book

Janji

0
  • book
    Ditulis oleh
    Rehan Az Zikra
  • Dibuat tanggal
    03 Oct 2024
  • Sekolah
    SMA Pesantren Cendekia Amanah

Resensi: Novel JANJI

By: Rehan Az Zikra

Novel ini menceritakan tentang kisah tiga orang sekawan (Kahar, Baso, dan Hasan)  yang sangat amat terkenal kenakalannya di suatu lembaga sekolah yang kita kenal bersama-sama dengan istilah pesantren. Entah dengan tujuan apa mereka terus menerus berbuat kenakalan disana, bahkan guru-guru di pesantren pun sudah sangat bosan dengan kenakalan-kenakalan mereka.

Hingga pada suatu hari ketika pesantren kedatangan tamu istimewa, mereka pun mulai menjalankan aksi kenakalan mereka, yang tak disangka-sangka kenakalan tersebut berakibat sangat amat fatal bagi mereka. Setelah kejadian tersebut, tiga sekawan itu medapatkan panggilan untuk segera menemui Buya diruangan belajar Buya. Buya adalah istilah bagi pimpinan atau pengasuh  suatu lembaga sekolah yang kita kenal dengan pondok pesantren. Mereka dipanggil oleh Buya menuju ruangannya  agar mereka mengakui kesalahan yang telah mereka lakukan. Akan tetapi mereka selalu melontarkan berbagai macam alasan agar dapat selamat dari tuduhan yang disematkan Buya kepada mereka. Alasan-alasan itu bagaikan candaan yang melintas begitu saja di telinga sang Buya yang terkenal bisa berkomunikasi dengan semua makhluk hidup baik itu hewan ataupun tumbuhan. Ketika Buya ingin memberi hukuman kepada mereka bertiga, tiba-tiba terlintas dipikiran Buya suatu cerita yang pernah diceritakan ayahnya tentang kisah seorang santri yang bernama Bahar. Kemudian Buya menceritakan kisah tersebut kepada tiga sekawan itu.

Cerita tersebut menceritakan tentang kisah seseorang yang dulu terkenal sangat nakal, bahkan nakalnya tiga sekawan itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kenakalannya, orang itu bernama Bahar. Pada suatu hari ketika Bahar melakukan aksi kenakalannya, ia tak menyangka bahwa kenakalannya mengakibatkan gedung sekolah terbakar hingga sampai memakan nyawa seorang santri disana. Akibat kejadian tersebut,  Bahar pun di keluarkan dari sekolah secara paksa. Namun, ketika Bahar hendak pergi jauh meninggalkan sekolah, Buya menitipkan 5 pesan kepadanya, dan Buya berharap agar Bahar menjadikan pesan tersebut sebagai pedoman selama hayatnya.

Setelah Buya menceritakan tentang kisah sang Bahar, ia pun teringat dengan wasiat yang di berikan ayahnya untuknya, yakni untuk mencari dimana keberadaan sang Bahar. Akhirnya setelah suasana ruangan itu lengang dengan sangat lama, akhirnya Buya pun memutuskan hukuman yang pantas bagi tiga sekawan itu, yakni untuk segera mencari keberadaan sang Bahar.

Beberapa waktu setelah pertemuan itu berlangsung, tiga sekawan itu pun berangkat langsung untuk mencari keberadaan Bahar. Mereka pergi ke berbagai tempat, dimulai dari tempat mabuk (Mereka mengingat kata Buya bahwa dulu Bahar adalah tukang mabok) hingga ke berbagai penjuru tempat sebagaimana informasi yang didapatkan dari tempat-tempat yang ia kunjungi sebelumnya. Di mulai dari Bahar yang dulunya pemabuk, lalu menjadi tetangga yang baik, di penjara, dan  akhirnya dia menjadi orang yang paling baik di tempat terakhirnya. Hingga akhirnya tiga sekawan menemukan dimana tempat akhir sang Bahar berpetualang, dan sekaligus menjadi  tempat terakhir Bahar merasakan betapa indahnya dunia yang ia miliki.

 

Kelebihan: 1.) Kalimat mudah dipahami.

                    2.) Mengandung banyak pelajaran.

Kekurangan: 1.) Novel tidak menceritakan kisah akhir dari tiga sekawan.

                         2.) Sedikit menyinggung sistem pemerintahan.

Judul Buku Janji
Penulis Tereliye
ISBN 9786239726201
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 28 Juli 2021
Penerbit PT. Sabak Grip
Jumlah Halaman 488

0 komentar

Buat komentar

Oleh Peserta Sama