca merasa benar-benar masuk ke dalam buku dan imajinasi mereka.
Dikarenakan buku ini terbit pada tahun 12 tahun yang lalu, membuat beberapa jalan cerita tidak relevan dengan zaman yang sekarang. Ada salah satu bab yang menggunakan ejaan lama, yang membuat pembaca yang baru lahir di tahun 2010-an sedikit mengalami kesusahan ketika membacanya. Hal itu mengurangi poin kemenarikan dari buku ini.
Ada beberapa poin penting yang dapat diambil dari novel ini dan sangat dekat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Novel ini mengajarkan bahwa cinta butuh perjuangan. Selain itu, cinta juga bukan hanya soal memiliki tetapi juga soal mengikhlaskan. Cinta tak akan lengkap jika hanya merasakan senang, tetapi juga rasa sakit.
Buku ini cocok untuk para pembaca yang sedang mencari bacaan ringan untuk membuat rileks. Karena topik yang diangkat juga tidak terlalu berat, novel ini cocok untuk semua usia.
0 komentar