
NEGERI 5 MENARA
-
Ditulis olehAgha Ahmad Fathir
-
Dibuat tanggal
10 Oct 2024
-
Sekolah
SMP Pesantren Cendikia Amanah Depok
RESENSI BUKU 5 MENARA
HI,Nama saya Agha Ahmad Fathir saya berasal dari kelas IX Ibnu Sina SMP Pesantren Cendekia Amanah
Buku ini berjudul negeri 5 menara yang ditulis oleh Ahmad Fuadi yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama dengan tebal 418 halaman sampul depannya memiliki warna merah dengan gambar 5 menara.
Ahmad Fuadi, S.IP, M.A (lahir 30 Desember 1973) adalah novelis, pekerja sosial, dan mantan Wartawan dari Indonesia Novel pertamanya adalah novel Negeri 5 menara yang merupakan buku pertama dari trilogi novelnya. Karya fiksinya dinilai dapat menumbuhkan semangat untuk berprestasi. Walaupun tergolong masih baru terbit, novelnya sudah masuk dalam jajaran best seller tahun 2009. Kemudian meraih Anugrah Pembaca Indonesia 2010 dan tahun yang sama juga masuk nominasi Khatulistiwa Literary award sehingga PTS Litera, salah satu penerbit di negeri jiran Malaysia tertarik menerbitkan di negaranya dalam versi bahasa melayu
Buku ini menceritakan tentang seorang anak bernama Alif yang tidak pernah menginjak tanah selain tanah minangkabau masa kecilnya dipenuhi dengan kesenangan bermain bola di tanah becek,berlarian di sawah dan berenang di air danau yang biru namun kesenangan itu buncah karena ibunya menyuruhnya untuk pergi mondok ke pelosok jawa timur sana karena ibunya memiliki keinginan untuk menjadikan alif ulama seperti Buya Hamka Alif dengan perasaan terpaksa berangkat ke pelosok jawa timur untuk memenuhi keinginan ibunya untuk mondok di pondok madani.Di hari pertamanya di pondok madani Alif terpesona dengan sebuah kata yang disampaikan oleh kiai rais `MAN JADDA WAJADA` yang berarti “barang siapa yang bersungguh sungguh maka akan berhasil” Alif pun berjanji pada dirinya sendiri agar belajar dengan serius selama berada di pondok madani.Dipertemukan karena hukuman jewer berantai Alif berteman dengan Raja dari medan,Said dari surabaya,Dulmajid dari sumenep,Atang dari bandung,dan Baso dari gowa.Pada saat mereka sedang bersantai di bawah menara sambil menatap langit yang biru awan yang sedang mereka tatap berubah menjadi benua impian mereka masing masing.Di bawah menara pondok madani yang menjulang tinggi mereka membuat impian berupa berfoto di bawah menara di negara yang berbeda dan benua yang berbeda.Apakah mereka berhasil meraih impian mereka masing masing?.
Buku ini memotivasi kita agar selalu berjuang untuk menggapai impian kita seperti kata pepatah arab “MAN JADDA WAJADA” yang disebutkan pada halaman 40 di buku ini yang memiliki makna “barang siapa yang bersungguh sungguh maka ia akan berhasil”.Pepatah ini mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada sesuatu apapun didunia ini yang mustahil selama kita mau untuk berusaha melakukannya dengan sungguh sungguh maka pasti akan tercapai, jadi jangan takut untuk bermimpi setinggi langit selama ada usaha maka pasti akan ada hasilnya.
Kelebihan yang terdapat didalam buku ini adalah motivasi yang diberikan agar selalu bersungguh sungguh dalam melakukan sesuatu dan juga buku ini menceritakan tentang pertemanan dan kebersamaan di dalam pondok pesantren meskipun kita berasal dari wilayah yang berbeda beda dan juga memberikan gambaran kepada para pembaca mengenai lingkungan di dalam pondok pesantren.
Kekurangan yang terdapat didalam buku ini adalah adanya beberapa kata kata bahasa arab yang sulit dipahami oleh orang orang awam jika membacanya.
Buku ini sangat cocok dibaca oleh anak anak maupun remaja agar mereka dapat memotivasi diri sendiri agar memiliki impian yang tinggi dan juga dapat mengajarkan kepada mereka tentang arti persahabatan dan pertemanan.
0 komentar