"Guruku Matahari Bangsaku" adalah karya yang ditulis oleh Dra.Afiah Ismy dan diterbitkan oleh Balai Pustaka.Cetakan pertama karya ini pada tahun 1982 dan cetakan kedelapan ditahun 2007, di jakarta.Cerita ini berfokus dibidang pendidikan dengan mengibaratkan guru adalah matahari bagi bangsa.Buku setebal 76 halaman dengan ukuran 21cm ini menceritakan secara jelas bagaimana kontribusi guru dalam mendidik generasi muda, khususnya ditingkat sekolah dasar.

Sebelum berlakunya keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 036/U/1993 tentang  gelar dan sebutan lulusan perguruan tinggi, penggunaan gelar Drs dan Dra ditujukan kepada seseorang yang merupakan lulusan strata-1.Perjuangan untuk meraih gelar tersebut tidaklah mudah,terdapat proses yang harus dilalui dan tentunya terdapat peran besar dari sosok guru dalam mengajarkan berbagai pengetahuan serta mendidik moral generasi muda menjadi generasi emas.Secara tidak langsung, Dra.Afiah Ismy  berhasil menunjukan peran penting seorang guru melalui karyanya ini.Cerita ini tidak hanya mengajarkan pentingnya nilai moral tetapi juga sikap seorang murid untuk mengingat dan menghargai jasa para pendidik anak bangsa.

Tokoh utama dalam cerita ini adalah pak broto seorang guru SD yang dengan sabar dan tekun mendidik,membimbing,mengajarkan dan memberikan ilmu serta nasihat sebagai bekal hidup murid-muridnya.Dan Martono seorang anak lelaki yang belum cukup umur untuk menempuh pendidikan di sekolah dasar namun, ia yang sangat antusias untuk belajar akhirnya diterima sebagai murid titipan.Walaupun begitu, Martono berhasil menunjukan bahwa ia pantas menjadi seorang murid dengan giat belajar dan berperilaku baik.Dari situlah muncul kedekatannya dengan pak broto.Waktu terus berlalu, dimasa tuanya pak broto yang sedang bersantai kedatangan tamu yang tak lain adalah Martono.Pertemuan tersebut mengupas kembali kenangan-kenangan dimasa lalu ketika ia masih menjadi seorang guru.Dalam cerita ini tergambar betapa banyak pengorbanan dan kesabaran guru kepada anak didiknya untuk membentuk generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter ibarat guru adalah matahari bagi bangsa.

Tema cerita ini merupakan hal yang sangat vital bagi kehidupan, yaitu pendidikan.Didalam pendidikan ada guru yang mendidik serta mengajarkan pengetahuan dan murid yang membutuhkan pengetahuan itu.Cerita ini memiliki susunan bab yang tersusun dengan sangat baik menggunakan gaya penulisan yang mudah dimengerti.Tokoh-tokoh dalam cerita ini memiliki kontribusinya masing-masing dengan penggambaran karakter yang sangat detail.Alur pada cerita ini campuran, yang membawa pembaca dari masa kini ke masa lalu tokoh utama dan kembali lagi ke masa kini, diselingi rasa haru dan kasih sayang.Pada beberapa bagian, dialog tokoh disajikan dengan sentuhan komedi yang menghibur.

Buku ini sangat edukatif dalam mengajarkan siswa-siswi untuk semakin memahami dan menghargai tugas mulia guru dalam mendidik anak-anak bangsa.Namun demikian, cerita dalam buku ini memiliki narasi yang panjang dan tidak disertai ilustrasi atau gambar, sehingga mungkin pembaca akan merasa bosan ketika membacanya.

Secara keseluruhan, buku ini sangat layak dibaca.Setiap bab mengandung nasihat yang mendalam disertai pelajaran hidup dalam berperilaku.Di era teknologi yang semakin maju, akses informasi baik itu positif maupun negatif menjadi lebih mudah, yang berpengaruh terhadap perilaku dilingkungan.Disinilah peran penting guru, tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi juga mendidik moral dan etika siswa-siswi ditengah kemajuan teknologi.Buku ini tidak hanya menyoroti peran guru, tetapi juga peran besar orang tua dalam mendidik etika dan moral anak.Buku ini termasuk kedalam bacaan anak dengan kata-kata yang sederhana yang mudah dipahami.Saya merekomendasikan buku ini kepada kalangan pelajar ditingkat SD, SMP dan SMA karena buku ini sangat penting dalam mengajarkan pentingnya moral dan etika siswa-siswi untuk menghargai guru dan sesama.