Karena Anggrek Ibu

 

Identitas Buku:

 

Judul: Karena Anggrek Ibu.

Pengarang: Debby Lukito Goeyardi

Penerbit: Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun terbit: 2022

Halaman: 64

Bahasa: Bahasa Indonesia

 

Pembukaan:

Debby Lukito Goeyardi, adalah seorang penulis buku anak yang cukup di kenal. Ia sudah menulis belasan buku, salah satunya yaitu "Karena Anggrek Ibu"

 

Sinoposis:

Suatu hari di sebuah rumah, ada seorang anak laki-laki yang sedang melukis, sambil menatap ibunya yang sedang merawat bunga anggreknya. Nama anak laki-laki tersebut adalah Janu yang hobinya adalah melukis. Di rumah, Janu hanya tinggal bersama ibunya karena ayahnya sudah meninggal. Ketika Janu sedang melukis wajah ibunya, ibu memuji karya Janu yang sangat bagus. Tetapi ibu Janu sedih, karena melihat tangan kirinya yang sudah tidak ada akibat kecelakaan. Janu yang melihat ibunya merasa sedih, Janu langsung menghiburnya.

 

Kesokan paginya Janu baru ingat jika akan ada acara darmawisata . Untuk dapat ikut acara darmawisata harus membayar Rp 800.000,00. Janu panik karena jika ia memberi tahu ibunya secara tiba-tiba, ibunya akan marah.

Sesampainya di rumah setelah pulang sekolah, Janu berpikir apa yang harus dilakukan supaya ia mendapatkan uang untuk ikut darmawisata. Janu tidak ingin mengecewakan ibunya yang sudah   bekerja  keras.

 

Setiap sore hari Janu, selalu membantu ibunya menyiram bunga anggrek di halaman rumah. Tiba- tiba ada seorang ibu yang ingin membeli salah satu anggrek milik ibu Janu. Awalnya Janu ingin menerima tawaran tersebut agar hasil uangnya dapat dipakai untuk biaya darmawisata. Tetapi ibu Janu menolak tawaran tersebut, karena semua bunga anggrek tersebut merupakan bunga kesayangan yang sangat berarti untuk ibu Janu. Bunga itu mengingatkan ibu Janu pada almarhum ayah Janu.

 

Janupun sedih, takutnya ia tidak bisa berdamawisata. Ibunya pun memberi ide untuk berjualan ketika ada bazar di sekolahnya. Sambil berkeliling sebentar, Janu berfikir, tiba tiba Janu mendapatkan ide untuk berjualan lukisannya dan ia langsung memberitahukan hal itu kepada ibunya.

Ketika besoknya ingin berjualan , Janu takut jika tidak ada yang membeli lukisannya, tetapi ibunya tetap memberi semangat dan dukungan untuk Janu. Ibunya mengatakan Janu pasti akan berhasil menjual lukisannya. Ternyata kesokan harinya, tidak ada satupun orang yang mampir ke tempat Janu berjualan lukisan. Tiba-tiba ada seseorang yang datang ke tempat Janu berjualan dan tempat Janupun semakin ramai dikunjungi pembeli.

 

Saat pulang rumah, Janu sangat bergembira dan menceritakan hal itu kepada ibunya. Total uang yang didapatkan Janu dari hasil penjualannya adalah Rp720.000,00. Ibunya sebenarnya sudah tahu tentang darmawisata tersebut tetapi ia hanya ingin menguji tanggung jawab Janu. Sisa uang kekurangan untuk Janu berdarmawiaata diberi oleh ibu. Akhirnya Janu dapat pergi berdarmawisata.

 

Analisis:

Kelebihan

1. Buku tersebut sangatlah bagus gambarnya, alur ceritanya, dll. Selain itu buku tersebut juga memiliki pesan moral yang dapat memotivasi kita.

 

Penutup:

 

Jadi pesan moralnya adalah, sebagai seorang anak kita tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada orang tua, jika orang tua tidak mampu untuk memenuhinya. Kita harus mencoba untuk berusaha sendiri, jika kita tidak berhasil, baru kita minta bantuan kepada orang tua