book

Dunia Sunyi

0
  • book
    Ditulis oleh
    Annisa Cahya Rizky Diaji
  • Dibuat tanggal
    15 Oct 2024
  • Sekolah
    Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Paguyangan

Resensi berjudul “Sebuah Keterbatasan”

Penulis: Annisa Cahya Rizky Diaji

[Siswa kelas X-3 SMAN 1 PAGUYANGAN]

Judul buku: Dunia Sunyi

Penulis: Achi TM

Tebal buku: 186 hlm

Tahun Terbit: 2020

Penerbit: Sheila Publisher

ISBN: 978-623-7122-70-8

Pengantar

Keterbatasan pancaindra yang pasti tidak akan diharapkan oleh seseorang, namun sering kali kita masih menjumpai orang yang masih merendahkan mereka yang memiliki keterbatasan. Seorang ayah yang biasanya menjadi cinta pertama anak perempuannya, tapi pada kisah “Dunia Sunyi” yang ditulis oleh Achi TM, sang ayah malah membenci anaknya hanya karena dia memiliki keterbatasan. Keterbatasan pendengaran yang dialami Wulan menjadikannya hanya mendengar suara yang sunyi. Tuhan memang selalu baik dengan memberikan anugerah sebuah bakat. Bakat yang seharusnya bisa membuat ayah bisa kembali lagi, karena ayah dan kakek hanya ingin meneruskan gelar musisi. Ibu Sulis orang selalu memberi dukungan kepada Wulan. Orang yang selalu berjuang agar Wulan bisa berbicara dan belajar bermain drum dengan baik. Wulan sang gadis tuna rungu yang selalu menanti ayahnya untuk pulang. Mungkin beberapa teman Wulan memang tidak menyukainya, tapi ada satu orang yang selalu menemani Wulan yaitu Syasya. Sayangnya masih ada masalah lain yang akan terjadi di dalam kisah ini, seperti kesulitan keuangan untuk biaya Wulan sekolah dan biaya kursusnya. Hadirnya sosok ’Kakak jenggot’ yang datang untuk mengajari Wulan bermain drum dengan lebih baik. Siapa sangka orang itu ternyata adalah orang yang ditunggu oleh Wulan.

Isi

Kisah yang menceritakan perjuangan seorang ibu untuk mewujudkan keinginan anaknya yang memiliki keterbatasan, serta seorang anak perempuan yang ingin bertemu dengan ayahnya. Kisah bertemakan keluarga dan perjuangan seorang ibu. Kisah yang akan membuat kita tahu bahwa perjuangan seorang ibu itu sangat besar untuk membesarkan anaknya. Kisah ini bermula dengan lahirnya seorang anak tunarungu bernama Wulan. Anak yang tidak diterima oleh ayahnya Pak Darmo, yang berprofesi sebagai pemain drum. Bukan cuma ayah bahkan kakek (ayah dari ayahnya Wulan) yang tidak menerima kehadiran Wulan hanya karena sebuah keterbatasan. Walaupun begitu Ibu tidak pernah menyerah untuk membesarkan Wulan, walaupun dia ditinggalkan oleh suaminya. Ibu Sulis tidak pernah mengeluh dengan keadaan Wulan, walaupun dia lelah harus terus berjuang sebagai orang tua tunggal. Apalagi Wulan yang sudah mulai bersekolah, yang tentu ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh Ibu Sulis, tapi dia tidak apa-apa jika itu demi Wulan bisa bersekolah dengan baik dan mendapat teman. Kasihan jika Wulan hanya di rumah dan belajar dari ibunya. Wulan takut tidak memiliki teman, untungnya itu hanya kecemasan Wulan, di sekolah dia berteman dengan teman-teman sebayanya. Meski ada seorang anak laki-laki yang selalu mengejeknya yaitu Bima. Wulan juga menjadi anak yang cerdas dan mudah memahami pelajaran dengan sangat baik, bahkan dia juga bisa bermain drum, karena melihat ayahnya di televisi dan

Pada suatu hari, akan diadakan sebuah acara dan ada perlombaan bermain drum. Wulan ingin mengikuti perlombaan itu, tapi dia malah diejek lagi oleh Bima karena dia tidak percaya kalau Wulan bisa bermain drum dan beranggapan dia yang akan memenangkan lomba itu. Syasya yang tidak terima membela Wulan, kalau Wulanlah yang akan menang. Lalu terjadi keributan antara Bima dan Syasya, dan langsung dilerai oleh Ibu guru. Wulan giat berlatih untuk lomba itu, tapi dia sempat ragu kalau dia tidak akan menang, tapi Syasya meyakinkan Wulan untuk tidak terlalu khawatir karena itu hanya sebuah perlombaan yang pasti ada menang dan kalahnya. Wulan sedang di tempat rahasianya yang ada di sebuah studio tua. Saat itu dia tidak sengaja bertemu dengan seorang pria asing saat ingin bermain dengan kucing yang ada di sana. Seorang pria yang Wulan panggil sebagai Kakak jenggot, yang akhirnya selalu Wulan temui di studio tua untuk berlatih bermain drum karena kakak itu bisa bermain drum. Wulan sempat sakit selama beberapa hari yang membuat temannya khawatir. Setelah sehat Wulan kembali ke sekolah dan Bima meminta maaf karena mengejeknya, lalu memberikan stik drum merah untuk Wulan. Saat hari perlombaan tiba Wulan mendapat nomor urut pertama untuk tampil di panggung. Wulan tampil dengan percaya diri, dengan membawakan lagu Satu Nusa Satu Bangsa. Siapa yang menyangka kakak jenggot itu sebenarnya adalah ayahnya sendiri.

Penutup

Kisah dengan alur maju, yang menceritakan keseharian dan cobaan yang dihadapi Wulan gadis tunarungu. Gadis yang selalu menunggu kehadiran ayahnya, dan malah akhirnya dipertemukan lagi dengan cara yang tidak biasa oleh Tuhan. Kisah yang mengajarkan banyak kebaikan dan mengandung banyak motivasi yang dapat kita ambil. Selain itu di buku ini kita akan merasa terhanyut dalam cerita. Kisah yang dengan mudah dipahami dan dapat menjadi contoh yang baik dalam kehidupan kita. Buku yang bagus yang bisa dibaca oleh remaja yang mungkin juga sedang mengalami masalah. Tokoh yang juga menonjolkan sikap pantang menyerah dan selalu berusaha. Terkadang dengan didukung oleh orang-orang yang kita sayangi, kita bisa menyelesaikan permasalahan diri. Kisah yang juga mengajarkan kita agar kita selalu mensyukuri segala yang diberikan tuhan pada kita. Kita juga jadi bisa lebih menghargai mereka yang punya keterbatasan. Karena bagaimanakah keadaan kita tetap Sama dimata tuhan. Terlebih kita juga memerlukan bantuan dari orang lain dalam melakukan sesuatu.

 

 

 

Judul Buku Dunia Sunyi
Penulis Achi TM
ISBN 978-623-7122-70-8
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2020
Penerbit Sheila Publisher
Jumlah Halaman 186

0 komentar

Buat komentar

Oleh Peserta Sama