Di Bawah Langit Madani menceritakan tentang persahabatan THE FIRST BOYS yaitu Fir, Iman, Rido, Sandi dan Teuku yang berjuang untuk mencapai mimpinya dengan bersekolah di insan madani. Dengan berasal dari berbagai daerah di Aceh mereka melalui 9 tahun dengan penuh suka duka demi mencapai masa depan yang diimpikan, mereka membuat perjanjian "Prasasti Lima" mereka bertekat untuk memenuhi janji yang mereka buat dengan melewati berbagai rintangan yang akan menguji keteguhan mereka.

Mereka melewati berbagai rintangan seperti ketika mereka mulai memiliki rasa ketertarikan kepada lawan jenis, tetapi mereka harus menghalau semua perasaan itu agar tetap bisa fokus untuk menghadapi ujian semester minggu depan mereka harus menepati janji Prasasti Lima. mereka selalu diajarkan untuk sabar dan menyerahkan segala urusannya kepada yang maha kuasa.

Di insan madani terdapat Wall Of Fame atau dinding para bintang dimana setiap siswa yang sudah mengharumkan nama sekolah atau mewakili sekolah dalam perlombaan akan dipajang fotonya di dinding tersebut. empat orang dari The First Boys sudah dipajang fotonya di dinding tersebut, tetapi Teuku belum terpajang fotonya disana. Hal itu yang membuat Teuku menjadi sedih karena tidak bisa memenuhi janji Prasasti Lima, namun keempat temannya memberikan informasi tentang perlombaan yang bisa diikuti oleh Teuku. perlombaan yang disarankan oleh teman temannya yaitu lomba mengarang puisi sementara Teuku tidak mahir dalam mengarang puisi. jadi, mereka mengusulkan Fir yang mengarang puisinya kemudian dikirimkan ke lomba dengan mengatasnamakan Teuku sebagai pesertanya. saran yang diberikan teman temannya ditolak oleh Teuku karena hal tidak jujur. hal ini mengajarkan kita bahwa kejujuran adalah segalanya. Ia jauh lebih mahal daripada prestasi.

Keunggulan dari kisah Fir dan teman teman dalam buku ini yaitu menginspirasi pembacanya untuk selalu berjuang dalam menggapai cita cita dan harus selalu memaksakan diri untuk berjuang lebih keras dalam menghadapi segala cobaan dan rintangan yang menghalangi. banyak nasihat nasihat yang diberikan oleh buku ini seperti nasihat bagaimana menjadi pemimpin yang mematuhi aturan tetapi tetap menjaga perasaan teman. selain itu, penggambaran latar belakang dan budaya daerah Aceh sangat mudah dipahami dan dapat menambah wawasan terhadap budaya tersebut. buku ini juga memberikan gambaran cara menghadapi romantika masa remaja.

Kemudian kekurangan dari buku ini yaitu terdapat percakapan dalam Bahasa Aceh yang mungkin kurang dipahami oleh pembaca yang tidak mengerti bahasa Aceh. Serta terdapat adat Aceh sebagai latar, yang mungkin kurang relevan dengan pembaca dari adat lain. selain itu, akhir ceritanya yang tidak sesuai dengan awal ceritanya. Buku ini juga mengangkat agama islam sebagai latar belakang sehingga lingkup pembaca bersifat khusus dan kurang dinikmati dan dipahami oleh pembaca agama lain.

Alasan mengapa buku ini ditulis menurut sudut pandang saya yaitu untuk memotivasi para pelajar yang sedang menempuh pendidikan terutama yang bersekolah di sekolah asrama dan jauh dari orang tua untuk tetap semangat dan pantang menyerah dalam menggapai cita cita. selalu sabar dan tawakkal dalam menghadapi permasalahan yang dialami dan berpegang teguh terhadap apa yang diyakini. dan selalu mementingkan kejujuran daripada prestasi karena untuk apa prestasi kalau didapat dengan cara yang curang. Buku ini akan membuka mata hati kita untuk selalu mementingkan kejujuran daripada apapun. Dan buku ini mengangkat nilai nilai agama yang dapat menambah wawasan kita.