Novel “Cahaya di Bawah Cahaya” adalah novel terbitan tahun 2022 di Jakarta. Novel ini menceritakan tentang Palestina. Novel ini disusun oleh Helvy Tiana Rosa, Benny Arnas, dan Asma Nadia. “Cahaya di Bawah Cahaya” menjadi novel pembawa cerita terbaik tentang Palestina sepanjang masa. Novel ini telah difilmkan dan ditonton oleh ribuan orang. Novel ini juga menceritakan dunia sastra yang kaya dengan tema ketidakadilan dan penindasan dari tahun ke tahun. Novel ini berhasil mengungkap ketidakadilan dan perang yang berlanjut hingga hari ini. Helvy Tiana Rosa merupakan seorang penulis yang lahir di Medan pada tahun 1970, Helvy pernah menerbitkan sebanyak 70 buku. Sebagian bukunya diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Benny Arnas mulai menulis dan mengarang pada tahun 2008 ketika ia mendirikan Forum Lingkar Pena (FLP) cabang Lubuk Linggau pada usia 25 tahun. Ia juga telah menerbitkan sebanyak 26 buku terbaik sepanjang masa. Asma Nadia merupakan Seorang penulis lebih dari 65 buku yang hampir seluruhnya best seller dan diangkat ke layar lebar. Karakter utama dalam cerita ini adalah Hayya. Ia merupakan seorang gadis kecil yatim-piatu yang ditinggal oleh ummi dan abinya karena syahid oleh bom serangan Israel. Semenjak itulah seorang relawan yang pernah bekerja dalam bidang kemanusiaan yang kemudian bersama Hayya. Ia panggil sebagai Abi Rahmat. Hayya juga bertemu dengan ibu muda yang aneh dan Faizal suaminya yang canggung. Ia juga bertemu dengan Embit teman sebayanya yang senang bila diceritakan tentang Masjidil Aqsa. Novel ini berhasil mengungkapkan ketidakadilan dan perperangan kemanusian yang menggambarkan Palestina secara bersamaan menyatu. Novel ini menyajikan alur yang dapat mengungkapkan bebenaran, ketidakadilan, dan kemanusian yang hingga saat ini masih dipertahankan oleh rakyat Palestina. Serangan demi serangan berlanjut tanpa pantang menyerah sedikitpun. Penulis berhasil menyajikan alur yang khas akan konflik. Dari segi pengembangan tokoh, penulis berhasil menggambarkan tokoh secara detail disertai alur cerita yang berlapis. Kisah dalam novel ini menyajikan cerita unik tentang kepedulian pada Palestina yang masih dijajah oleh Zionis. Kisah yang dialami tokoh akan menguras air mata dan membuat terharu. Hal itu disebabkan kata-kata yang mudah dipahami. Novel ini sangat layak dibaca oleh seluruh kalangan umur agar mampu mengetahui kejadian yang menimpa sisi kemanusiaan dan bisa memunculkan empati dan rasa haru bagi seluruh pembaca.