
Luciusera
-
Ditulis olehAinany Permata Lestari
-
Dibuat tanggal
15 Aug 2024
-
Sekolah
SMAS AL HIKMAH SURABAYA
Identitas:
"Luciusera" adalah sebuah karya novel fiksi yang di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Novel ini ditulis oleh Kannethy Garry atau yang lebih dikenal dengan PICHIDICHI. "Luciusera" diterbitkan oleh penerbit Lunar Books. Sebagai penulis yang sudah berpengalaman, PICHIDICHI mampu membuat karya fiksi dan mampu menghadirkan para pembaca ke dalam dunia fantasi yang penuh dengan jalur cerita yang menarik dan tidak membosankan. Novel yang memiliki halaman berjumlah 370 ini dapat menceritakan secara menyeluruh kisah cinta di jaman kerajaan, sebagai Lucius dan Sera sebagai tokoh utama dalam cerita fiksi ini. Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga sebagai jalan cerita, diiringi alur yang mengharukan, menegangkan dan berbagai latar tempat negara diantaranya negara Methia dan Edessa.
Pendahuluan:
Novel ini memberikan pendahuluan awal cerita yang memperkenalkan tokoh utama bernama Sera yang masih berusia delapan belas tahun. Diceritakan bahwa Sera sedang berlarian menuju ke pekarangan rumahnya yang luas untuk tidak melewatkan kepergian Ayah dan Ibunya yang hendak pergi ke negara Edessa. Hingga esoknya, datang berita duka bahwa orang tua Sera telah mengalami kecelakaan di perbatasan Methia dan Edessa sehingga pada hari itu juga Sera kehilangan kedua orang tua yang sangat mencintainya untuk selama lamanya. Awal bagian dari novel ini diisi oleh kesedihan yang tidak biasa dan dimulainya kehidupan Sera yang berubah drastis.
Sinopsis:
Di tengah pencarian akan kedua orang tuanya yang hilang sejak tiga tahun lalu di perbatasan Methia dan Edessa. Seraphina malah menemukan seorang lelaki sekarat yang mengaku seorang pemburu yang tersesat bernama Lucius. Waktu bersama menciptakan ikatan tak terduga dan cinta tumbuh di antara kisah kesulitan dan kebahagiaan. Pernikahan telah menjadi bukti kisah cinta mereka.
Tanpa Seraphina ketahui, Lucius adalah seorang Putra Mahkota Edessa yang sedang diburu. Ia melarikan diri untuk memulai hidup baru ke Methia.
Di tengah konflik politik yang meruncing antara Edessa dan Methia. Lucius menghilang setelah mengajukan diri untuk ditangkap oleh prajurit Edessa menggantikan Sera.
Sera pernah mengalami kehilangan, dan ia tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya. Namun, tiba-tiba Lucius datang kembali dalam sosok yang tak pernah ia duga dan membawa kehidupan baru yang tak ada dalam bayangannya sama sekali.
Analisis:
Novel "Luciusera" disajikan dengan alur yang berpindah-pindah, diawali dengan alur yang terus maju hingga menempatkan di alur mundur meskipun pada akhirnya alur tersebut diperbanyak dengan alur bolak-balik yang rinci dan mudah dipahami. Memberikan sudut pandang orang ketiga yaitu menggunakan nama tokoh itu sendiri yang menyatu dengan sempurna dan menangkap berbagai ketegangan terhadap emosional pembaca. Novel ini mengandung banyak cerita yang mengharukan serta menyedihkan dan berakhir dengan akhiran yang membahagialkan. Kisah cinta Sera dan Lucius dipertemukan oleh keadaan dan alur yang sulit untuk ditebak namun sederhana dalam konteks yang besar dan dialog serta monolog yang detail dan menarik. Dalam segi pengembangan karakter, PICHIDICHI mampu menghadirkan tokoh tokoh yang unik dan menarik serta memberikan latar jalan hidup yang jelas dan rinci sehingga pembaca mampu memahami setiap bagian cerita dengan baik.
Evaluasi:
Novel ini sangat direkomendasikan untuk dibaca bagi kalangan remaja maupun dewasa karena adegan romantis dan adegan yang selalu membuat adrenalin terpacu saay membacanya. Kisah hidup Sera dan Lucius yang penuh dengan tantangan dan ujian juga dapat menambahkan pelajaran hidup bagi para pembaca. Gaya bahasa yang disajikan mampu membuat pembaca melalui kesederhanaan serta renyah untuk dibaca. PICHIDICHI dapat menghipnotis pembaca dengan setiap alur yang ia gunakan. Sementara, kekurangan dari novel ini adalah novel ini lebih memfokuskan jalan cerita sehingga terkadang adegan di perpindahan setiap BAB terasa mendadak.
Penutup:
Novel "Luciusera" sangat layak dibaca untuk umum baik pada usia remaja maupun dewasa. Dengan narasi yang mendalam dan penuh dengan emosi yang campur aduk, novel ini tidak hanya menghibur namun juga memberikan pelajaran berharga bagi setiap pembacanya untuk selalu mensyukuri apa yang kita punya dan ujian akan selalu datang kapan pun namun jika kita tidak menyerah kita pasti dapat melaluinya.
1 komentar
Bagus cerita nya