Dalam novel ini, Achi TM mengajak kita untuk melihat dunia dari sudut pandang Wulan, seorang anak tunarungu yang menghadapi berbagai tantangan dari orang-orang di sekitarnya. Wulan tidak hanya harus menghadapi keterbatasannya, tetapi juga stigma dan diskriminasi yang datang dari keluarganya sendiri—nenek, kakek, dan tantenya menganggapnya tidak mampu, dan beberapa teman sekelasnya juga mengucilkannya. Namun, di balik semua kesulitan itu, ada sosok Bu Sulis, ibu Wulan, yang dengan penuh kesabaran dan cinta merawat serta mendukung anaknya. Alur cerita Dunia Sunyi bergerak dengan tenang, sejalan dengan tema utama kekeluargaan dan persahabatan yang ditekankan oleh penulis.

Meski alurnya lambat, setiap bab dipenuhi dengan narasi yang mendalam dan bermakna, meninggalkan kesan yang kuat setelah dibaca. Salah satu kelebihan dari Dunia Sunyi adalah penggambaran tokoh yang kuat dan terasa nyata. Wulan dan Bu Sulis, sebagai tokoh utama, digambarkan dengan detail yang memperlihatkan kompleksitas dan keindahan dari kesunyian mereka.

Di sisi lain, gaya penulisan yang puitis dan penuh refleksi juga bisa menjadi tantangan bagi sebagian pembaca, terutama mereka yang lebih menyukai alur cerita yang cepat dan ringan. Dunia Sunyi adalah novel yang menawarkan pengalaman membaca yang mendalam dan kesadaran diri.

Melalui novel ini, Achi TM berhasil menggambarkan bagaimana kesunyian, meski sering dianggap sebagai kelemahan, sebenarnya adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, yang memiliki keindahan dan kekuatannya sendiri. Bagi pembaca yang mencari cerita dengan tema kuat dan gaya penulisan yang indah, Dunia Sunyi adalah pilihan yang sangat tepat.