Sebuah karya novel dari penulis Tere Liye yang berjudul “Tentang Kamu” ini bergenre novel fiksi Indonesia. Novel ini diterbitkan saat cetakan ke-15 pada Agustus 2019 oleh Republika Penerbit. Novel yang berukuran 13.5 x 20.5 cm ini memiliki 33 bab dan 524 halaman. Ada beberapa orang yang ikut berkontribusi dalam pembuatan karya ini, seperti Triana Rahmawati sebagai Editor, Resoluzy sebagai Cover, dan Alfian sebagai Lay Out. Novel “Tentang Kamu” ini pernah mendapatkan penghargaan sebagai Buku Islami Terbaik Fiksi Dewasa di Islamic Book Award 2017 dalam acara Islamic Book Fair 2017 di Jakarta. Selain itu, novel ini mendapatkan penghargaan sebagai novel “Best Seller” dan telah dibaca oleh ribuan orang.

Novel ini bercerita tentang seorang pengacara junior asal Indonesia bernama lengkap Zaman Zulkarnaen yang menyelesaikan kasus kliennya bernama Sri Ningsih. Zaman bekerja di firma hukum Thompson & Co. yang berada di London, Inggris. Zaman mendapatkan tugas untuk pertama kalinya menyelesaikan kasus klien besar di firma hukum itu secara mandiri. Sri Ningsih yang berasal dari Indonesia ini meninggal di salah satu panti jompo di Paris. Sri Ningsih mewariskan aset berbentuk kepemilikan saham senilai satu miliar poundsterling. Kasus yang harus diselesaikan oleh Zaman adalah ia harus menemukan surat wasiat atau ahli waris dan membagi harta warisan milik Sri seadil-adilnya. Untuk menemukan hal tersebut, hal pertama yang Zaman lajukan adalah mengunjungi panti jompo tempat Sri Ningsih meninggal. Di sana ia menemui Aimée yang memberikan diary milik Sri Ningsih. Dari situ Zaman mulai mencari tahu perjalanan hidup Sri Ningsih dan dia harus kembali ke tanah kelahirannya, Indonesia. Zama mengunjungi beberapa tempat yang menunjukkan perjalanan hidup Sri Ningsih. Perjalanan hidup yang dilalui Sri Ningsih sangat menginspirasi Zaman. Novel ini menceritakan tentang kesabaran, persahabatan, keteguhan hati, cinta dan pengorbanan dari Sri Ningsih.

Novel ini mengangkat tema drama kehidupan, aksi, dan sedikit unsur romantisme. Hal ini terlihat dari tokoh utama yaitu Zaman yang memiliki sifat pantang menyerah untuk mencari tahu asal usul kehidupan Sri Ningsih. Tokoh utama lain yang sangat menonjol dalam cerita adalah Sri Ningsih. Sri Ningsih memiliki sifat yang sabar dan tabah, pantang menyerah, berani, dan selalu ceria dalam menghadapi masalah yang hadir didalam hidupnya. Beberapa tokoh pendukung yang ada dalam novel ini, seperti perawat panti jompo bernama Aimée yang memiliki paras cantik dan baik hati, orang tua Sri Ningsih bernama Nugroho dan Rahayu yang tangguh dan sangat menyayangi Sri, adik Sri Ningsih bernama Tilamuta yang baik hati dan sangat polos, Sahabat Sri Ningsih Nuraini yang memiliki sifat baik dan dermawan dan Sulastri yang pemarah, kasar, dan suka berbohong,  suami Sri Ningsih bernama Hakan Karim yang pemalu dan rela berkorban apapun demi Sri Ningsih, dan Rajendra dan keluarganya yang baik hati dan sudah dianggap seperti keluarga angkat Sri Ningsih.
Novel ini memiliki jenis alur campuran.. Tahapan alur dalam novel ini bermula dari pengenalan pada bab pertama yang menunjukkan latar waktu dan tempat. Selanjutnya tahapan masalah muncul ketika Zaman bertemu Sir Thompson di kantor Thompson & Co. dan harus menyelesaikan tugas dari firma hukumnya untuk mencari tahu surat wasiat atau ahli waris dari harta warisan Sri Ningsih. Zaman mendapatkan informasi bahwa seluruh anggota keluarga dari Sri Ningsih telah meninggal dunia. Mulai dari Nugroho dan Rahayu, Tilamuta, Hakan, dan anak Sri Ningsih. Cerita ini mencapai puncaknya atau bagian klimaksnya ketika Zaman sudah selesai menelusuri semua kisah kehidupan Sri Ningsih dan tetap tidak mendapatkan apa yang ia cari ditambah dengan seseorang yang tiba-tiba mengaku mempunyai ahli waris dari harta warisan Sri Ningsih. Seseorang itu ternyata Sulastri yang menyamar dan  menyekap Tilamuta selama bertahun-tahun dan diketahui sudah meninggal. Bagian resolusi pada cerita ini adalah ketika Zaman sudah mengetahui dan menangkap Sulastri di tempat persembunyiannya dan ia akhirnya menemukan surat wasiat yang dibuat Sri Ningsih. Zaman mulai mengurus harta warisan milik Sri Ningsih dan merawat Tilamuta. Bagian penyelesaian dari cerita ini adalah saat Zaman sudah selesai mengurus harta warisan tersebut dan membagi ke orang – orang yang berhak menerimanya sesuai dengan surat wasiat yang dibuat Sri Ningsih dan seadil-adilnya. 
Novel ini mempunyai beragam latar. Latar suasana yang dihadirkan oleh penulis juga beragam, seperti suasana menyenangkan saat Sri Ningsih mendapatkan sahabat sejati, pernikahannya dengan Hakan, Sri Ningsih mendapatkan keluarga angkat seperti keluarga Rajendra, dan saat Zaman dapat menyelesaikan kasus dari firma hukumnya. Suasana menyedihkan juga sering dihadirkan penulis, seperti saat Sri Ningsih kehilangan orang tuanya, harus berpisah dengan sahabat sejatinya, anak-anaknya meninggal, dan saat Zaman tidak berhasil menemukan ahli waris dari harta warisan Sri Ningsih. Suasana perjuangan juga terlihat saat Zaman yang pantang menyerah mencari kisah hidup Sri Ningsih dan saat Sri Ningsih yang berjuang mencari pekerjaan di Jakarta.

Pesan yang dapat diperoleh dari novel ini adalah kita harus selalu memiliki sikap sabar, tangguh, dan pantang menyerah dalam menghadapi masalah kehidupan yang selalu datang. Kita juga seharusnya enggan untuk menangis karena sesuatu yang telah berakhir tapi kita harus selalu tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi.

Kelebihan yang dimiliki oleh novel ini dari segi judul novel ini menghadirkan sebuah judul yang cukup sederhana dan misterius yang membuat para pembaca penasaran dengan isi ceritanya. Untuk alur cerita novel ini tidak mudah ditebak dan membuat para pembaca selalu penasaran dengan kelanjutannya 
Tetapi, novel ini tak luput dari kekurangan. Novel ini memiliki kekurangan yaitu pada bagian cover. Novel ini sebenarnya jika dilihat dari luarnya pada bagian cover depan, gambar yang disajikan tidak terlalu menggambarkan isi cerita novel. Dan pada bagian cover belakangnya juga tidak menyajikan sebuah sinopsis seperti biasanya dan hanya menyajikan seperti kutipan-kutipan. Selain itu, saat awal para pembaca melihat novel ini dengan jumlah halaman yang cukup banyak, sebagian enggan untuk membacanya. Meskipun alur cerita yang disajikan cukup membuat penasaran, tapi sebenarnya  pada bagian tertentu penulis membuat alurnya bertele–tele yang berdampak para pembaca bosan.

Novel ini direkomendasikan untuk remaja usia 15 tahun  ke atas, khususnya bagi para pembaca yang sedang mencari jati dirinya dan mengenal tentang arti cinta yang sesungguhnya pada keluarga, teman, lingkungan, dan orang-orang yang ada di sekitar. Novel ini juga cocok untuk para pembaca yang menyukai cerita tentang penyelidikan, hukum, dan perjalanan kehidupan