Buah Keikhlasan adalah buku yang ditulis oleh Rokhmat Gioramadhita dan diterbitkan oleh Indiva Media Kreasi pada tahun 2023. Buku ini memiliki 120 halaman dan dimensi 14 × 20 cm.

Rokhmat Gioramadhita adalah penulis sekaligus guru Sekolah Dasar di Purbalingga. Dua novelnya yang berjudul rahasia persahabatan dan Teka-teki warisan kakek telah lebih disukai banyak orang.

Buku ini menceritakan tentang kisah seorang anak perempuan bernama Nafish, ia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Alif. Nafish selalu berusaha untuk belajar ikhlas dan sabar dengan apapun dan siapapun. Nafish selalu iri dengan kakaknya karena lebih diperhatikan oleh kedua orang tuanya dibandingkan dirinya. Kak Alif memiliki kondisi tubuh yang tidak maksimal, ia menderita penyakit kanker otak. Hal itu membuat Nafish ingin marah kepada kak Alif. Namun, Nafish tidak bisa marah karena khawatir dengan penyakit yang dimiliki kakaknya akan kambuh, disisi lain Nafish sangat menyayangi kakaknya. Terkadang Nafish dan kak Alif saling marah, tapi ibunya selalu mengingatkan mereka berdua bahwa bertengkar itu tidak baik.

Suatu hari Nafish membelikan sebuah oleh-oleh seekor kelinci untuk menjadi teman kak Alif. Kak Alif sangat senang mendapatkan hadiah itu dari Nafish sehingga dia menyayangi dan merawatnya sangat baik. Saat kak Alif bermain bersama kelincinya ia sangat ceria, sampai ia kelelahan kemudian pingsan. Kak Alif dibawa ke rumah sakit oleh kedua orang tuanya, sementara Nafish di rumah dijaga oleh neneknya. Nafish sangat sedih dan sangat bersalah karena telah memberikan hadiah itu kepada kak Alif yang membuat dia kelelahan dan penyakitnya kambuh. Saat sore hari Nafish teringat bahwa pernah menanam sebuah kapsul waktu berisi surat-surat yang pernah dia buat bersama kak Alif, tanpa pikir panjang Nafish menggali sebuah tanah di mana kapsul itu dikuburkan. Setelah berhasil mengali kemudian menemukan kapsul itu Nafish membaca surat yang ada di dalam dan membacanya. Surat yang ditulis kak Alif adalah permintaan maaf kepada Nafish karena kak Alif sering marah dan membuat Nafish sedih, dia juga merasa bersalah kepada Nafish karena tidak bisa menjadi kakak pada umumnya yang bisa bermain dan bersenang-senang bersama serta cerita bahwa sebenarnya ia sudah merasakan pusing tetapi disembunyikan agar seluruh anggota keluarganya tidak khawatir. Nafish yang membaca itu langsung menangis dan berharap kak Alif segera pulang dari rumah sakit agar bisa bertemu dengannya lagi.

Tiga hari setelah kejadian itu ada ambulan yang datang ke rumah, orang tua Nafish keluar dari ambulan dengan perasaan sangat sedih, kak Alif sudah dijemput oleh Allah, sekarang ia sudah tenang di sisi-Nya. Nafish tidak bisa menahan air matanya, ia sangat sedih kehilangan kakaknya. Nafish tidak ingin meninggalkan kak Alif sampai kak Alif dimakamkan. Sampai kapanpun rasa sayang Nafish kepada kak Alif tidak akan pernah hilang, ia selalu mengingat pesan kak Alif agar tidak membuat mama dan papa sedih.

Karakter yang terdapat pada buku ini sangat menarik dan ceritanya bisa mendeskripsikan sifat karakter. Dari buku ini kita dapat belajar bahwa sabar dan ikhlas itu penting serta untuk tidak berburuk sangka pada seseorang.

Buku ini memiliki cerita yang seru serta gambar menarik yang mendukung isi cerita. Namun, buku ini memiliki kekurangan dalam hal mendeskripsikan kondisi tokoh.

Buku ini direkomendasikan untuk seseorang yang ingin membaca tentang sebuah kisah kakak adik yang sangat asik dan seru. Buku ini juga direkomendasikan untuk seseorang yang ingin lebih belajar ikhlas dan sabar.