book

Malam Pertama Calon Pendeta

0
  • book
    Ditulis oleh
    Ni Kadek Cinta Laura Suryantini
  • Dibuat tanggal
    02 Sep 2024
  • Sekolah
    Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Denpasar

 

Resensi Buku Malam Pertama Calon Pendeta Karya Gde Aryantha Soethama

Judul : Malam Pertama Calon Pendeta, Konflik Kasta Dalam Sastra 

 

Malam Pertama Calon Pendeta” adalah sebuah buku unik yang berkolaborasi dengan sebelas ilustrator untuk melengkapi tiap kisahnya, buku ini memuat berbagai konflik-konflik yang sangat menarik. Konflik adat mengenai kasta tersusun rapi pada halaman buku ini. Tak hanya itu budaya yang diceritakan pada buku ini memiliki kesan tersendiri. Hal ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan karena penulisnya, Gde Aryantha Soethama adalah sastrawan kawakan Bali penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2006 untuk kumpulan cerpen ketiganya yang berjudul ‘Mandi Api’. Isu kasta dan konflik sosial sudah menjadi tema khusus dalam tiap kisah yang ditulisnya sejak 1984. 

Sembilan belas cerita pendek yang terangkum dalam buku ini yang mempunyai makna di setiap kisahnya. Lukisan karya pelukis tersohor Bali, Wayan Redika menghiasi cover buku ini membuatnya makin bertaksu sebagai sebuah buku mengenai kehidupan manusia Bali yang kompleks namun menarik untuk dibaca. Ukuran buku ini sendiri sangat pas sehingga dapat dibaca di tempat yang disenangi. Buku ini sangat menarik dibaca untuk mendalami kisah dan konflik masyarakat adat di Bali. 

Bali terkenal dengan sebutan Pulau Dewata, Pulau Seribu Pura. Maka dari itu Bali memiliki banyak cerita unik yang kerap diabadikan dalam karya sastra. Bali juga memiliki masyarakat yang saling menghargai, dan toleransi tinggi. Namun hal tersebut tak luput juga dari konflik-konflik yang terjadi di daerah Pulau Dewata. Mulai dari konflik masyarakat hingga konflik adat, namun konflik tersebut menjadi daya tarik yang dirangkum menjadi cerita dengan penuh hikmah dan memiliki daya tarik tersendiri. Buku ini merangkum beberapa cerita tentang kehidupan adat Pulau Dewata. Yang menarik dari buku ini adalah konflik adat mengenai perbedaan kasta.

Masyarakat Bali mungkin sudah lumrah dengan kata ‘kasta’. Hal ini kadang memunculkan konflik karena kasta ini membagi masyarakat menjadi beberapa tingkat yaitu kasta brahmana, ksatria, waisya dan sudra. Hal ini sangat terlihat pada penamaan masyarakat di Bali. Konflik-konflik yang tercipta sering dijumpai pada kehidupan masyarakat Bali, juga sangat terlihat dalam buku ini. Salah satunya adalah kisah seorang wanita yang harus berlapang dada memberikan separuh belahan jiwanya.

Seorang wanita biasa yang tidak pernah dianggap, namun pada hari itu keputusannya sangat dihargai dan untuk pertama kalinya ucapannya dihormati oleh orang-orang yang memiliki kasta yang lebih tinggi diatasnya. Selain itu kasta juga menyebabkan perpisahan yang tidak diinginkan dari berbagai pihak. Perbedaan kasta yang sangat memprihatinkan mengakibat dua insan yang saling mengasihi harus berpisah. Dari cerita pendek yang terdapat pada buku ini terdapat beberapa kisah mengenai perbedaan kasta. Beberapa penggalan dari kisah buku ini yaitu seorang pendeta harus meninggal kan wanita yang ia kasihi demi martabat keluarganya. Bukan hanya itu pendeta tersebut harus menikah lagi dengan seorang yang memiliki kasta yang sama sehingga pendeta tersebut dapat mendapatkan gelar pendeta nya. Meskipun ia menolak untuk meninggalkan istri terkasihnya ia harus mampu mengikhlaskan. Kisah pendeta ini dapat dilihat pada halaman buku yang berjudul ‘Malam Pertama Calon Pendeta’.

Selain konflik kasta, konflik sosial juga tertulis dengan elok dalam buku yang berukuran sedang ini. Konflik sosial yang terdapat pada buku ini melibatkan berbagai pihak. Konflik sosial ini dibuat sedemikian menariknya sehingga pembaca akan merasakan kejadian yang tertera dan konflik itu, dan juga penyelesaian atau akhir dari permasalahan itu. Kisah dendam yang membekas pada tokoh dalam buku ini sangat menyeramkan. Konflik sosial juga tertera dalam kisah petani tua yang terdapat pada buku ini. 

Kisah yang tidak boleh dilewatkan dari buku setebal 192 halaman ini adalah cerita yang berjudul ‘Surga Untuk Petani’ kisah inspiratif ini, memiliki pesan moral  yang berlimpah di dalamnya. Pesan-pesan tersebut sungguh bermakna bagi banyak orang, bahwa bekerja dengan ketulusan akan menuai hasil yang memuaskan. Selain itu kisah ini memberi kesadaran  bahwa pekerjaan petani yang dipandang sebelah mata dimana pekerjaan ini sering dinilai kotor namun cerita pada buku ini membuktikan bahwa petani merupakan pekerjaan mulia. Cerita ini merupakan kisah kehidupan rakyat Bali. Seorang tokoh yang cukup terkenal dikalangan masyarakat karena kisahnya selalu diceritakan turun temurun oleh orang-orang tua. Perawakannya tinggi besar, tak hanya itu dia juga memiliki paras yang menyeramkan. Perawakan tersebut adalah ‘Jogor Manik.’ Petani yang hidup dengan kesederhanaan dan mengabdikan seluruh hidupnya untuk merawat dan mengasihi bumi mendapatkan sesuatu yang berkah yang sangat tidak tertandingi. Kisah perjalanan seorang petani tua yang berhasil melalui pintu surga dengan percuma seperti mendapatkan golden ticket yang sangat berharga sepanjang masa. Namun perjalanan petani itu membuat sebagian orang yang tinggal di nirwana bertanya-tanya seperti salah satu pendeta yang tidak lain merupakan seorang yang rohaniwan atau orang yang memimpin kegiatan keagamaan belum dapat menyentuhkan kakinya digerbang yang sangat dinantikan oleh penduduk nirwana untuk mencapai kebebasan. Rasa kasih untuk alam yang menghasilkan balasan manis dari alam untuk petani dapat dijumpai di kisah ‘Surga Untuk Petani’.

Konflik magis yang terjadi buku ini meninggalkan kesan yang mendalam. Seperti kisah seseorang yang dapat menentukan bila ia akan meninggalkan dunia tanpa harus menyakiti dirinya. Konflik magis ini sangat membuat terkaan yang sangat sulit dipecahkan. Kisah seorang guru yang sangat dikagumi oleh narapidana dan juga orang-orang yang dikucilkan oleh masyarakat sekitar berhasil melakukan ajaran batas tidur yang diberikan oleh Sang Guru, mereka berhasil melepaskan kesengsaraan dalam hidupnya. Ilmu yang mudah namun tidak semua orang mampu melakukannya, cerita magis ini berjudul ‘Batas Tidur’.

Secara keseluruhan buku ini sangat layak untuk dibaca. Alur cerita yang beragam menjadi tantangan bagi pembaca. Pada setiap halaman buku ini tertoreh banyak nilai moral sebagai  pembelajaran untuk setiap insan yang membaca. Tulisan yang elok dapat memotivasi pembaca dalam kehidupan. 

Judul Buku Malam Pertama Calon Pendeta
Penulis Gde Aryantha Soethama
ISBN 978-623-346-823-7
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2023
Penerbit Buku Kompas
Jumlah Halaman 192

0 komentar

Buat komentar