
Aki
-
Ditulis olehArif Mulya
-
Dibuat tanggal
07 Jul 2024
-
Sekolah
SMP NEGERI 1 PURWAREJA - KLAMPOK
Resensi Buku Aki Karya Idrus
Judul Resensi: Aki Melawan Kematian
Judul Buku: Aki
Penulis: Idrus
Tebal Buku: 74 halaman
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun Terbit: 1944
Jumlah halaman: 74 halaman
Novel ini adalah hasil karya dari Abdullah Idrus, ia yang dilahirkan di kota padang, pada tanggal 21 September 1921. Ketertarikan Idrus dengan dunia sastra telah dimulai semenjak ia duduk di bangku sekolah, terutama ketika di sekolah menengah. Ia banyak menulis cerpen selain itu juga ia rajin membaca roman roman dan novel dari Eropa yang dipinjamnya dari perpustakaan sekolah.
Minatnya itulah yang mendorongnya bekerja di Balai Pustaka. Di Balai Pustaka Idrus juga memiliki kesempatan bertukar pikiran dengan penulis dan pemerhati sastra Indonesia yang terkenal. Kehebatan Idrus sebagai pengarang sesungguhnya baru dikenal khalayak sastra setelah karyanya, Surabaya, Corat-Coret di Bawah Tanah, dan Aki di terbitkan. Idrus tutup usia pada tanggal 18 Mei 1979, pukul 12.00 siang. Meninggalkan karya-karyanya yang akan selalu hidup di dalam kepala para pembacanya.
Novel karya Idrus ini berceritakan seorang laki-laki yang bernama Aki yang umurnya 29 tahun, tapi keliatannya sudah berumur 42 tahun. Ia terlihat sangat kurus kering, punggungnya juga sudah bongkok dan wajahnya terlihat lebih tua. Ia juga sering tidak masuk kantor karena kondisi tubuhnya. Tubuhnya memang sangat menertawakan tetapi teman teman kantornya sangat menghormatinya karena Aki selalu memperlakukan mereka dengan baik.
Suatu hari, penyakit yang diderita Aki semakin parah, ia seperti orang yang sebentar lagi akan meninggal dunia. Karena itulah istrinya, Sulasmi, sangat khawatir. Namun tiba-tiba suaminya berkata aku akan meninggal satu tahun lagi sambil tersenyum kepadanya. Ia gembira karena mendengar suaminya berkata seperti itu.
Setelah itu, kondisi badan Aki mulai pulih kembali. Badannya sudah mulai berisi kembali tidak seperti dulu sangat kurus kering. Kabar tentang Aki akan meninggal satu tahun lagi sudah tersebar di kantor tempat ia bekerja. Mendengar kabar yang tidak masuk akal itu, teman teman kerja Aki menganggap Aki sudah gila. Mereka mulai memperhatikan perilaku Aki, tetapi mereka tidak menemukan perilaku Aki yang menandakan ia sudah gila. Lama kelamaan meraka percaya bahwa aki akan meninggal satu tahun lagi.
Sudah tiba hari dimana Aki akan meninggal, seluruh pegawai kantor melayat ke rumah Aki. Pada waktu itu Aki menggunakan pakainya terbaiknya sebelum ia di jemput oleh malaikat maut. Sebelum itu ia menyuruh anaknya keluar dari kamarnya dan istrinya disuruhnya untuk tidur di sampingnya. Ia menyuruh istrinya untuk tidur membelakanginya. Setelah beberapa menit kemudian Sulasmi melihat ke arah suaminya. Ketika ia melihat suaminya sudah tidak bernapas lagi ia langsung keluar untuk memberitahukan kepada semua orang. Ketika orang orang masuk ke kamar Aki mereka langsung berlarian keluar. Sulasmi pun heran, ia memeriksa kamar suaminya dan ia melihat suaminya sedang duduk dan merokok. Ternyata ia hanya tertidur, ia pun mengatakan bahwa ia belum mau mati sebelum 60 tahun.
Setelah kejadian itu, Aki terlihat lebih muda ia sudah berumur 42 tahun tetapi ia terlihat seperti orang baru berumur 29 tahun. Karena sep kantornya yang dulu sudah meninggal dunia ia pun menggantikannya. Tetapi lama kelamaan Aki merasa pekerjaan kantornya sudah tidak memuaskan hatinya lagi, ia merasa sudah merasa kurang puas dengan segala-galanya. Karena itu lah ia memutuskan untuk kuliah dan mengambil fakultas hukum. Namun mahasiswa yang muda muda itu menertawakan orang orang tua itu, tapi dalam setiap ujian selalu terbukti bahwa orang tua-tua itu ada diatas anak-anak muda.
Suatu hari, Aki berkata kepada Sulasmi bahwa ia tidak ingin mati umur enam puluh tahun, ia ingin hidup seratus tahun. Sulasmi pun bertanya "dan aku?" Aki pun menjawab kau boleh ikut denganku sampai 100 tahun tetapi jika engkau tak sanggup maka akan kukuburkan engkau dengan baik-baik.
Buku karya Idrus ini juga dilengkapi bab bab sehingga kita mudah untuk memahami alur cerita, tokoh yang digambarkan oleh penulis memiliki sifat yang dapat kita contoh, seperti kita harus memperlakukan orang lain dengan baik, kita harus selalu sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas tugas kita, kita tidak boleh takut mati karena setiap yang hidup pasti akan mati.
Pada buku ini banyak amanat yang dapat kita ambil yaitu kita tidak boleh meremehkan orang lain, tuntutlah ilmu sampai ajal menjemput, kita harus menghargai orang yang lebih tua, jangan mudah terpengaruh oleh orang-orang atau aliran-aliran sesat, kita harus selalu ingat kepada tuhan. Walaupun memiliki banyak amanat yang dapat diambil tetapi gaya bahasa yang digunakan sedikit sulit dipahami. Walaupun begitu cerita yang dibawakan mudah untuk dibayangkan atau diimajinasikan sehingga ketika membaca kita bisa merasa hidup didalam cerita.
Buku ini memiliki banyak kelebihan yaitu ukurannya yang kecil dan ringan sehingga gampang untuk dibawa kemanapun, ukuran huruf yang digunakan juga sesuai sehingga mudah untuk dibaca, dibagian halaman belakang buku juga tercantum cerita penulis dan karya yang telah ia buat sehingga kita dapat lebih mengenal penulis. Kelebihan buku ini tidak hanya pada fisiknya saja tetapi ada kelebihan non-fisiknya juga yaitu cerita tidak selalu serius terkadang di isi juga dengan lelucon yang membuat kita tidak bosan ketika membacanya, dan tersisip juga amanat amanat yang dapat kita ambil.
Walaupun buku ini memiliki banyak kelebihan, buku ini juga memiliki beberapa kekurangan yaitu ada beberapa bahasa yang sulit untuk dipahami, kejadian-kejadian yang terjadi pada cerita tidak masuk akal sehingga sulit untuk dimengerti, sampul buku yang kurang menarik, sampul buku tidak menggambarkan isi cerita.
Bisa kita simpulkan bahwa buku ini sangat layak untuk dibaca, tidak hanya karena banyak amanat yang dapat kita ambil, juga karena pembawaan cerita atau penulisan cerita yang dapat dibayangkan dan diimajinasikan sehingga kita dapat seperti hidup dalam cerita. Ukuran huruf yang digunakan juga mendukung pembaca sehingga pembaca mudah untuk membaca cerita, didalam cerita juga disisipkan lelucon yang membuat kita tidak bosan untuk membaca cerita tersebut. Tidak hanya itu ukuran buku yang ringan juga dapat memudahkan kita, karena itulah buku ini mudah untuk dibawa kemana saja.
1 komentar
resensi yang apik, menarik, dan kreatif