Enid Blyton memperluas dunia petualangan Lima Sekawan melalui novel seri ke-4 mereka yang berjudul Ke Sarang Penyelundup. Sebuah novel yang bercerita tentang empat anak remaja bernama Julian, Dick, Anne, George, dan seekor anjing bernama Timmy, yang menghabiskan liburan mereka di Sarang Penyelundup, tempat yang dulu digunakan sebagai gudang penyimpanan barang selundupan. Di sana, Lima Sekawan menemukan lorong rahasia dan berbagai hal janggal.

                 Petualangan ini bermula dari Lima Sekawan yang menghabiskan liburan mereka di rumah George. Naas, nasib sial sering kali tidak dapat ditebak. Badai besar tiba-tiba muncul dan menumbangkan pohon tua ke rumah itu. Namun, roda kehidupan senantiasa berputar. Mereka akhirnya bisa menghabiskan liburan di rumah yang terletak di atas sebuah bukit bernama Sarang Penyelundup, milik Pak Lenoir. Rumah itu dulunya merupakan tempat penyimpanan barang selundupan sehingga terdapat banyak lorong rahasia. Konon, masih ada seorang penyelundup bernama Pak Barling yang beroperasi di wilayah tersebut. Sayangnya, Pak Lenoir tidak suka anjing, sehingga Timmy harus disembunyikan di lorong rahasia. 

                 Keesokan harinya, banyak hal janggal yang membuat Lima Sekawan mencurigai Block, pembantu Pak Lenoir, terutama ketika pintu lorong rahasia terkunci, sehingga mereka tidak dapat bertemu dengan Timmy. Namun, Block selalu berhasil mengelabui mereka, terutama karena dia mengaku tuli. Pada malam hari, konflik mencapai klimaks. Ayah George dan anak Pak Lenoir diculik oleh Pak Barling. Pada akhirnya, terungkap niat licik Pak Barling, bersama Block yang ternyata komplotannya. Petualangan Lima Sekawan kali ini berbuah manis. Pak Barling akhirnya diselidiki polisi, kebohongan Block terungkap, dan mereka bisa berkumpul bersama lagi.

                 Enid Mary Blyton merupakan penulis buku anak yang karyanya telah merajai tangga best seller di seluruh dunia. Selama 40 tahun berkarya, beliau telah melahirkan lebih dari 800 buku dan mengantongi berbagai penghargaan bergengsi. Kemampuan Enid Blyton dalam membawa narasi, menciptakan alur cerita, dan keberhasilannya menarik pembaca ke dalam ombak cerita sudah tidak perlu diragukan lagi. Hal itu dibuktikan sekali lagi lewat novel ini. Penulis kelahiran Inggris tersebut mampu mengubah 272 halaman kosong menjadi kanvas imajinasi, di mana setiap paragraf adalah teka-teki, dan setiap halaman mengundang rasa penasaran yang tak terbendung.

                 Lorong rahasia serta tingkah laku Block yang aneh benar-benar membuat para pembaca penasaran. Alur yang penuh teka-teki inilah yang menuntun para pembaca dengan antusias membaca sampai lembar terakhir. Enid Blyton sukses merakit itu semua sehingga para pembaca terus mengejar keingintahuan mereka dan merasa terpuaskan saat menamatkan novel ini.

                 Penggunaan lorong rahasia menambah lapisan misteri dalam alur cerita. Namun, tanpa ilustrasi yang memadai, pembaca kerap kali bingung dan kesulitan memahami detail alur. Akan lebih baik jika ditampilkan peta dan lebih banyak ilustrasi pada lorong rahasia sehingga membantu pembaca dalam membangun visualisasi dan memahami kompleksitas latar cerita.

                 Secara keseluruhan, buku ini menarik untuk dibaca, terutama bagi para pecinta teka-teki. Alur ceritanya yang mengalir ringan membuat buku ini dapat dinikmati oleh semua kalangan.