
Memento mori : ingat matimu!
-
Ditulis olehAHMAD EKA REFALDI
-
Dibuat tanggal
01 Aug 2024
-
Sekolah
SMAN SUMATERA SELATAN
MEMENTOMORI, INGAT MATIMU!
Sebuah buku fiksi yang ditulis oleh Far Choinice dan diterbitkan pertama kali oleh mediakita. Dengan ukuran 13x19 cm buku ini memiliki 178 yang akan membuat kita ingin terus membacanya. Cerita dimulai dari dua orang gadis mengendarai mobil SUV perak yang sesekali oleng oleh jalan yang licin karena diguyur hujan, mereka sedang dikejar oleh sesuatu dan bingung harus berbuat apa, tiba – tiba terdapat sosok bayangan yang menghadang mereka dan membuat gadis dibalik kemudi membanting stir sehingga membentuk pembatas jalan, kedua gadis tersebut berakhir tidak sadarkan diri, di sudut kegelapan, sesosok bayangan menatap keadaan itu dalam diam, dia menyunggingkan senyumannya.
Mementomori… Hanya kalimat itulah yang diingat oleh Ayumi setelah kecelakaan 2 tahun lalu yang mengakibatkan saudara kembarnya Aura, meninggal di tempat serta membuat Ayumi mengalami amnesia parsial. Setelah kejadian 2 tahun lalu tersebut hidup Ayumi tidak tenang, ia dan sahabatnya Sena kerap kali diganggu oleh sosok gadis berambut Panjang bermuka hancur. Di suatu hari Ayumi berkunjung ke makam Aura untuk meminta maaf dan meletakkan mawar berwarna putih di sana, hari pun tiba – tiba menjadi gelap dan hujan sehingga Ayumi berlari untuk berteduh di restoran di Seberang jalan, alangkah terkejutnya ia melihat seorang gadis yang biasa menghantuinya berdiri di Seberang jalan yang hampir ia capai, rasa ngeri Ayumi berubah menjadi takut karena ada mobil Jeep yang melaju tepat ke arahnya, Bintang, adalah nama dari lelaki yang hampir menabraknya, dari kejadian itulah mereka menjadi dekat, Kedekatannya dengan laki – laki yang hampir menabraknya itupun menimbulkan masalah lain, seorang hantu gadis bermuka datar seperti manekin pun kerap datang dan menghilang begitu saja.
Hari demi hari dilewati Ayumi Bersama Bintang dengan bahagia, akan tetapi di suatu hari gadis manekin yang selalu datang setelah Ayumi bertemu Bintang mengancam Ayumi untuk menjauhi Bintang, hal tersebut tidak terlalu dihiraukan oleh Ayumi walau ia diancam oleh gadis manekin tersebut. Ayumi memberanikan diri untuk menceritakan hal tersebut kepada Bintang, namun mereka tidak menemukan petunjuk apapun akan hal itu. Ayumi akhirnya memberanikan diri untuk berkomunikasi dengan gadis manekin tersebut, gadis tersebut mengaku sebagai seorang paranormal dan kenal dengan Ayumi dan Aura di masa lalu, ia berkata bahwa Aura ingin merenggut nyawa Ayumi, Sena bahkan ibunya, Gadis manekin tersebut menawarkan sebuah perjalanan astral yang ternyata merupakan kebiasaan Ayumi dan Aura di masa lalu. Ketika di dunia astral, Ayumi bertemu dengan Aura, saudara kembarnya yang akhirnya membuka sebuah kebenaran bahwa gadis manekin tersebut Bernama Gadis, orang yang bunuh diri karena mereka rundung semasa SMA dulu, Ayumi pun Kembali menemui Gadis, yang paling mengejutkan, Gadis ternyata adik dari Bintang, gadis menawarkan untuk bertukar posisi dengan Ayumi, Ayumi menjadi arwah penasaran sementara Gadis menempati raga Ayumi, dengan begitu ibu dan Sena aka naman, Ayumi sempat setuju sampai akhirnya Bintang datang untuk menyelamatkan Ayumi di dunia astral tersebut
Ayumi terbangun mendapati Ibu dan Sena dalam keadaan baik – baik saja, tetapi sampai saat ini Bintang masih koma, polisi menemukan bukti bahwa yang memotong kabel rem mobil mereka adalah Bintang yang menuntut balas terhadap kematian Gadis, tiba – tiba ponsel Ayumi berdering dan mendapat kabar bahwa Bintang bangun dari koma, yang ternyata adalah Gadis yang merasuki tubuh Bintang.
Prolog buku ini sangat menarik perhatian, dimulai dari kecelakaan, pengenalan tokoh, bagaimana penulis Menyusun masalah seperti puzzle yang harus dipecahkan oleh Ayumi juga sangat terstruktur dengan apik, dengan penggunaan bahasa gaul menjadikan buku ini dapat dinikmati semua kalangan, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Dengan berbagai kelebihan, setiap buku pasti memiliki kekurangan, menurut saya, banyak sekali alur cerita yang sangat mudah ditebak menjadikan semangat pembaca menurun, ceritanya juga bertele – tele dengan penyelesaian yang kurang memuaskan
0 komentar