Ahmad Fuadi, seorang novelis best seller yang sudah terkenal di dunia kepenulisan bersebab karya-karyanya yang sudah tersebar di mana-mana, baik itu di dalam maupun luar negeri. “Merdeka Sejak Hati" adalah di antara karya unggulan yang diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2019. Menceritakan seorang pahlawan nasional yang begitu gigih ingin mendapatkan gelar “merdeka" untuk bangsa dan dirinya. Akan tetapi, dirinya tidak ingin terkenal di khalayak ramai. Dengan tebal halaman 360, novel biografi ini merangkum peristiwa penting dan penuh gejolak pada masa penjajahan. Melalui “Merdeka Sejak Hati", A.Fuadi memperlihatkan bagaimana si tokoh utama mencari kemerdekaan bagi bangsa dan dirinya yang selalu dihantui oleh peraturan dan pendapat orang lain. Dengan melakukan perjalanan jauh, ia berharap agar dapat menemukan makna kemerdekaan tang selalu membayangi. Akan tetapi, siapa sangka, ia menemukan sahabat bagkan belahan jiwanya di perantauan. Tokoh utama tersebut adalah Lafran Pane, seorang anak kampung yang dulunya dikenal sebagai anak nakal dan susah diatur. Tetapi, siapa sangka, bahwa kemudian dialah yang mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) hingga subur. Lafran Pane dulunya hanya disegani oleh anak-anak jalanan, tapi sekarang ia disegani hingga kota. Melalui kisahnya, kita bisa meilihat bagaimana perjuangan dan kebaikan akan mengangkat derajat seseorang. Novel ini disajikan dengan alur yang agak berat. Memberikan sensasi yang terasa agak berbeda dari novel biografi lainnya, tetapi, itu tidak menghalangi bahwa kisah di novel ini tidak kalah menarik. Dengan latar penjajahan, A. Fuadi memperlihatkan kepada kita tentang kekejaman para penjajah terhadap rakyat kecil, bahkan Lafran Pane dan keluarganya juga mengalami. Dari segi karakter, A.Fuadi memperkenalkan tokoh-tokoh dalam cerita dengan sangat detail. setiap karakter tokoh juga bisa memotivasi pembaca bisa memahami serta merasakan keberanian dan perjuangan para tokoh. Novel ini sangat mengedukasi, karena di dalamnya terdapat nilai-nilai yang berharga, terutama pada tokoh utama. Dapat disimpulkan bahwa novel ini memiliki nilai-nilai karakter pada aspek religius, nasionalis, gotong royong, mandiri, dan integritas yang bisa dijadikan pelajaran penting bagi pembaca. Namun, disebabkan karena alur novel ini yang lumayan berat, pembaca harus berkonsentrasi dan memahami dengan teliti untuk mengikuti alur dengan baik. Secara keseluruhan, “Merdeka Sejak Hati” sangat layak dibaca, melalui narasi yang mendalam penuh empati, novel ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi, mengingatkan kita untuk tidak melupakan sejarah kelam bangsa. Kita harus memikirkan betapa pentingnya bangsa ini dan menjaganya sebaik-baik mungkin.