
Dallergut: Toko Penjual Mimpi
-
Ditulis olehFhira C
-
Dibuat tanggal
11 Jul 2024
-
Sekolah
SMAN 1 BEKASI
Dallergut: Toko Penjual Mimpi adalah novel fantasi asal Korea Selatan yang ditulis oleh Lee Miye. Novel debutnya ini terbit pada tahun 2020 dengan tebal 290 halaman.
Novel fantasi ini pada awalnya diterbitkan di Negeri Gingseng yang ternyata mendapatkan respon baik dari para pembacanya hingga mulai banyak dikenal oleh masyarakat luas. Sampai saat ini, Dallergut: Toko Penjual Mimpi sudah menjadi buku Internasional Bestseller dan menerima beberapa penghargaan karena ceritanya yang unik sehingga banyak diminati masyarakat.
Ada manusia yang selalu ingin maju ke depan dan meraih segala impian, ada juga manusia yang selalu ingin mengenang momen-momen indah dihidupnya sampai ingin terus berada di masa itu. Banyak hal yang akan manusia lewatkan jika terlalu mengejar masa depan dan terjebak di masa lalu sehingga tidak bisa hidup di masa sekarang. Pada kenyataannya, masa lalu tidak bisa diulang, masa depan tidak ada yang tahu, dan masa sekarang pun seiring berjalannya waktu akan menjadi masa lalu.
Dallergut adalah seorang laki-laki yang sudah tidak bisa dikatakan muda karena telah menjalani Toko Penjual Mimpi selama belasan tahun. Toko yang memiliki manajer dengan keunikan di setiap lantainya, toko yang menjadi tempat manusia mencari mimpi yang membuatnya bahagia, dan toko yang menjadi tempat tujuan bagi manusia yang telah putus dari harapannya. Pada dimensi ini, manusia sudah sangat berkaitan dengan mimpi. Manusia akan bisa merasakan menjadi orang lain dengan ’Mimpi Menjadi Orang Lain’, merasakan pulang kerja dengan cepat karena ‘Mimpi Terbang Setelah Pulang Kerja’, dan berbagai mimpi unik lainnya. Bagi para penikmat mimpi, mimpi adalah kesempatan kedua untuk menjalani hidup yang belum pernah dirasakannya, mimpi yang akan datang pada saat mereka beristirahat dan mimpi yang menyisakan kesan saat terbangun.
Buku Dallergut: Toko Penjual Mimpi termasuk novel fantasi yang masih ringan untuk dibaca, dengan latar pusat perdagangan di Korea Selatan yang terdapat banyak toko dan orang berjualan. Pada bab awal hingga pertengahan, buku ini menggunakan alur maju dan pada bab yang sudah banyak menceritakan kisah para pembeli mimpi, alur mulai maju mundur. Buku ini menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu dan setiap karakter tokoh yang ada dalam cerita ini dideskripsikan melalui tingkah laku, cara berpakaian, dan pemikiran setiap tokoh. Penulis banyak menyampaikan amanat secara langsung dari penuturan tokoh bernama Dallergut dan amanat tidak langsung dari berbagai kisah hidup yang dijalani para pembeli mimpi.
Novel adaptasi ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan tidak bertele-tele, penulis mendeskripsikan latar, tokoh, dan alur dengan cara yang sederhana ditambah cover buku ini juga sangat menarik. Dallergut: Toko Penjual Mimpi termasuk novel yang memiliki banyak tokoh yang terlibat, baik tokoh utama ataupun tokoh pendukung, penulis dapat membangun cerita dan karakter setiap tokoh dengan baik. Setiap tokoh dalam novel ini memiliki peran penting untuk membuat cerita menjadi lebih menarik. Alur cerita semakin lama semakin seru, perpindahan setiap kisah yang ada di dalam cerita ini tidak membuat pembaca bingung serta yang membuat buku ini menjadi lebih bermakna adalah banyak amanat yang bisa diambil dari setiap kisahnya. Kekurangan dari buku ini yaitu pada bab-bab awal masih sangat membosankan karena jalan cerita yang terkesan monoton ditambah terdapat beberapa istilah baru yang perlu waktu untuk dimengerti. Pada akhir cerita, pembaca dibuat bingung karena isinya seperti cerita yang belum selesai dan memiliki cerita yang masih perlu dilanjutkan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya buku Dallergut 2: Toko Penjual Mimpi.
Secara keseluruhan, buku ini cocok untuk dibaca semua kalangan karena ceritanya yang ringan dan banyak amanat yang bisa diambil. Buku ini direkomendasikan kepada pembaca yang suka novel fantasi dengan bahasa yang mudah dimengerti. Buku ini tidak hanya membuat pembaca merasa terhibur, dengan segala kisah yang ada di Dallergut: Toko Penjual Mimpi membuat pembaca bisa lebih memaknai hidup dan belajar untuk ikhlas. Salah satu amanat yang paling saya suka dari buku ini yaitu ada dua acara untuk mencintai hidup kita sendiri. Pertama, kita harus berusaha sekuat tenaga untuk melakukan perubahan saat merasa tidak ada yang memuaskan di dalam hidup. Kedua, mau menerima apa adanya dan puas dengan hidup kita sendiri karena sebenarnya kebahagiaan sudah ada di dekat kita (Dallergut: Toko Penjual Mimpi, 2020: 242-243).
0 komentar