
Pulang-Pergi
-
Ditulis olehFerlinsa
-
Dibuat tanggal
01 Aug 2024
-
Sekolah
SMAN SUMATERA SELATAN
"Pulang-Pergi" merupakan sekuel dari buku sebelumnya yaitu "Pulang" dan "Pergi" karya dari Tereliye. Buku ini diterbitkan oleh Sabak Grip di Bandung pada tahun 2021. Novel dengan tebal 414 halaman ini kembali menceritakan kisah petualangan Bujang, mantan kepala Keluarga Tong yang ingin mencari jati dirinya ditengah hiruk pikuk kehidupan.
Dalam buku "Pulang-Pergi" ini Bujang kembali dihadapkan dengan masalah pelik. Masalah yang bermula dengan teror di pusara Mamaknya oleh Otets sang pemimpin Brotherhood Bratva di Rusia. Teror yang berisi perintah untuk segera menghadiri pesta pertunangannya dengan Maria putrinya. Acara pertunangan yang akhirnya menjadi celah bagi Natascha untuk melakukan pengkhianatan terhadap Otets. Dendam lama Natascha akhirnya terbalaskan dengan kematin Otets dan pelarian Bujang juga Maria dari dekaman Natascha akhirnya dimulai dengan dramatis. Pelarian Bujang dan Maria pun dimulai, pelarian yang bertujuan untuk mengumpulkan kembali kekuatan untuk menyerang balik Natascha. Pelarian yang penuh dengan bahaya dari pembunuh bayaran sepanjang jalan.
Dari segi pengembangan karakter, Tereliye berhasil menggambarkan semua karakter dengan detail yang membuatnya terasa nyata baik dari segi fisik maupun emosional karakter. Kemunculan karakter baru dan karakter yang tidak asing bagi pembaca juga menjadi daya tarik sendiri bagi pembaca. Thomas (Kisahnya ada di buku "Negeri Para Bedebah" dan Negeri di Ujung Tanduk") yang kembali hadir di buku ini tentu saja membuat para pembaca buku sebelumnya merasa antusias dalam membaca buku ini. Belum lagi munculnya Junior, karakter pendukung baru yang digambarkan sebagai murid Salonga dengan karakter uniknya juga turut memanjakan para pembaca. Karakter pendukung lainnya juga mendukung dan memiliki peran penting masing masing di setiap konflik cerita yang tentunya membantu perkembangan karakter utama.
Dari segi penulisan, Tereliye juga kembali memanjakan para pembaca dengan gaya tulisannya yang khas. Gaya tulisan yang sederhana tapi bermakna yang membuat para pembaca terhanyut kedalamnya. Dialog-dialog yang ditulis sedemikian rupa agar terasa natural menggambarkan dinamika hubungan para karakter menjadi lebih hidup dan emosional. Beberapa bahasa asing yang diselipkan dalam beberapa narasi dan dialog juga seperti menjadi angin segar bagi pembaca. Walaupun tanpa terjemahan yang jelas dan rinci pembaca dapat memahami maksud dari Tereliye melalui gaya tulisannya yang sederhana tapi bermakna yang selalu dapat membuat pembaca terhanyut didalamnya. Petualangan Bujang yang dipenuhi dengan intrik dan aksi juga berhasil digambarkan dengan baik oleh Tereliye. Perdebatan hati yang ada di dalam diri Bujang untuk melupakan segala masa lalu kelamnya yang penuh intrik dan agar terus bergerak maju berhasil menyentuh sisi emosional para pembaca.
Buku dengan alur cerita yang menegangkan dan dipenuhi aksi juga kejutan ini berhasil menjadi buku best seller di Gramedia pada kala itu. Alir cerita yang lebih banyak dipenuhi adegan aksi ini nyatanya juga menyelipkan beberapa romantisme juga humor untuk pembacanya. Bagian romantis antara Bujang dan Maria yang penuh dengan ketidakjelasan juga merupakan hal yang menarik untuk dinanti. Humor yang diselipkan dalam beberapa bagian cerita menjadi suatu kehangatan sendiri bagi para pembaca ditengah konflik yang ada.
Dari banyak kelebihan dari buku ini ada beberapa hal yang mungkin menjadi kelemahan dari buku in sendiri. Seperti beberapa bagian cerita yang seolah berulang bagi pembaca seri sebelumnya, dan ada sedikit perubahan dari cover buku akibat pengaruh dari bergantinya penerbit. Namun, Buku ini secara keseluruhan tetaplah merupakan buku yang menarik dan inspiratif. Kisah Bujang yang mencari jati dirinya setelah pulang dan pergi memiliki banyak pesan moral yang mendalam dan dapat menghibur para pembaca.
0 komentar