
Muhammad Al-Fatih : Perang Varna
-
Ditulis olehNailah Nur Azizah
-
Dibuat tanggal
14 Oct 2024
-
Sekolah
SMA Madina Citra Insani
Muhammad Al-Fatih merupakan sebuah komik karya anak bangsa yang bertemakan Pahlawan Islam. Komik ini dikarang oleh Handi Satria dibantu oleh partner Sayf Muhammad Isa dalam proses pembuatannya. Komik Muhammad Al-Fatih: Perang Varna merupakan seri pertama dari enam seri Al-Fatih yang ada. Berawal dari mimpinya untuk membuat komik tentang Super Hero, Handi Satria mewujudkannya dengan membuat komik tentang Pahlawan Islam yakni salah satunya seri Al-Fatih ini. Selain seri Al-Fatih, Handi Satria dan Sayf Muhammad Isa, penulis juga membuat seri Shalahuddin Al-Ayyubi berjumlah enam buku.
Dalam seri pertama ini, cerita dibuka dengan kelahiran Mehmet, putra ketiga dari Sultan Murad ll, di Edirne ibukota Turki Utsmani, tepatnya tanggal 30 Maret 1432. Mehmet lahir ketika Sultan Murad ll membaca surah Al-Fath, dan dia tertegun dengan isi dari surah Al-Fath ayat 21. Ayat itu berisikan janji Allah atas kemenangan kaum Muslim pada negeri-negeri yang belum ditaklukkan. Setelah itu, cerita dilanjutkan dengan seiring bertumbuhnya Mehmet.
Sejak zaman Rasulullah, beliau sudah menjanjikan akan terjadinya penaklukkan Konstatinopel oleh Kaum Muslimin. Sejak saat itu, Kaum Muslimin menantikan akan terjadinya hal tersebut. Sesuai seperti sebuah hadis yang tercantum dalam Komik ini, Hadis Riwayat Ahmad yang berbunyi : “Sungguh, Konstantinopel akan ditaklukkan oleh kalian. Maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang menaklukkannya.”
Seperti judulnya, cerita dalam komik ini akan berfokus pada kisah Mehmet atau yang biasa kita kenal sebagai Al-Fatih, dalam perjuangannya untuk menaklukkan Konstantinopel. Sejak kecil, Mehmet dan kedua kakaknya sudah diberikan amanah oleh sang ayah, Sultan Murad II untuk bisa menjadi pemimpin yang baik dan menaklukkan Konstantinopel di masa depan. Dengan amanah ini, mereka bertiga difasilitasi pendidikan dan guru terbaik sejak kecil.
Di tengah-tengah riangnya masa kecil, kakak pertama dari Mehmet meninggal dunia karena diracuni, menyisakan Ali dan Mehmet dalam kesedihan. Setelah pemakaman Ahmet, mereka berdua langsung dikirim ke Amasya, kota yang indah dan permai, tempat Dimana setiap calon sultan dilatih agar bisa memimpin rakyatnya kelak. Di Amasya, mereka dididik dalam bidang keilmuan maupun kemampuan bertarung. Sayangnya, belum selesai mereka menuntut ilmu di sana, kakak kedua Mehmet, Ali, menyusul kakaknya. Ali meninggal dunia karena diserang oleh seorang pembunuh saat mereka sedang latihan berpedang. Kesedihan yang lebih dalam kembali menyelimuti Mehmet. Sekarang, dia adalah satu-satunya pewaris tahta kerajaan.
Seiring berjalannya waktu, Mehmet bertumbuh dewasa. Dia menjadi pemuda yang hebat dan diangkat menjadi Sultan Kerajaan Turki. Tidak berselang lama setelah diangkatnya Mehmet menjadi sultan, Raja Vladyslaus, dari Kerajaan Polandia, berencana untuk berperang dengan Kerajaan Turki. Inilah perang yang disebut sebagai Perang Varna. Apa yang akan dilakukan Mehmet? Apakah dia bisa menghadapi situasi tersebut sedangkan dia baru saja menjadi Sultan?
Penggambaran karakter dalam komik ini bisa dibilang cukup klop dengan tema ceritanya. Bertema action dan sejarah, desain karakter yang dan gaya penggambaran dalam komik ini bisa dibilang ‘kasar’, sesuai dengan temanya. Gaya bahasa yang digunakan pada narasi dan dialog dalam cerita menggunakan bahasa baku dan terkesan elegan. Seperti pada film-film kerajaan zaman dahulu. Membuat para pembaca merasa nyaman dengan aksen penulisan yang sopan. Dikarenakan komik ini bertema action, penggambaran karakter yang disajikan mungkin bisa terkesan seram bagi pembaca anak-anak, yang menjadi target pembaca komik ini. Pengekspresian mimik wajah tiap karakter dalam cerita juga terkadang tidak sesuai dengan keadaan yang terjadi.
Meskipun begitu, keseluruhan dari komik Muhammad Al-Fatih sudah begitu apik. Dengan diangkatnya kisah tentang salah satu tokoh pahlawan Islam, bisa menjadi edukasi dan inspirasi bagi semua orang, terkhususnya untuk anak-anak. Kita bisa belajar untuk bersungguh-sungguh dan pantang menyerah dalam segala sesuatu. Harapannya, dengan adanya komik ini, kita semua menjadi terinspirasi dengan perjuangan Mehmet dalam menaklukkan Konstantinopel.
0 komentar