
Hidup Sekali, Berarti Lalu Mati
-
Ditulis olehIsmi Mahya Ariqoh
-
Dibuat tanggal
15 Oct 2024
-
Sekolah
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Paguyangan
Kematian adalah berakhirnya kehidupan seorang manusia. Kematian juga dapat didefinisikan dengan takdir seluruh makhluk hidup baik manusia ataupun makhluk hidup lainnya, baik perempuan ataupun laki-laki, baik sehat ataupun sakit. Kematian adalah suatu peristiwa yang sering terjadi, namun masih sedikit yang merenungkannya secara mendalam. Kebanyakan orang menganggap kematian sebagai sesuatu yang ditakuti dan harus dihindari, dan bukan dijadikan sebagai sesuatu yang harus dipersiapkan dengan baik.
Dalam Islam, setelah manusia meninggal, mereka akan menuju alam berikutnya. Di alam tersebut, semua amal dan perbuatan yang telah manusia lakukan selama berada di dunia akan dihitung dan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah sebagai bahan pertimbangan menuju surga. Amal dan perbuatan inilah yang harus dipersiapkan setiap manusia selama didunia. Buku ini hadir untuk menuntun pembaca menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya sampai akhir hayat.
Buku ini menyisipkan beberapa pertanyaan yang membuat pembaca tergerak untuk merenungi dan teringat kematian [147]. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diantaranya: 1. Berapa pasang pakaianmu? Bandingkan dengan seberapa rasa malumu; 2. Berapa jatah pulsamu? Bandingkan dengan berapa jumlah sedekahmu, 3. Berapa jumlah ibadahmu? Bandingkan dengan berapa maksiatmu. Pertanyaan-pertanyaan diatas membuat pembaca mengintrospeksi diri mereka yang belum menjalani kehidupan dengan maksimal. Buku ini hadir untuk memotivasi dan mengingatkan pembaca tentang bagaimana cara mempersiapkan diri untuk kematian.
Buku ini menjelaskan dan mengajak semua pembaca untuk memberi arti pada hidup. Bukan hanya sekedar hidup tetapi hidup untuk kehidupan, bukan sekedar mengulang-ulang rutinitas saja, tetapi hidup harus dipenuhi dengan produktivitas. Gaya bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dipahami. Buku ini menjadi lebih menarik karena memuat cerita-cerita singkat yang menginspirasi pembaca.
Buku ini memberikan ruang bagi pembaca untuk merenungi kehidupan melalui perspektif kematian. Buku ini bukan sekedar menawarkan filosofi kematian, tetapi juga mengajak kita untuk lebih menghargai setiap momen dalam hidup. Dalam menghadapi kematian, kita diajak untuk berdamai dengan ketidakpastian dan menyadari bahwa akhir bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, melainkan perlu dipahami sebagai bagian alami dari kehidupan. Buku ini layak dibaca siapa saja, terutama bagi mereka yang ingin mempelajari lebih dalam tentang memahami kehidupan dan menghadapi kematian dengan tenang.
0 komentar