
Rindu
-
Ditulis olehGHAISA FARAH NASYWA S
-
Dibuat tanggal
15 Oct 2024
-
Sekolah
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sawahlunto
“Rindu” adalah sebuah karya asal Indonesia yang ditulis oleh Tere Liye, seorang penulis yang telah banyak melahirkan banyak karya dengan tema dan cerita yang menakjubkan. Novel ini diterbitkan oleh PT Sabak Grip Nusantara di Depok, Jawa Barat. Sebelumnya, novel ini diterbitkan oleh Jakarta Republika pada tahun 2014. Buku setebal 523 halaman dengan ukuran 20,5 cm ini merangkum kisah perjalanan jemaah haji pada zaman Hindia-Belanda.
Dalam novel “Rindu”, Tere Liye mampu menghadirkan bagaimana kehidupan perjalanan jemaah haji di atas sebuah kapal haji pada zaman kolonial. Mengangkat tema keluarga, kehilangan, rindu, kesetiaan, pengorbanan serta nilai kehidupan. Namun dalam novel ini, Tere Liye tidak hanya menceritakan mengenai perjalanan haji saja tetapi juga perjalanan semua tokohnya untuk mencoba menerima dan mengikhlaskan masa lalunya serta bentuk diskriminasi prajurit Belanda terhadap tokoh agama.
Novel ini menceritakan tentang perjalanan haji keluarga Daeng Andipati pada tahun 1938 dari Makassar menuju Mekah dengan sebuah kapal bernama Blitar Holland. Dalam perjalanan itu keluarga Daeng Andipati dipertemukan dengan sejumlah tokoh dari asal daerah yang berbeda-beda dan tentunya dengan status dan masa lalu yang berbeda pula. Beberapa tokoh yang berpengaruh dalam novel ini diantaranya: Gurutta Ahmad Karaeng sebagai tokoh agama, Daeng Andipati beserta istri, orang tua, mertua serta kedua anaknya yaitu Elsa dan Anna, Ambo Uleng sang pelayar tangguh, Bonda Upe atau Ling-ling beserta sang suami Enlai dan Mbah Kakung dan sang istri Mbah Putri. Di atas kapal itu mereka menghabiskan waktu selama 9 bulan secara bersama dan lambat laun membuat mereka menjadi dekat bagaikan keluarga secara alami.
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran, dimana pembaca akan melihat masa lalu para tokoh dan kehidupan para tokoh di masa kini. Emosi yang dirasakan para tokoh dapat tersampaikan dalam narasi dengan baik dan juga dikemas dengan apik hingga dapat dirasakan para pembacannya. Diselingi dengan penggunaan bahasa Belanda dalam narasinya membuat suasana zaman kolonial semakin kental untuk dirasakan. Tere Liye sangat piawai dalam mengembangkan karakter para tokohnya. Karakter para tokoh disajikan dengan kuat beserta masa lalu yang beragam, sehingga para pembaca akan dapat menangkap perkembangan karakter dari tiap tokohnya dari awal hingga akhir di novel ini. Penyampaian narasinya mengenai deskripsi kegiatan para tokohnya juga sangat rapi dan mudah dipahami oleh pembaca, sehingga pembaca akan dengan mudah membayngkan adegan dalam novel ini.
“Rindu” pernah meraih Islamic Book Award pada tahun 2015 dengan kategori fiksi dewasa dan menjadi buku bestseller. Buku ini sangat menginspirasi serta mengajarkan bagaimana cara untuk menghargai, memaafkan, mengikhlaskan serta menerima takdir yang diberikan oleh Allah SWT. Begitu banyak pesan tersurat ataupun tersirat yang dapat dipetik dan dijadikan pelajaran untuk kehidupan. Tere Liye juga mampu mengemas sedikit bagian dan adegan aksi ke dalam cerita ini sehingga memberikan kesan segar dan baru kepada pembacanya. Perjalanan dalam cerita ini disajikan dengan rinci dan langkah demi langkah, sehingga pembaca akan dengan jelas memahami alur dan permasalahan yang ingin disampaikan oleh Tere Liye dalam novel ini. Permasalahan dalam cerita ini sangat realistis dan sesuai kehidupan serta disajikan langsung dengan penyelesaiannya tanpa perlu menghakimi dan sesuai dengan ajaran Allah SWT. Dengan begitu rincinya perjalanan cerita ini, mungkin akan terasa membosankan bagi sebagian pembaca. Setelah membaca novel ini tentunya akan ada perasaan lega dan mengharukan yang dapat dirasakan karena penyelesaian ceritanya yang begitu bersih dan para tokohnya yang berakhir bahagia dengan caranya masing-masing. Novel ini mengingatkan betapa kuatnya jalan takdir yang telah disusun dan dikehendaki oleh Allah SWT.
Secara keseluruhan novel ini sangat layak untuk dibaca karena dapat menjadi healing dan pengingat bagi pembacanya serta sedikit menambah pengetahuan mengenai sejarah. Ini adalah pelajaran yang beharga bahwa selama apapun rindumu atau sejauh apapun perjalanmu jangan pernah meninggalkan Allah SWT karena Allah SWT akan selalu bersamamu.
0 komentar