
LAUT BERCERITA
-
Ditulis olehNi Made Dwi Novita Dewi
-
Dibuat tanggal
12 Sep 2024
-
Sekolah
SMA NEGERI 4 MATARAM
Laut bercerita merupakan salah satu novel terkenal karya Leila Salikha Chudori yang terbit pada tahun 2017 oleh Kepustakaan Populer Gramedia. Novel yang mengangkat kisah perjalanan sekelompok aktivis di masa orde baru ini cukup menarik minat dan perhatian publik. Latar belakang penulisan novel Laut Bercerita adalah terinspirasi nya Leila oleh cerita perjuangan aktivis yang berusaha lepas dari pemerintahan yang otoriter kala itu. Laut bercerita merupakan salah satu novel bergenre politik sejarah terbaik yang banyak diminati pembaca. Pada cover novel tersebut digambarkan sebuah kaki yang terikat di dasar laut yang sangat membuat saya tertarik untuk membaca misteri yang ada di setiap sudut buku tersebut. Novel ini membawa kita untuk dapat merasakan kisah-kisah pedih penuh perjuangan pada kala itu dimana pemerintah dianggap tidak memiliki kepedulian terhadap rakyat kecil dan memalsukan media agar dapat menutupi tindakan keji mereka.
Selain menceritakan tentang politik kala itu, novel ini juga menceritakan kisah pertemanan dan kekeluargaan yang sangat menyayat hati. Novel Laut Bercerita menceritakan sebuah penghianatan keji dari sisi pertemanan namun juga mengulik kisah indah yang penuh perjuangan. Novel ini juga menceritakan perasaan hampa dan kehilangan dari seorang teman dan keluarga.
Pada masa orde baru tepatnya pada tahun 1990-an dipimpin oleh presiden kedua Soeharto merupakan latar waktu kejadian pada novel Laut Bercerita. Biru laut yang merupakan tokoh utama dalam kisah tersebut diceritakan sebagai sosok pribadi yang sangat cinta terhadap buku dan sastra. Melalui kecintaannya terhadap buku membawa dirinya menemui berbagai buku terlarang berisi cerita perlawanan pada rezim di masa orde baru. Hal inilah yang kemudian membawa Biru Laut memutuskan untuk menjadi bagian dari sekumpulan aktivis yang berjuang untuk terlepas dari pemerintahan kejam kala itu. Kemudian setelah memutuskan untuk menjadi bagian dari sekumpulan aktivis tersebut dia banyak mengenal teman seperjuangan yang berusaha keras terhadap keadilan di negeri kala itu. Salah satunya adalah Kinanti seorang mahasiswa Fakultas Politik dalam kisah perjalanan aktivis tersebut. Kinan adalah sesosok yang logis dan dapat mengambil keputusan secara realistis. Namun Kinan memiliki banyak sifat unik salah satunya adalah porsi makan nya yang sangat banyak mirip seperti adik Biru Laut bernama Asmara Jati. Keduanya dikisahkan memiliki sifat yang mirip bagai pinang terbelah dua. Kemudian Daniel Tumbuan, Sunu Dyantoro, dan Alex Perazon yang merupakan sahabat dekat Biru Laut yang memiliki berbagai kepribadian unik.
Mereka berusaha keras agar dapat menggerakkan keadilan pada rezim tersebut. Berbagai aksi dilakukan agar mereka dapat selamat dari kejamnya aksi penangkapan yang dilakukan oleh para pemerintah yang keji itu. Salah satu aksi yang dilakukan Biru Laut bersama teman-teman aktivis nya adalah “tanam jagung blangguan” yang dilakukan sebagai upaya melawan tindasan dari pemerintah. Singkat cerita Biru Laut, Daniel, Sunu, dan Alex berhasil ditangkap dan diintimidasi oleh si Mata Merah yang merupakan tokoh antagonis penuh kekejian. Mereka dipukul, diinjak, disetrum bahkan ditelanjangi hanya untuk menjawab satu pertanyaan penting “Siapa dalang dibalik aksi perlawanan kalian?” dan mereka terus menerus menanyakan keberadaan Kinanti.
Singkat cerita, Biru Laut dibawa kesebuah tempat yang jauh yang penuh dengan misteri. Matanya ditutup sehingga dia hanya bisa merasakan kesunyian dan suara ombak yang berdebar kencang dari telinganya. Dia menyadari bahwa si mata merah dan anak buahnya yang kejam itu membawa dirinya ke tengah laut entah untuk apa dia belum mengetahui akhir kisahnya akan berada disana. Kemudian setelah tiba, kakinya diikat dengan batu besar yang besar sehingga dia tidak akan dapat melakukan perlawanan. Lalu tubuhnya dilempar tepat ditengah laut penuh misteri itu. Perlahan-lahan tubuhnya hampir berada di dasar laut. Saat itu Biru Laut menyadari bahwa itu adalah titik kematiannya.
Kemudian setelah kepergian kakaknya yang masih menjadi misteri, Asmara Jati dan keluarganya terus mencari titik terang tentang keberadaan kakaknya yang hilang seperti ditelan bumi. Pada bagian ini kita dapat merasakan perasaan pilu akan kehilangan dan rasa hampa dari kepergian Biru Laut. Teman-teman Biru Laut juga merasakan hal serupa karena kepergian nya.
Menurut saya kisah Biru Laut yang dikemas dalam perjalanan berjudul Laut Bercerita sangat menarik dan cukup menyayat hati. Dari cerita penuh perjuangan tersebut kita banyak mendapatkan pelajaran berarti tentang keluarga dan pertemanan. Buku tersebut ditulis dengan sangat apik sehingga saya seolah dapat merasakan setiap kepedihan dari sudut buku tersebut. Penggunaan bahasanya pun cukup menarik karena banyak berisi kata-kata yang cukup indah namun banyak bahasa kasar yang membuat saya merasakan pilu tersebut. Buku tersebut juga dilengkapi dengan sebuah puisi dengan suara khas Biru Laut yang kini menjadi populer di kalangan media sosial.
“Marilah engkau mati
Kau akan lahir berkali kali.... “
Namun menurut saya alur cerita yang ditampilkan dalam buku berjudul Laut Bercerita ikut ambil alih dalam kekurangan buku tersebut. Alur maju mundur dan flashback membuat saya memerlukan konsentrasi yang lebih untuk dapat memahami buku tersebut.
Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca karena kita dapat belajar banyak hal dari buku Laut Bercerita. Kita juga dapat memahami masa pemerintahan orde Baru kala itu. Selain itu kita dapat banyak belajar tentang kehidupan pertemanan dan kekeluargaan.
0 komentar