
Chairul Tanjung Si Anak Singkong
-
Ditulis olehTry Prasetyo
-
Dibuat tanggal
11 Oct 2024
-
Sekolah
SMA NEGERI 3 SAMARINDA
Judul : Chairul Tanjung “Si Anak Singkong”
Penulis : Tjahaja Gunawan Diredja
Jumlah Halaman : 384
Tahun terbit : Juni 2012
ISBN : 978-979-709-650-2
Harga Buku : Rp36.000
Dimensi Buku : 15×23 cm.
Buku Chairul Tanjung "Si Anak Singkong" Karya Tjahja Gunawan Diredja terbit pada tahun 2012 melalui penerbitan kompas. Buku ini menceritakan tentang kehidupan Chairul Tanjung "Si Anak Kosong" kesuksesan seorang anak wartawan dengan kondisi keluarga di kalangan menengah ke bawah sampai memiliki banyak perusahaan.
Chairul tanjung merupakan anak dari orang tua bernama Halimah dan Abdul Ghafar Tanjung yang saat itu memiliki pekerjaan sebagai seorang wartawan pada masa orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Kedua orang tua Chairul Tanjung terkenal sangat tegas dalam mendidik keenam anak-anaknya. Ia sedari kecil hidup dalam lingkungan yang keras, dan sejak muda hanya bekerja dan bekerja. Kedua orang tua Chairul Tanjung bersekolah di SD dan SMP Van Lith, Jakarta pada 1975, SMA Negeri 1 Boedi Oetomo pada 1981, sampai berhasil lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia pada 1987. Ia juga merupakan mahasiswa teladan di kampus UI pada 1984.
Tapi sebelum itu semua, Chairul Tanjung juga memiliki kegagalan dalam kehidupannya. Chairul Tanjung pernah gagal dalam membangun bisnis, dan tidak membuatnya patah semangat. Ia mencoba membuka usaha menjual alat kedokteran di luar kampus, walaupun ia tetap mengalami kebangkrutan karena harus mentraktir teman-teman kampus, ya kebiasaan mahasiswa, mereka makan minum di warung makan padang dan kasbon. Tetapi Chairul Tanjung tidak menyerah hingga membuatnya harus bekerja di perusahaan baja dan sempat pindah ke perusahaan rotan. Setelah lulus kuliah, Chairul Tanjung bersama tiga temannya memulai sebuah bisnis pembuatan sepatu anak-anak ekspor yang diberi nama PT Pariarti Shindutama. Tetapi sangat disayangkan, kerja sama mereka mendapat jalan buntu karena perbedaan visi dan misi dalam hal ekspansi usaha.
Chairul Tanjung mulai menapaki tangga kesuksesan karena sosoknya yang mau berkawan dengan siapapun, bahkan dengan petugas pengantar surat, membuat perkembangan usahanya semakin lancar. Chairul Tanjung juga memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di bidang properti, keuangan, dan multimedia.
Sampai dititik puncak kesuksesannya hingga saat ini, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang keuangan, seperti bank Mega yang dibeli dari Pak Arbali tetapi Chairul Tanjung dibohongi oleh Pak Arbali. Bank Mega hampir bangkrut, lebih dari 90% kredit macet. Ia harus berusaha agar Bank Mega keluar dari hal tersebut. Atas kerja keras mereka, Bank Mega berhasil bangkit dari keterpurukan, dalam bisnis multimedia Chairul Tanjung berhasil mendirikan Trans TV dan Trans 7 yang menjadi salah satu media televisi yang maju. Dalam bidang properti Chairul Tanjung membeli 40% saham Carrefour pada tahun 2010.
Kelebihan buku Cahirul Tanjung "Si Anak Singkong" Ini mengajarkan nilai-nilai penting seperti kegigihan, pantang menyerah, dan pentingnya pendidikan. Chairul Tanjung menunjukkan bahwa meski berasal dari keluarga yang kurang mampu, pendidikan dan usaha keras adalah kunci keberhasilannya sampai sekarang.
Kekurangan buku Chairul Tanjung "Si Anak Singkong" ini fokus pada sisi positif dari perjalanan hidup Chairul Tanjung. Meskipun ada beberapa tantangan yang disebutkan, kritik atau sisi gelap dunia bisnis yang mungkin dihadapi tidak terlalu ditekankan.
Kesimpulannya, buku Chairul Tanjung "Si Anak Singkong" adalah bacaan yang sangat inspiratif, terutama bagi mereka yang tertarik dengan kisah sukses pengusaha Indonesia. Buku ini memberikan wawasan tentang bagaimana seorang anak pada kalangan menegah ke bawah bisa mencapai kesuksesannya.
0 komentar