
API TAUHID : Cahaya Keagungan Cinta Sang Mujaddid
-
Ditulis olehNaufal Fayza Sofyan
-
Dibuat tanggal
11 Oct 2024
-
Sekolah
SMA Pesantren Cendekia Amanah
RESENSI BUKU
Novel API TAUHID : Cahaya Keagungan Cinta Sang Mujaddid, merupakan salah satu novel best seller karya novelis no 1 di Indonesia, beliau juga merupakan salah seorang ‘ulama masyhur. Yaitu Habiburrahman El Shirazy. Beliau mengangkat tema Perjuangan Spiritual dan Pencarian Jati Diri dalam bingkai keislaman. Novel ini tidaklah hanya sebatas cerita, namun juga sebuah motivator batin yang menggugah pemikiran tentang makna hidup dan keimanan.
Habiburrahman El Shirazy terkenal dengan gaya penulisannya yang sangat mengesankan dan menyentuh lubuk hati. Dialog antar tokoh teras natural dan dapat menggugah perasaan pada pembaca. Sehingga pembaca dapat ikut serta merasakan emosi dan konflik yang terjadi di dalam cerita. Pada novel ini, beliau mengkombinasikan antara genre romantis, sejarah, inspiratif, dan petualangan. Dan novel ini merupakan gabungan dari cerita nonfiksi dengan cerita fiksi.
Novel ini lebih banyak mengisahkan sejarah biografi tentang seorang ‘ulama di Turki yang bernama Bediuzzaman Said Nursi. Beliau merupakan seorang ‘ulama masyhur di turki yang turut serta dalam mengubah pandangan dan wawasan kehidupan masyarakat di Turki. Yang mana pada saat itu, Turki tengah berada pada masa genting-gentingnya. Dan dapat dikatakan sebagai Singa yang tak bertaring.
Beliau sungguh seorang ulama yang sangat di idam-idamkan oleh umat islam seluruh dunia. Beliau terlahir di desa Nurs ( yang kelak akan menjadi nama nisbatnya ). Beliau merupakan anak ke empat dari 7 bersaudara. Empat laki-laki dan tiga perempuan. Yaitu diantaranya adalah Duriye, Hanim, Abdulah, Said ( Bediuzzaman Said Nursi ), Mehmet, Abdul Mecit, dan Mercan. Beliau dan saudara - saudaranya menjadi tokoh agama dengan pengaruh yang berbeda - beda.
Ayah beliau merupakan seorang yang amat sangat wira’i nya. Beliau dikenal dengan Sufi Mirza. Sedangkan Ibunda beliau merupakan seorang wanita muslimah yang suci dan merupakan seorang Hafidzah Al Quran dan beliau terkenal dengan perhatian nya dalam menjaga wudhu selama beliau hidup. Beliau tak pernah menginjakkan kakinya ke atas tanah kecuali dalam keadaan suci. Beliau tak pernah meninggalkan shalat malam kecuali saat udzur. Beliau dikenal dengan nama Nuriye Bediuzzaman Said Nursi terlahir dari kedua sejoli shaleh dan shalehah dan amat sangat ma’rifatnya kepada Ilahi Yang Maha Esa.
Bediuzzaman Said Nursi sejak belia telah di didik dengan berbagai ilmu pengetahuan agama. Selain itu, beliau juga memiliki Himmatul ‘Aliyyah ( Keinginan yang kuat ) dalam menuntut ‘ilmu. Saat berumur 9 tahun, yang mana pada saat usia tersebut, belum diperkenankan untuk pergi ke madrasah untuk menuntut ‘ilmu sebagaimana yang dilakukan oleh kakak - kakaknya. Selain faktor usia beliau yang masih amat belia, letak madrasah yang jauh dari wilayah yang mereka tinggali saat itu juga sebagai faktor penghambat Bediuzzaman Said Nursi kecil untuk dapat ikut kakak - kakaknya menuntut ilmu di madrasah. Sehingga beliau harus menunggu beberapa tahun lagi sembari menimba ‘ilmu dari kakak - kakaknya yang pulang berlibur dari madrasah.
Tentu masih banyak lagi kisah kelebihan - kelebihan Bediuzzaman Said Nursi yang belum dipaparkan. Dan novel ini sangat menarik, karena mengkolaborasikan antara sejarah islami dengan kisah fiksi yang menjadi inspirasi menarik bagi para pembaca novel ini. Kelebihan dari buku ini sungguh amatlah banyak. Diantaranya adalah :
-
Nilai - nilai positif tentang keimanan, keislaman yang dapat menggugah hati para pembaca.
-
Tokoh - tokoh dalam novel ini dikembangkan dengan sangat baik, memiliki latar belakang yang kuat dan mendalam sekaligus inspiratif bagi para pembaca.
-
Gaya penulisan dan bahasanya yang sangat indah. Dialog antar tokoh yang terasa natural dan dengan bahasa yang puitis membuat hati para pembaca terketuk hingga menumbuhkan emosional para pembaca. Dan beliau dapat memaparkan sejarah islami diselingi dengan kisah fiksi yang mendalam maknanya.
-
Memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca. Baik itu berupa sejarah, budaya, pengetahuan agama, maupun yang lainnya.
-
Dan masih banyak yang lainnya.
Dan untuk kekurangannya sangatlah sedikit. Yaitu berupa kurangnya minat para pembaca yang berdominan kepada konteks keagamaan dan sejarah.
Jadi kesimpulannya adalah, novel API TAUHID : Cahaya Keagungan Cinta Sang Mujaddid karya Habiburrahman El Shirazy sangat bagus dan baik dibaca oleh berbagai kalangan. Baik dari kalangan anak - anak, remaja, dewasa, dan orang tua sekalipun sangat baik untuk dibaca. Karena selain untuk menambah menghibur, novel ini juga menambah wawasan bagi para pembaca dan menggugah hati para pembaca untuk menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.
0 komentar