book

Buku Besar Peminum Kopi

0
  • book
    Ditulis oleh
    Muh. Albar
  • Dibuat tanggal
    01 Aug 2024
  • Sekolah
    Madrasah Aliyah Negeri 2 Bulukumba

Nong si Master Catur dan Perlawanan terhadap Patriarki

(Resensi – By Muh. Albar)

 

Maryamah atau biasa dipanggil Nong oleh warga sekampungnya adalah wanita pertama yang menjadi penimang timah di desanya. Anak dari pasangan Zamzani dan Syahlimah ini harus berjuang demi keluarga kecilnya setelah kepergian sang Ayah Zamzani yang meninggal akibat tertimbun tanah saat peristiwa kecelakaan tambang di kampungnya. Kehidupan keras sebagai penimang timah sudah harus dihadapi oleh anak yang baru menginjak bangku SMP. Sayangnya kehidupan SMP-nya harus berakhir untuk membantu menghidupi ibu dan adik-adiknya.

Tak berhenti di situ kehidupan berat Nong terus berlanjut. Wanita yang penuh otot dan jauh dari kata feminin itu menikah dengan seorang pria bernama Matarom seorang pemain catur hebat yang sangat dihormati di kampungnya karena keasliannya itu. Namun, pernikahan Nong penuh dengan cobaan. Matarom ternyata adalah suami yang jahat dan suka semena-mena terhadap Nong. Pada akhirnya Nong bercerai dengan Matarom setelah mengetahui bahwa ternyata Matarom sudah mempunyai istri lain yang sedang hamil. Nong akhirnya mempunyai niat untuk membalas mantan suaminya itu dibidang kebanggaannya yaitu lomba catur yang merupakan acara bergengsi di kampungnya pada perayaan 17-an. Dengan bantuan Ikalaludin sang sarjana luar negeri yang mempunyai teman pemain catur hebat dan digadang-gadang akan menjadi seorang Grandmaster muda berhasil membawa Nong memenangkan kejuaraan 17-an mengalahkan mantan suaminya. Nong berhasil menorehkan namanya sebagai wanita pecatur pertama dan mematahkan budaya Patriarki yang ada di kampungnya sebagai wanita penimang timah dan wanita pecatur pertama dengan julukan Maryamah Korpov.

“Buku Besar Peminum Kopi” adalah sebuah karya sastra berupa novel dengan ciri khas Indonesia. Novel ini merupakan seri ketiga trilogi Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata, diterbitkan oleh penerbit Bentang (PT Bentang Pustaka) di Yogyakarta. Novel ini membawa kita ke dalam dunia literasi yang penuh perjuangan, cinta, persahabatan, bahkan rasa kehilangan. Berlatar belakang Indonesia pada masa tahun 1990-1998. Karya sastra berupa novel berjumlah 352 halaman ini mengisahkan kisah seorang pemuda lulusan luar negeri yang tidak mendapatkan pekerjaan layak akibat gejolak reformasi orde baru dan seorang wanita penimang timah yang akan meruntuhkan pandangan semua orang tentang Patriarki.

Dalam karya ini, Andrea Hirata berhasil menunjukkan kepada kita bagaimana kehidupan masyarakat pada saat itu. Kesederhanaan, kerja keras dan perjuangan para tokoh berhasil digambarkan dengan sempurna, termasuk budaya Patriarki yang sangat kental pada saat itu. Kita diperlihatkan bagaimana seorang wanita dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Namun kita juga diperlihatkan sosok seorang wanita yang menentang budaya itu. Novel ini tidak hanya menyoroti Nong si wanita penimang timah yang menantang mantan suaminya, tapi kita juga di pertunjukan bagaimana kisah penuh perjuangan, cinta, persahabatan, komedi dan keputusasaan dari semua tokoh yang mana mereka mempunyai latar belakang kisahnya masing-masing.

Novel ini berfokus pada karakter Ikaluddin dan Nong Maryamah. Ikal adalah seorang sarjana yang kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya di luar negeri, ia bertekad untuk menjadi orang sukses di negaranya dan Nong seorang wanita penimang timah yang bertekad mengalahkan mantan suaminya dalam turnamen catur yang  mana dia tidak tahu tentang catur sama sekali. Dari kisah mereka, Andrea Hirata memperlihatkan kepada kita bagaimana usaha, kerja keras dan keinganan untuk  belajar dapat membawa kita kepada kemenangan seperti kisah Nong yang selalu dipandang sebelah mata karena Patriarki. “Beri aku sesuatu yang paling sulit, aku akan belajar”  satu kalimat dari Nong yang berhasil membuat emosi pembaca bergejolak.

Alur dalam novel ini disajikan dengan cara berpindah-pindah. Namun hal itu memberikan kesenangan baru dengan sudut pandang yang berbeda-beda namun tetap menjadi kesatuan pada pertengahan novel menciptakan berbagai macam emosi pada pembaca dengan kisah para tokoh. “Buku Besar Peminum Kopi” juga dengan jelas memperlihatkan kritikan terhadap budaya “Patriark” pada masa itu. Nong yang bekerja sebagai penimang Timah dan ingin bermain di kompetisi catur dipandang sebelah mata oleh warga kampungnya, mereka menentang bahwa ada seorang wanita ingin ikut pertandingan catur yang menurut mereka hanya untuk seorang pria. Hal ini memberikan kita pandangan bagaimana wanita pada zaman itu sangat dipandang sebelah mata.

Novel ini sangat edukatif, dengan memberikan kita pengetahuan tentang kepribadian manusia melalui permainan catur dan cara seseorang menikmati kopi. Dalam novel ini juga terdapat beberapa sejarah yang disinggung salah satunya ialah dampak dari gejolak reformasi yang menyebabkan krisis ekonomi, serta budaya Patriarki yang sangat kental pada masyarakat. Penggunaan bahasa yang tidak terlalu berat dengan tambahan gaya bahasa melayu membuat karya ini menjadi bacaan yang unik dan menarik serta ringan bagi para pembacanya. Namun, penjelasan akan permainan catur kurang spesifik sehingga bagi pembaca yang tidak paham akan aturan catur menjadi sulit untuk mengikuti. Penggunaan tema tentang kopi yang agak kurang tepat karena cerita yang berfokus pada permainan catur dari Nong serta beberapa bahasa melayu yang kurang umum untuk digunakan sehingga pembaca harus teliti untuk memahami beberapa kosakata bahasa melayu tersebut.

Secara keseluruhan  “Buku Besar Peminum Kopi” sangat direkomendasikan untuk dibaca. Perjuangan dari seorang wanita dapat menjadi inspirasi bagi seluruh perempuan yang ada di Indonesia. Ayah Nong yang meninggal membuatnya harus bekerja sebagai tulang punggung keluarga dengan cara mendulang timah. Di masa depan ia pun harus bermain catur untuk membalas mantan suaminya yang jahat dalam kompetisi 17-an yang sangat terkenal di kampungnya. Semua tindakan Nong tersebut secara terang-benderang adalah antitesis Patriarki.

Judul Buku Buku Besar Peminum Kopi
Penulis Andrea Hirata
ISBN 9786022916642
Bahasa Indonesia - Melayu
Tahun Publikasi 2020 (cetakan pertama)
Penerbit Bentang Pustaka
Jumlah Halaman 360

0 komentar

Buat komentar

Oleh Peserta Sama