
Seven Wishes of My Youth
-
Ditulis olehEyllen Elisia Halim
-
Dibuat tanggal
16 Oct 2024
-
Sekolah
SMP KRISTEN PETRA 3
Buku ini pertama kali dirilis pada tahun 2013 dengan penulis Valerie Aurellia. Buku ini diterbitkan oleh Grasindo : Jakarta. Buku Seven Wishes of My Youth memiliki genre fiksi, lebih tepatnya romance. Buku ini menjadi salah satu buku favorit saya. Pada mulanya, buku ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Rei, murid kelas 1 Sekolah Menengah Pertama Minami. Terdapat banyak rumor buruk yang terdengar tentang dirinya. Beberapa kali ia selalu dipanggil menuju uang guru.
Namun pada suatu hari, ia bertemu kedua orang bernama Akito dan Kayaba yang mengajaknya mengikuti ekstrakurikuler Seni. Mereka adalah teman pertama Rei. Rei sangat senang karena ia akhirnya memiliki teman. Walaupun tidak menginginkannya, Akito terpaksa menerimanya. Akito menjadi cinta pertama Rei namun ternyata Akito berbohong kepadanya lalu meninggalkannya. Rei merasa kecewa akan hal itu. Ia memutuskan untuk pergi Ketika kau merasa kalau orang yang memperlihatkan salah satu keindahan dunia padamu mati karena ulahmu, beranikah kau memandang keindahan itu dengan wajah datar? Itulah yang dirasakan Takashima Rei. Sejak kematian teman sekaligus cinta pertamanya. Ichihara Akito, ia tidak lagi berani memegang kuas maupun melihat lukisan, Lalu, munculah Kaito Yuki, seorang pelukis berbakat yang berperilaku dingin seperti Rei. Keduanya saling membenci sejak pertama kali bertemu, sampai Yuki melihat kemampuan melukis gadis itu dan memaksanya untuk melihat kembali dunia yang sangat dirindukannya. Sesuai keinginan Yuki yang ketujuh yaitu mengatakan aku cinta padamu maka disambut oleh genggaman tangan Rei. Jantung Rei seperti berhenti sesaat, senyumna kembali merekah lebih indah dari yang pernah dilihat Yuki.
Buku ini menggunakan bahasa yang mudah untuk dimengerti. Menurut saya, buku ini cocok dibaca untuk kalangan remaja. Selain menggunakan bahasa yang dimengerti, menurut saya alur yang diceritakan oleh buku ini cukup bagus dan berjalan dengan baik. Walaupun ada beberapa puncak masalah yang diceritakan di dalam buku ini, tetapi para tokoh dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Pesan moral yang bisa kita dapatkan dalam cerita ini adalah kita harus berani untuk melawan rasa takut yang ada di dalam diri kita.
0 komentar