Buku Fiksi berupa Novel dengan genre horror-thriller ini berjudul Di jok belakang mobil adalah sebuah buku yang ditulis oleh Lamia Putri Damayanti dan diterbitkan pada tahun 2019. Buku fiksi atau novel ini memiliki ide cerita yang menarik. Yaitu mayat diawetkan di jok belakang dari waktu yang berbeda, Kalender kalender hantu yang bisa mengendarai sebuah mobil, dan lain sebagainya. Novel ini juga diramu dengan gaya cerita yang penuh makna, filosofis, dan beberapa motivasi. Alur yang dibiarkan mengalir dengan bahasa yang mudah dipahami, meskipun ada beberapa bagian penyampaiannya terkesan bertele - tele dan cerita tersebut terlalu to the point. Namun, Lamia Putri Damayanti, Dkk membawa kita kepada sebuah kisah yang tidak masuk akal, namun punya pemaknaan hidup yang mendalam.

Novel ini menceritakan tentang hantu anak Laki-laki berusia sebelas tahun yang tidak mengerti mengapa dirinya bisa berada di jok belakang mobil si pak Tua. Hantu anak itu mengetahui bahwa dia telah mati. Namun, yang membingungkannya adalah mengapa pak tua meraung tidak jelas seperti orang gila. Seakan-akan si pak tua menangisi kematian hantu anak itu. Sampai hantu anak itu memutuskan Untuk mengajak pak tua berbicara dan dari titik itu, tercipta hubungan aneh antara si pak tua dan Hantu anak laki-laki tersebut. Mereka pergi kemana saja tanpa arah dan tujuan, Seolah-olah hantu anak dan si pak tua itu merencanakan suatu vakansi atau perjalanan panjang yang menyenangkan. Semenjak itu, mereka menjadi akrab, setiap hari mereka membicarakan apapun seperti menemui rentenan lelucon di jalanan. Hal ini berlangsung selama tiga tahun. Pada tahun ketujuh, pak tua menyadaní kembali bahwa si anak tersebut sungguh - Sungguh telah mati. Di usianya Sembilan belas, tentu kalau masih hidup. Si anak hantu tersebut merasa sedih karena si pak tua menangis berguling-guling seperti pria yang terjebak dalam suatu belenggu yang tidak pernah diketahui oleh siapa pun.

Pada hari itu, si pak Tua menyuruh si anak hantu laki-laki mambunuhnya. Agar rasa bersalah itu menghilang bersamaan dengan kematiannya. Si anak hantu tersebut menolak, karena dia tidak berniat untuk membunuh seorang pun di dunia ini. Dan ternyata, si pak tua membuang anak hantu itu di hutan yang sepi. Anak itu tak bisa berbuat apa-apa, dia tidak berniat untuk menghantui siapapun Beberapa hari kemudian, Si pak tua datang dan meminta maaf sambil menangis lalu ia memberi sebuah tawaran pada anak hantu itu. Awalnya tawaran itu tidak ada yang ingin disepakati dari salah satu pihak, Namun akhirnya kesepakatan itu akhirnya disepakati oleh mereka berdua.

Kini usia anak hantu tersebut sudah dua puluh tiga, tentu saja jika anak itu masih hidup. anak hantu itu tidak tahu usia lelaki tua yang tengah mengemudi mobilnya dengan cara serampangan ini. Anak hantu laki-laki tersebut hanya terdiam, karena mendengar ucapan si pak tua yang biasanya bercanda, tapi untuk kali ini pak tua tidak ada niatan untuk berlelucon. Sianak itu bergidik ngeri, selama sebelas tahun, dia tidak mengetahui satu hal pun tentang pria yang sekarang sedang duduk di jok depan mengemudi. Anak itu sangat penasaran dan ia telah menawarkan informasi itu dengan sukarela. anak itu memutuskan tak mau mengetahuinya. Anak itu ingin sekall bilang kepada pak tua, bahwa yang menghancurkan masa depannya bukanlah dirinya, apa yang akan terjadi dimasa depan sekaligus dua puluh satu tahun terberat dalam hidupnya Sama sekali bukan kesalahan si pak tua. Samar-samar, anak itu mendengar suara pak Tua melengking dari gelombang udara yang muncul melalui sprektum lain "Nak, kau masih ingin tahu seperti apa kau mati?" Suara itu selalu menggema hingga lamat-lamat menghilang.