book

Filosofi Teras

0
  • book
    Ditulis oleh
    Monica Kimberlie
  • Dibuat tanggal
    15 Oct 2024
  • Sekolah
    SMA Kristen Kalam Kudus

"Filosofi Teras" Merupakan sebuah karya yang ditulis oleh Henry Manampiring dan diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara di Jakarta. Henry Manampiring mulai menulis 10 tahun yang lalu. Ketika buku pertamanya rilis, ia mendapatkan cibiran dari para pembaca buku. Tapi tak disangka The Alpha Girls Guide terjual lebih dari 100 ribu eksemplar, berlanjut dengan Filosofi Teras yang masuk kategori mega bestseller. Alasan penulis memberi judul demikian adalah karena terdapat banyak orang yang sulit menyebutkan "stoisisme" sehingga dia menggunakan terjemahan Indonesia dari kata stoa, yaitu teras.

 

Buku dengan total 324 halaman dan 13 bab mengajarkan para pembaca agar hidup dalam ketenangan dan terbebas dari emosi negatif serta dalam menjalani kehidupan harus selaras dengan alam. Setiap bab memiliki judulnya masing-masing tetapi masih berhubungan dengan karakter atau cara bersikap.

 

Buku Filosofi Teras ini sangat berbeda dengan buku filsafat lainnya karena filosofi teras (Stoa) digambarkan dengan analogi kejadian yang nyata di kehidupan sehari-hari dan penggunaan bahasa yang sesuai dengan generasi sekarang, yaitu Generasi Milenial dan Gen-Z. Buku ini sangat cocok dibaca oleh kaum overthinking yang suka melebih-lebihkan masalah hingga menjadi penyakit untuk diri sendiri. Selain overthinking, ternyata orang yang sulit mengontrol emosi dan yang selalu mengeluh juga cocok membaca buku ini. Buku ini mengajarkan kita bagaimana cara kita untuk menyelesaikan masalah dan tidak dibawa ribet sehingga kita berfokus pada solusi, bukan berfokus pada masalah. 

 

Apa yang terjadi pada diri kita tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Masalah akan tetap datang silih bergantinya waktu. Dulu, saya sering sekali mengeluh hanya karena masalah sepele dan menganggap diri saya kurang beruntung sehingga saya selalu membandingkan diri saya dengan orang lain. Namun, setelah membaca buku ini, mindset saya berubah. Saya berpikir, bagaimana kalau saya fokus untuk mencari solusi daripada saya memikirkan masalah yang tidak akan habis. Tentu saja, solusinya mulai dari diri saya, apa yang dapat saya lakukan, lalu kalau kesulitan, saya bisa meminta saran/pertolongan dari orang lain. Pola pikir seperti ini lebih sehat dan mengurangi overthinking. Dibanding sebelumnya, masalah kini akan cepat selesai dan hati pun tenang. Seperti quotes yang terdapat di buku ini adalah “It's not things that trouble us, but our judgment about things.(Epictetus)”

 

Satu hal yang masih saya ingat hingga saat ini adalah agar kita tidak terlalu mempedulikan pendapat orang lain. Mungkin kita akan bertanya bukankah pendapat orang lain itu sangat penting untuk memperbaiki diri ? Nah, disini kita dianjurkan untuk menjadi diri sendiri. Boleh-boleh saja menjadikan kritikan sebagai perbaikan diri, namun, jangan jadikan itu sebagai hal yang mengatur kita layaknya sebuah boneka hanya untuk memenuhi standar/ keinginan orang lain. Sehingga kita kehilangan dan melupakan jati diri kita sendiri.

 

Buku ini sangat direkomendasikan untuk para remaja dan orang dewasa. Mulai dari penggunaan bahasa yang tidak formal serta kata-kata motivasi yang bersifat penyemangat, cocok diberikan kepada para pembaca yang sedang mengalami kesulitan serupa. Intinya, hidup akan terus berjalan apapun masalah yang datang dan kekhawatiran akan kedepannya jangan terlalu dipikirkan. Namun kita tetap harus berikan yang terbaik agar tidak ada penyesalan dan hasil yang memuaskan.

Judul Buku Filosofi Teras
Penulis Henry Manampiring
ISBN 978-6-02412-518-9
Bahasa Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2018
Penerbit Penerbit Buku Kompas
Jumlah Halaman 344

0 komentar

Buat komentar

Oleh Peserta Sama