“Jangan ditahan sendiri, Wa. Hidup gak melulu harus pura-pura terlihat kuat, kok.” Parable, 267

Parable adalah novel karya Brian Khrisna yang diterbitkan oleh Mediakita pada bulan Maret tahun 2021. Novel ini berisi 688 halaman dengan dimensi buku 13x19cm. Buku ini memiliki kode ISBN 978-623-88822-0-5 yang dibanderol dengan harga Rp135.000 di Pulau Jawa.

 

Novel ini mengangkat tema tentang persahabatan, percintaan dan kekeluargaan yang berbalut genre komedi. Dengan berlatarkan anak sekolahan. Sadewa Sagara, seorang siswa SMA yang penuh kekurangan di segala aspek, berhasil menyentuh hati pembaca dengan sikap polosnya “Ya Allah, apa salah saya, sih, sampai saya dikasih muka yang mirip kayak kotak amal begini,” ucapnya yang dapat membuat kita ikut merasakan ketidaksempurnaannya. Dengan humor yang sangat khas, Brian Khrisna berhasil membuat pembaca terhibur dan tertawa dengan karyanya.

 

Jangan kaget karena cerita ini berbeda dengan cerita-cerita lainnya. Pada umumnya, karakter utama sebuah cerita biasanya digambarkan sebagai cowok badboy, kaya tajir melintir, ganteng, punya nama kebule-bulean, jago berantem, anak OSIS dan biasanya digandrungi oleh banyak wanita, terkadang juga dia bakal bertemu dengan cewek yang cupu, kuper, sering di-bully, gak punya banyak teman, yah, mentok mentok 1-2 teman, tetapi malah berakhir jadian dengan cowok paling ganteng di sekolah.

 

Cerita ini mengisahkan tentang seorang cowok bernama Sadewa Sagara yang biasa juga dipanggil Dewa oleh teman-temannya. Dewa hidup dengan kekurangan di segala aspek, entah dari rupa wajahnya yang mirip petasan banting dan jika dibandingkan dengan babon, ya, sama saja. Lahir di keluarga yang serba kekurangan secara finansial, selalu rangking ke-2 dari belakang, Dewa juga gak bisa berantem, memainkan alat musik apalagi, napas aja kadang sering fals, ia juga tidak pernah pacaran, karena dia pernah nembak 23 kali dan ditolak 24 kali.

 

Dewa memiliki sahabat yang Bernama Edward Cantona atau biasa dipanggil Edo, yang kehidupannya berbanding terbalik dari Dewa. Karena Edo hidup dengan segala kelebihan. Pintar? Tentu. Ganteng? Iya. Kaya dan tajir melintir? Iya. Jago berantem? Iya.

 

Karena Dewa dilahirkan dalam keluarga yang kekurangan dalam finansial. Hal ini membuat Dewa harus bekerja dari kecil untuk membantu perekonomian keluarganya. Dewa sempat menjadi kuli panggul saat ia duduk di bangku SMP demi membantu membayar uang sekolah. Bahkan, ia juga mempunyai luka bekas kecelakaan kerja di tubuhnya. Ia pernah mencoba untuk menjual minuman Yakult dan makanan khas daerah. Namun, dagangannya tidak laris dan membuat Dewa seketika bangkrut karena tidak balik modal. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk membantu bibinya bekerja di ladang dan terkadang juga berjualan di pasar.

Sadewa Sagara adalah gambaran sebagian besar anak SMA pada umumnya. Dia bukan siapa-siapa, tidak mempunyai cerita klise di kehidupannya. Orang yang selalu tersisih dan lebih memilih untuk mengalah, yah, pokoknya tidak pernah ada kata menang dalam hidupnya. Jikalau kalian berminat untuk melihat bagaimana rasa atau gambaran menjadi orang jelek, maka, selamat membaca cerita dari novel ini. Cerita tentang seseorang yang tidak pernah menjadi pemeran utama dikehidupannya sendiri.

 

Novel Parable memiliki tema tentang pertemanan, persahabatan, percintaan yang menceritakan tentang seorang tokoh utama yang memiliki kehidupan yang berbeda dari tokoh utama novel pada umumnya, yang biasanya tokoh utama di novel digambarkan hampir sempurna dari segala aspek. Novel ini memiliki alur maju dan gaya bahasa yang mudah dipahami dan kadang terselip komedi yang akan membuat pembaca menikmati alur dari kisah Dewa yang penuh konflik ini. Pada awal kisah ini, pembaca akan mengenal siapa itu Sadewa Sagara, seseorang yang humoris, pantang menyerah dan memiliki hati yang sabar. Dilanjut dengan pengenalan tokoh lainnya seperti sahabat karib Dewa, Edward Cantona, dan juga Chia, sahabat yang sudah berteman belasan tahun, yang ternyata menyimpan rasa pada Sadewa Sagara. Apakah Sadewa Sagara akan merasakan perasaan ‘menang’ di dalam hidupnya?

 

Kelebihan buku ini adalah alur cerita yang sangat menarik dan unik. Kebanyakan karakter utama dalam novel digambarkan sebagai seseorang yang ganteng, cantik, jago berantem dan kaya raya. Tetapi, di buku ini saya mendapatkan pengalaman membaca cerita, di mana karakter utamanya adalah orang yang serba kekurangan di semua aspek. Meskipun cerita ini memiliki konflik yang cukup berat, Brian selalu menyelipkan komedi yang mampu membuat para pembaca tertawa lepas.

 

Kekurangan novel ini, banyak ditemukan kata-kata yang bermakna kurang baik atau kasar, dan sejumlah hinaan antartokoh yang kadang menurut saya berlebihan, karena menjerumus pada hinaan fisik seseorang yang terkadang bisa membuat orang insecure.

 

Dari kisah Dewa ini kita dapat belajar bahwa kebahagiaan seseorang hanya bisa diwujudkan oleh dirinya sendiri, karena taraf kebahagiaan setiap orang itu berbeda-beda. Kita juga dapat belajar untuk tidak bersikap terlalu keras kepada diri sendiri. Kamu juga tidak harus selalu terlihat baik-baik saja di depan semua orang, karena menangis dan mengeluh adalah hal yang normal. Akhir kata, selamat membaca kisah Sadewa Sagara, kisah tentang seseorang yang tidak pernah menjadi pemeran utama di kehidupannya sendiri.