RESENSI NOVEL HELLO

 

Judul buku : HELLO   

Penulis : Tere Liye

Bahasa : Indonesia

Genre : Romance

Penerbit : PT Sabak  Grip Nusantara

Tahun terbit : 2023

Jumlah halaman : 320 halaman

ISBN : 978-623-88296-8-2

 

Darwis, seorang penulis yang lebih kita kenal dengan nama Tere Liye berhasil melahirkan karya fiksi bergenre romance dengan latar abad ke-20. Memang tak usah dipungkiri lagi novel hasil buah tangan dari Tere Liye selalu berhasil membuat pembacanya masuk ke dunia baru. Novel “Hello” merupakan salah satu karya Tere Liye yang terbit pada tanggal 9 April 2023  dengan total 320 halaman. Novel dengan kisah sederhana ini mampu membuat pembacanya merasakan kepingan manis yang tertinggal  di setiap sudut rumah itu.

 

Kata “hello”  memiliki makna mendalam yang terukir di setiap pertemuan sebagai awal mula takdir-takdir pertemuan lainnya bermunculan seiring berjalannya waktu. Hal inilah yang dialami oleh Ana, seorang perempuan berani yang berprofesi sebagai tukang bangunan terkemuka. Ana ditakdirkan untuk bertemu dengan Hesty, pemilik cerita di setiap sudut rumah yang akan direnovasi oleh Ana. Di rumah itu terukir kisah cinta beda kasta antara Hesty, anak dari seseorang yang terkemuka di negeri ini dengan Tigor, seorang anak dari pembantu yang bekerja di rumah Hesty. Benang takdir tak henti-hentinya merajut kisah kedua anak kecil yang lahir di hari yang sama itu. 

 

Ana perlu mengobservasi rumah Hesty agar Ia tahu apa saja yang harus dia permak dari rumah ini. Oleh karena itu, selama persiapan renovasi, Ana diajak berkeliling untuk menatap, menilai, dan mendengarkan kisah kasih mereka yang tertinggal di setiap sudut rumah Hesty. Setiap sudut itu menjadi saksi bahwa perbedaan kasta di antara mereka tidaklah menjadi halangan untuk cinta tumbuh di hati mereka. Lewat kisah cinta berlatar abad ke-20 inilah yang membuat Ana lebih mengerti bahwa renovasi rumah itu bukan hanya mempertimbangkan estetika bangunannya saja tetapi tentang kenangan yang bergulir jauh di setiap sudut rumah dengan jiwa-jiwa yang terlibat. 

 

Kehadiran Ana sebagai tokoh utama yang membawa hadirnya cerita romansa Hesty dan Tigor menggambarkan kejeniusan Tere Liye dalam mengolah karyanya. Penggambaran cerita dengan alur maju-mundur ini tetap dibingkai secara runtut dan jelas sehingga mudah untuk dipahami. Tere Liye juga berhasil mengembangkan karakter tokohnya secara detail dan konsisten. Hal ini  digambarkan dengan karakter dan profesi Ana yang tidak hanya sekedar informasi selewat saja, melainkan digambarkan secara nyata lewat tingkah laku Ana dalam cerita. Lewat pengembangan karakter dan profesi Ana yang berani juga, Tere Liye berhasil membawakan isu kesetaraan gender dalam pekerjaan. Tokoh-tokoh di novel Hello juga saling berkesinambungan satu sama lain. Tak hanya itu saja, Cerita dengan pemilihan diksi sederhana  ini menggambarkan latar-latar yang relevan dengan kenyataan. Kenyataan bahwa pada abad ke-20 kebebasan berpendapat terhadap pemerintahan memang hanyalah angan-angan.  

 

Penyajian penggambaran alur yang mendalam dan runtut membuat kita jatuh ke dunia novel ini. Hal ini diperkuat dengan latarnya yang sesuai dengan kenyataan dan pengembangan karakter yang baik sehingga membuat kita semakin jatuh cinta dengan novel ini. Pemilihan gaya penulisan dan  bahasa yang sederhana juga membuat novel ini menjadi lebih mudah dimengerti. Ramuan plot novel ini mempunyai ending yang cukup memuaskan dengan plot yang tidak tertebak. Selain itu, cover yang menarik serta menggambarkan isi ceritanya merupakan daya tarik tersendiri bagi para pembaca novel.

 

Cerita dalam novel ini akan semakin menarik bila terdapat ilustrasi-ilustrasi yang menggambarkan kejadian menarik di dalam cerita. Hal ini dikarenakan ilustrasi menjadi aspek penting bagi para pembaca untuk dapat memahami peristiwa di dalam cerita lebih baik. Ditambah lagi, tema dalam novel ini mengangkat hal yang umum ditemui didalam cerita novel, yaitu majikan dan pembantu yang saling jatuh cinta.

 

Walaupun begitu, secara keseluruhan, Tere Liye tetap berhasil menggambarkan kisah cinta beda kasta ini dengan baik. Lewat paragraf demi paragraf yang disampaikan oleh beliau mengajarkan kita terutama untuk anak remaja bahwa keikhlasan dan ketulusan menjadi kunci dalam segala hal. Percayalah bahwa sesuatu yang menjadi milik kita tetap akan menjadi milik kita  seperti pepatah yang mengatakan bahwa takdir tidak akan kemana. Lebih daripada itu, novel ini membagikan tentang hebatnya sebuah rumah yang menjadi saksi perjalanan hidup manusia yang menempatinya.