Pembukaan:

 

Sanggar Tumpal merupakan seorang penulis buku cerita.Ia pernah menerbitkan buku cerita fiksi Jaka Tarub yang menjadi cukup populer. Sanggar Tumpal telah menciptakan beberapa buku yang menjadi populer.

 

Sinoposis:

 

Suatu hari ada seorang pria bernama Jaka Tarub ia hanya tinggal berdua bersama Nyi Randa.Nyi Randa merawat Jaka Tarub saat masih kecil sehingga Jaka Tarub sudah menggangap Nyi Randa ibunya. Banyak wanita yang menyukai Jaka Tarub tetapi Jaka tarub tidak pernah tertarik ibunya sudah sering kali menasihati Jaka Tarub untuk cepat menikah karena umur Nyi Randa sudah tidak lama lagi tetapi Jaka Tarub tetap hanya mau bekerja baginya bekerja adalah kebiasaannya.Suatu hari Nyi Randa menghembuskan nafas terakhirnya dan Jaka tarub saat itu sangat sedih suatu hari Jaka tarub saat sedang bekerja Ia mendengar suara saat ia pergi untuk melihat ia merasa terkejut melihat tujuh bidahdari. Jaka Tarub pun memutuskan untuk mengambil salah satu selendang bidahdari tersebut.Ternyata selendang tersebut milik Nawang Wulan sehingga Nawang Wulan tidak dapat kembali ke kayangan lalu Jaka Tarub pun mendekati Nawang Wulan setelah cukup lama mereka pun jatuh cinta dan akhirnya menikah mereka dikaruniai seorang anak bernama Nawangsih. Suatu hari Jaka Tarub heran mengapa stok untuk berasnya tidak pernah habis. Saat Nawang Wulan pergi dan mengingatkan Jaka Tarub untuk tidak membuka tempat nasinya Jaka Taruh melanggar tersebut, saat Jaka Tarub membukanya Ia merasa terkejut ketika hanya ada sebutir nasi lalu saat Nawang Wulan kembali ia hanya diam tetapi Nawang Wulan merasa terkejut karena berasnya tetap hanya ada satu butir kini Nawang Wulan kehilangan kekuatannya sehingga ia harus membuat beras seperti biasa dan stok beras mereka semakin sedikit. Suatu Hari Nawang Wulan

tidak sengaja menemukan selendangnya kembali lalu ia kembali ke kayangan tetapi Ia tidak pernah melupakan Jaka Tarub dan Nawangsih

 

Analisis:

 

Kelebihan

 

1. Alur cerita cukup menarik dan cukup seru karena ada bidahdari dan kekuatan-kekuatan.

 

2. Di novel ini walaupun tidak berahkir bahagia namun cukup sedih tetapi buku fiksi ini terdapat adegan romantis ketika mereka jatuh cinta dan terdapat juga adegan bahagia ketika mereka dikaruniai anak.

 

Kekurangan

 

1. Ceritanya agak menyedihkan karena diawal ceritanya sudah sedih dengan kepergiannya Nyi Randa lalu berahkir sedih juga dengan kepergiannya Nawang Wulan ke kayangan

 

2. Ceritanya terdapat adegan yang dapat mencontohkan hal buruk yaitu saat mencuri selendang dan melakukan sesuatu yang di larang yang tidak pantas dicontoh anak anak yang masih terlalu kecil dan tidak mengerti apa apa.

 

Penutup:

 

Buku fiksi Jaka Tarub saya rekomendasikan untuk anak anak yang sudah delapan sampai sembilan tahun yang sudah mengerti mana yang buruk atau tidak atau bisa dengan pengawasan orang tua karena di Jaka Tarub terdapat adegan tidak baik seperti mencuri dan melakukan sesuatu yang di larang.Terima kasih telah membaca dan selamat membaca!