
Yang Telah Lama Pergi
-
Ditulis olehMichelle Angelina Wijaya
-
Dibuat tanggal
16 Oct 2024
-
Sekolah
SMP KRISTEN PETRA 3
Buku “Yang Telah Lama Pergi” merupakan salah satu karya novel yang dituliskan oleh Tere Liye, diterbitkan pertama kali oleh PT Sabak Grip Nusantara, 22 Agustus 2023. Novel dengan 444 halaman ini memiliki genre yang berbeda dari buku Tere Liye yang lainnya.
Novel ini mengisahkan seorang kartografer atau pembuat peta dari Baghdad yang bernama Al Mas’ud yang bergabung pada kelompok perompak yang ingin membalaskan dendam kepada menteri dan perjabat Kerajaan Sriwijaya karena alasan tertentu.
Cerita ini dimulai dengan Al Mas’ud yang tega meninggalkan sang istri dan calon anak pertamanya untuk menjelajah dan menyelesaikan peta pulau Swarnadwipa. Namun, sebuah kelompok perompak menyergap kapal nya. Al Mas’ud yang ingin mendapatkan kembali peralaran membuat petanya, Ia menyelinap ke kapal perompak tersebut. Saat Ia dianggap sebagai mata-mata oleh para perompak, seorang biksu bernama Biksu Tsing menyelamatkannya.
Melihat keahlian Al Mas’ud sebagai kartografer, Biksu Tsing memperkenalkan Al Mas’ud kepada Remasut, seorang raja perompak. Al Mas’ud disambut baik oleh Pembanyun, penasihat Raja Perompak, Emishi, seorang samurai buta, dan Ajwad yang merupakan koki pribadi Remasut.
Misi balas dendam dimulai dengan peperangan melawan Armada Utara, pengepungan Kota Panai, penyerangan Armada Timur, penyerangan Kota Jambi yang dibantu oleh Suku Lambri dan Visayan, hingga peperangan melawan Armada Barat dan Selatan di tengah badai besar.
Saat hari ulang tahun Paduka Srirama yang dirayakan di Kerajaan Sriwijaya, saat itu juga pembalasan dendam dan sakit hati terjadi. Hari yang ditunggu bagi Raja Perompak untuk membalaskan dendam akan kematian ibunya dan Emishi yang hendak mengalahkan Pendekar Khan, yang membuat Emishi menjadi ronin, samurai tanpa tuan. Suatu kebenaran terungkap, dalang dibalik semua ini adalah perdana menteri. Paduka Srirama telah meninggal 10 tahun yang lalu.
Sakit hati....
Kebencian....
Dendam Kesumat....
Tangis dibalas tangis....
Luka dibalas luka....
Itulah yang dirasakan dan dilakukan oleh para perompak. Membalaskan dendam kepada mereka yang menimbulkan perasaan sakit hati dan kebencian.
Setelah rencana balas dendam telah selesai, Raja Perompak membubarkan perompak menjadi pengembara dunia. Al Mas’ud kembali ke keluarganya setelah menyelesaikan peta pulau Swarnadwipa, pulau terapung menjadi pulau ‘sungguhan’, Malhotra kembali ke India membangun sekolah besar, Biksu Tsing melanjutkan untuk menerjemahkan sutra, dan Pembanyun hidup bahagia di Kadambas dengan gadis yang menunggunya.
Buku ini banyak mengajarkan pembaca dengan pesan moral yang mendalam dengan nilai-nilai kebijaksanaan, kekeluargaan, kesadaran, dan pengampunan. Balas dendam akan memberikan kepuasan sesaat, namun tokoh pada novel “Yang Telah Lama Pergi” ini memilih untuk hidup damai dengan kembali ke jalan masing-masing.
https://1drv.ms/w/c/9a38c5be0ea02614/EVNSp4CXavhFn0rDXLOojp4BPqREUvieScc_YLW9AH-Hrg
0 komentar