Buku "Matilda" karya Roald Dahl merupakan salah satu karya sastra anak yang paling dicintai dan diakui. Dalam buku ini, pembaca diajak mengenal sosok Matilda Wormwood, seorang gadis kecil yang luar biasa dengan kecerdasan dan rasa ingin tahu yang tinggi. Sejak usia dini, Matilda menunjukkan bakat luar biasa dalam membaca dan belajar, meskipun ia dibesarkan dalam keluarga yang tidak mendukung. Orang tuanya, yang digambarkan sebagai orang yang dangkal dan tidak peduli, seringkali mengabaikan dan meremehkan kemampuan Matilda.

Matilda tumbuh dalam keluarga yang bisa dikatakan toksik; ayahnya, Mr. Wormwood, adalah seorang penipu yang bekerja sebagai penjual mobil bekas dengan praktik curang, sementara ibunya, Mrs. Wormwood, lebih tertarik pada acara televisi dan penampilan fisik daripada pendidikan anaknya. Di tengah ketidakpedulian dan ketidakpedulian keluarganya, Matilda menemukan pelarian dalam buku-buku. Ia sering menghabiskan waktu di perpustakaan, menyerap pengetahuan dari buku-buku yang ia baca, yang jauh melampaui tingkat usianya.

Meskipun hidup di lingkungan yang tidak mendukung, Matilda tetap mempertahankan sifatnya yang baik hati, cerdas, dan penuh kasih. Karakter Matilda menunjukkan kepada pembaca bahwa meskipun kita mungkin tidak bisa memilih keluarga kita, kita tetap bisa memilih untuk menjadi orang yang baik dan berintegritas.

Di sekolah, Matilda menghadapi tantangan lain berupa kepala sekolah yang kejam, Nona Trunchbull. Nona Trunchbull digambarkan sebagai figur otoriter dan menindas, yang tidak segan-segan menggunakan kekerasan untuk menakuti anak-anak di sekolah. Namun, Matilda tidak gentar. Dengan keberanian dan kecerdasannya, ia memutuskan untuk melawan ketidakadilan yang ditimbulkan oleh Nona Trunchbull. Dengan bantuan kekuatan telekinesis yang ia miliki, Matilda berhasil mengatasi ketidakadilan tersebut. Kekuatan telekinesisnya, yang menjadi salah satu elemen fantastis dalam cerita ini, memungkinkan Matilda untuk memindahkan benda-benda dengan pikirannya. Hal ini memberikan elemen magis dalam cerita yang penuh dengan keajaiban dan pesan moral.

Matilda juga menemukan teman sejati dalam sosok Miss Jennifer Honey, seorang guru yang baik hati dan pengertian. Miss Honey adalah satu-satunya orang dewasa yang benar-benar memahami dan menghargai keunikan Matilda. Melalui hubungan mereka, pembaca diajak melihat pentingnya dukungan dan bimbingan positif dalam perkembangan anak. Miss Honey sendiri memiliki latar belakang yang tragis, yang diungkapkan kemudian dalam cerita, menambah lapisan emosi dan kedalaman pada alur cerita.

Alur cerita "Matilda" sangat memikat dengan kombinasi antara humor, emosi, dan elemen fantastis. Roald Dahl dengan cermat menggambarkan karakter-karakter dalam buku ini, menjadikannya hidup dan mudah diingat. Ilustrasi oleh Quentin Blake, yang sering menyertai karya Dahl, menambah daya tarik visual dan membantu menghidupkan cerita di benak pembaca.

Namun, ada beberapa elemen dalam buku ini yang mungkin memerlukan pertimbangan orang tua. Penggunaan kata-kata hinaan dan beberapa adegan yang mungkin dianggap menakutkan atau mengerikan bagi anak-anak, seperti perlakuan keras Nona Trunchbull terhadap murid-muridnya, memerlukan pendampingan orang tua saat dibaca oleh anak-anak yang lebih muda.

Secara keseluruhan, "Matilda" adalah sebuah karya yang menginspirasi dan memberikan banyak pelajaran berharga. Dari cerita ini, pembaca belajar tentang pentingnya menjadi baik hati, berani, dan memiliki keinginan untuk terus belajar. Matilda menunjukkan bahwa meskipun dunia mungkin penuh dengan ketidakadilan dan tantangan, tetap ada ruang untuk kebaikan dan keajaiban. Kisah ini mengajarkan kita untuk tidak menyerah pada keadaan dan selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, apapun situasinya. "Matilda" adalah sebuah bacaan yang tidak hanya menghibur tetapi juga memperkaya hati dan pikiran, menjadikannya klasik yang layak dibaca oleh semua usia.