
Cut Nyak Dhien
-
Ditulis olehJesslyn Evania
-
Dibuat tanggal
26 Sep 2024
-
Sekolah
Sekolah Menengah Pertama Kristen Petra 2 Surabaya
Pembukaan:
Rima adalah seorang penulis dan editor yang dikenal dalam dunia literasi Indonesia.
Sinopsis:
Cerita "Cut Nyak Dhien" merupakan sebuah komik yang bercerita tentang perjalanan seorang wanita yang berani dan antusias demi melawan dan mengusir penjajah Belanda dari wilayah Aceh. Cerita ini menggambarkan perjuangan karakter utama untuk bangkit dengan warga Aceh untuk mempertahankan wilayahnya.
Di Kampung Lampadang, ada konflik antara raykat IV mukim dan Maureksa. Pada masa pemerintahan Sultan Alaidin Muhammad Syah 1787, masih berlanjutnya peperangan antara rakyat IV mukim dan Maureksa, rakyat IV mukim berencana untuk menambahkan anak buah untuk menambahkan kekuatan, setelah itu mereka pun bergegas untuk menyerang musuh tetapi musuh mereka telah kembali ke perbatasannya.
Pada tahun 1850, Putri Teuku Nanta melahirkan bayi perempuan yang diberi nama Cut Nyak Dhien. Cut Nyak Dhien adalah anak yang sangat penasaran dan nakal, pada saat ayahnya tidak melihat Cut Nyak Dhien, ia memanjat pagar dan ia terjatuh sehingga ayahnya pun bergegas mengeceknya dan menegurnya. Lalu saat ayahnya berbincang dengan temannya, ia berkata "Kau tahu Badu.. gadis kecil ini akan menjadi penerusku." Temannya sedikit heran karena anak putra si Teuku Nanta Seutia atau ayahnya lebih pantas menjadi pemimpin.
Waktu berlalu saat tokoh utama sudah berusia 8 ayahnya berfikir untuk mengkawin gantungkan anak perempuannya dengan seorang laki pemuda. Kabar diumumkan tentang pencarian jodoh untuk Cut Nyak Dhien, banyak orang yang datang untuk mencoba melamar si tokoh utama. Saat Teuku Abas datang, ia mengenalkan dengan putranya yang bernama Cik Ibrahim, ayah si tokoh utama pun menyetujui.
Kini Cut Nyak Dhien berusia 12 tahun dan ia resmi dikawinkan. Tahun 1873 Belanda mulai menyerang wilayah Aceh dan rakyat mulai menguatkan pasukannya, Teuku Abas harus membantu sehingga meninggalkan istrinya. Perlawan menjadi sengit, pasukan banyak yang tewas, tiba-tiba Teuku Abas tertembak oleh Belanda dan ia meninggal, istrinya sangat sedih, mulai dari sana dia melanjutkan perjuangannya. Cut Nyak Dhien mempunyai suami baru bernama Teuku Umar, kabar pernikahannya sampai ke pemerintah Belanda sehingga ia berfikir untuk membangun penghubung dari beberapa wilayah Aceh yang akan dikuasai oleh Belanda. Belanda terus membasmi musuh.
Pada 30 September 1893, Teuku Umar dan 250 pengikutnya menyatakan resmi menyerah dengan Belanda. Si tokoh utama tidak menyetujui tetapi ia akhirnya dikirim ke rumah baru, si tokoh utama tidak terima dan kecewa. Akhirnya suaranya didengar dan mereka kembali berperang, Belanda terus menghimpit rakyat Aceh.
8 Februari 1904, Van Daalen melakukan perjalanan panjang 165 hari dengan tujuan menumpas perlawanan rakyat Aceh. Saat sedang beristirahat, Pang Laut melihat keadaan si tokoh utama yang melemah, ia berencana untuk memberi tahu lokasi mereka tetapi mereka harus terjamin keselamatan Cut Nyak Dhien. Belanda pun menangkap si tokoh utama, Cut Nyak Dhien berkata "Pasti ada seorang pengkhianat di sini. Pang Laut.. KAU TEGANYA MENYERAHKAN BANGSAMU SENDIRI KEPADA PENJAJAH!!", Pang Laut hanya bisa mengatakan "Maafkan aku", si tokoh utama dibawa ke rumah tahanan di Batavia. Jiwanya terkekang hidupnya seperti burung dalam sangkar lalu pada 6 November 1908 Cut Nyak Dhien dinyatakan meninggal di rumah pengasingan.
Buku ini menyajikan tentang keantusiasan seorang perempuan yang pantang menyerah bagi bangsanya sendiri. Buku ini bermakna tentang kekuatan untuk bangkit melawan penjajah.
Analisis:
Kelebihan:
Dari sini kita tahu bahwa perempuan juga bisa menjadi pemimpin yang berani dan tangguh. Saya suka dengan penggambarannya yang hidup walau tidak berwarna.
Kekurangan:
Nama tokoh-tokoh kurang jelas sehingga membingungkan. Ceritanya kurang detail dan jelas.
Penutup:
Saya sangat merekomendasikan buku ini bagi pembaca yang memiliki ketertarikan dalam kisah perjuangan rakyat Aceh dan sejarah. Hubungan antar tokoh seiring berjalannya waktu, menjadi penghubung dan penyemangat kisah ini. Selamat membaca!
27 komentar
Jesslyn kamu berhasil menanggapi buku yang kamu baca
Luar biasa...!!
Good Job
karen maksimal karyamu
menyala terus sister
luar biasa karyamu lanjutkan dan kembangkan
goodlucl, jes!
Semangat berkarya, resensinyang bagus
Wow... makin mantap saja ketrampilan menulismu.
Kembangkan terus ketrampilan membaca dan menulismu, maka akan muncul karya karya keren seperti ini.
keren bangettt!! semangat terus yahhhh
Setelah baca resensi ini, saya langsung nambah buku ini ke daftar bacaan!
Ceritanya bagus sekali
wow sangat bagus resensi yang jelas dan menarik
bagus
Hebat resensimu
Bacalah terus dan tetap semangat
bagus bgt
g job
bagus sekali resensinya
keren
ulala keren bgttt!!! jadi pingin baca buku aslinyaaa
bagus banget
Bagus
KEREN BAGUS BANGET