
Seribu Wajah Ayah
-
Ditulis olehSaid Fathir Gibran
-
Dibuat tanggal
01 Aug 2024
-
Sekolah
MTs Negeri 42 Jakarta
"Seribu Wajah Ayah" adalah novel ke 11 yang dikarang oleh penulis Azhar Nurun Ala setelah dia menulis novel serial Maharani, novel setebal 134 halaman ini diterbitkan pertama kali oleh PT Grasindo pada bulan Maret 2020. Azhar Nurun Ala mulai jatuh cinta pada dunia menulis di usia tujuh belas tahun, ketika tengah menempuh kuliah di Jurusan Gizi Universitas Indonesia. Berawal dari menulis rutin di blog, kini ia telah menerbitkan sebelas judul buku, karya terbaru nya ini mengangkat cerita tentang salah seorang yang paling berjasa di dalam hidup seseorang yaitu ayah.
Ayah hidup dalam kondisi yang sangat tidak nyaman. Mulai dari kondisi perekonomian yang kurang, sampai dengan ujian hidup yang seringkali datang. Sangat sulit bagi ayah untuk hidup dalam kondisi yang sangat tidak nyaman, apalagi dia mengurus dan menafkahi anak tanpa seorang istri, istrinya meninggal dikarenakan pendarahan istrinya saat melahirkan terlalu parah dan tidak bisa terselamatkan. Namun lama kelamaan dia teringat apa tujuan kita hidup di dunia, bahwa hidup hakikatnya adalah ujian.
Dia akhinya memutuskan untuk mengurus anak nya hingga akhir hayatnya, dengan cinta yang penuh dengan kasih sayang. Ayah adalah sosok yang sabar ketika mengalami kesulitan saat mengurus anaknya, karena ayah selalu berikhtiar dan bertawakal. Setelah anaknya semakin mengerti betapa ayahnya telah banyak berkorban untuk membesarkan nya seorang diri, anaknya semakin tak ingin mengecewakan ayah nya.
Hubungan antara ayah dan anak selalu tersambung hingga akhirnya ada suatu hal yang mengakibatkan hubungan mereka berdua lama kelamaan menjadi semakin renggang, yaitu saat anak nya ingin kuliah di luar negeri, dan mau tidak mau meninggalkan ayah nya sendirian, selama anaknya berkuliah apa pun pertanyaan yang anaknya sampaikan kepada ayahnya melalui pesan singkat, ayah selalu menjawab tulisan yang sama, "Ayah masih menunggu kamu di rumah ini". Tapi saat anaknya pulang, tiba tiba dia mendapat kabar buruk yang sampai membuat dia menangis dan dadanya sesak, ternyata ayah nya telah dimakamkan 2 hari yang lalu.
Novel "Seribu Wajah Ayah" punya tema cerita tentang seorang ayah, orang yang punya peran penting dalam keluarga, dari menjadi kepala keluarga, pemberi nafkah, sampai pelindung keluarga. Novel ini menggunakan alur yang mundur dan menggunakan sudut pandang "kamu" dalam ceritanya, Selain itu novel ini juga menyelipkan beberapa ayat ayat suci Al-Qur'an dan Hadits, novel ini juga menyelipkan sajak sajak yang bermakna dari penyair.
Secara keseluruhan novel "Seribu Wajah Ayah" punya tema cerita yang indah dan alur/plot nya juga disusun dengan rapih, novel ini juga punya gaya bahasa yang mudah dipahami, selain itu majas majas yang ada di dalam novel ini punya arti yang sangat bermakna, dan majas majas ini bisa membuat pembaca termotivasi untuk memperbaiki diri dan menjadi lebih baik. Cerita yang dibawakan juga tidak membuat pembaca bosan, karena sosok anak yang ada di dalam novel ini adalah 'kamu', dengan menggunakan sudut pandang ini pembaca dapat langsung bisa merasakan masalah masalah dan keharmonisan yang terjadi dalam alur ceritanya.
Novel ini mengajarkan kepada kita bahwa jangan sekali kali kita tidak memperdulikan orang tua kita, selagi orang tua kita masih hidup teruslah berbakti kepadanya, anak yang tidak memperdulikan orang tuanya akan dipercepat azabnya oleh Allah di dunia sebelum di akhirat. Memang kita semua harus terus belajar dan mencari ilmu, tetapi jika kita melupakan tanggung jawab kita terhadap orang tua, dan sibuk dengan urusan pribadi, kita bisa saja menjadi anak yang durhaka kepada orang tua.
0 komentar