
Hujan
-
Ditulis olehMahardhiyanti Permata Putri Nugroho
-
Dibuat tanggal
11 Jul 2024
-
Sekolah
SMAN 1 BEKASI
PENDAHULUAN
Novel berjudul “Hujan” merupakan sebuah karya sastra Indonesia yang ditulis oleh penulis Darwis Tere Liye atau yang lebih dikenal dengan panggilan Tere Liye. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Sabak Grip Nusantara. Darwis Tere Liye yang lahir di Sumatera pada tanggal 21 Mei tahun 1979 merupakan penulis yang memulai debut kepenulisannya sejak tahun 2005. Tere Liye juga berhasil membawa Karya tulisnya yang berjudul “Hafalan Sholat Delisa” yaitu karya tulis pertamanya sejak debut kepenulisan Tere Liye yang ditayangkan di layar lebar beserta judul karya tulis lainnya, yakni “Rembulan Tenggelam di Wajahmu” dan “Bidadari-Bidadari Surga”.
Sejauh ini Tere Liye telah berhasil menerbitkan 50 buku sepanjang karir menulisnya. Karya-karya tulisnya tentu sangat diminati oleh para pembaca di Indonesia. Novel setebal 320 halaman ini juga membuat pembaca sangat terbawa perasaan dengan cerita sedih, terharu, tegang, dan bahagia yang dialami oleh tokoh dalam buku ini.
SINOPSIS BUKU
Kisah pada novel ini tidak hanya menceritakan kecemburuan tokoh utama yang bernama Lail dengan gadis cantik bernama Claudia saja, novel ini juga menceritakan tentang tokoh utama lain yang bernama Soke Bahtera yang akrab dengan panggilan Esok. Selain menceritakan keakraban Lail dan Esok, novel ini juga bercerita tentang keluarga dan pertemanan Lail. Lail memiliki ibu yang ber keseharian sebagai ibu rumah tangga dan ayah yang bekerja jauh dari lokasi tempat tinggal Lail dan ibunya.
Mengisahkan awal mula cerita Lail yang hendak masuk sekolah hari pertamanya di kelas 8. Lail merasa sangat bahagia diantar kesekolah oleh ibunya diselingi dengan telepon dari ayahnya yang masuk lewat teknologi canggih yang menempel di pergelangan tangan ibu Lail sebelum menaiki kereta bawah tanah dan berangkat pergi ke sekolah. Sampai dimana semua keadaan berubah menjadi menegangkan dan menyedihkan akibat bencana alam dahsyat yang belum pernah dialami sepanjang sejarah umat manusia terjadi di hari itu. Kejadian itu membuat Lail kehilangan orang tuanya dan kejadian itu pula yang membuat Lail bertemu dengan Esok.
Esok merupakan anak laki-laki yang senasib dengan Lail, ia juga kehilangan keempat kakaknya dari kejadian menyedihkan itu. Esok merupakan tokoh yang sangat baik, genius, rendah hati, dan bersedia menolong serta menghibur Lail ditengah-tengah keterpurukan yang dialaminya.
Seiring berjalannya waktu dari bencana alam dahsyat tersebut, alam berangsur membaik dan kehidupan mulai berjalan seperti sedia kala membuat Esok dan Lail terpisah jarak. Lail yang hidup di panti sosial dengan keseharian bersama teman dekatnya bernama Maryam, dan Esok di adopsi oleh seorang wali kota sehingga mendapat pendidikan yang sangat memadai sehingga Esok menjadi ilmuwan muda yang sangat hebat dan mampu membuat penemuan-penemuan canggih untuk mengatasi kepunahan manusia. Lail tumbuh menjadi sosok dewasa yang telah melewati proses hidupnya bersama Maryam melewati tantangan-tantangan di organisasi relawan, mendapat penghargaan, hingga diterima disekolah keperawatan.
Namun, menjelang akhir cerita, Lail memutuskan untuk menghilangkan ingatannya tentang Esok di pusat terapi saraf yang menyediakan peralatan medis paling maju dengan teknologi terapinya yang tidak pernah dibayangkan manusia sebelumnya. Lantas, apa yang membuat Lail hendak melakukan itu semua? Dan bagaimana kelanjutan kisah Lail dan Esok di sisa waktu bumi sebelum fenomena kepunahan manusia benar-benar terjadi?
ANALISIS
Buku ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang selalu gemar menolong orang lain. Terdapat kata-kata yang menarik di buku ini melalui percakapan Lail dan Maryam, yaitu "Karena kenangan sama seperti hujan. Ketika dia datang, kita tidak bisa menghentikannya. Bagaimana kita akan menghentikan tetes air yang turun dari langit? Hanya bisa ditunggu, hingga selesai dengan sendirinya"
EVALUASI
Kekurangan dari buku ini, yaitu terdapat beberapa kesalahan penulisan dalam novel ini. Selain itu, alur cerita yang maju mundur bisa saja membuat bingung pembaca yang baru memasuki awal cerita. Karakter tokoh utama yang bernama Lail juga diilustrasikan sebagai tokoh yang kurang kuat pendirian dan mudah terpengaruh oleh orang lain.
Kelebihan dari buku ini adalah penulis buku berhasil membuat pembaca terbawa perasaan oleh hal-hal yang dialami dan dirasakan tokoh dalam buku ini. Penulis juga berhasil membuat pembaca merasakan kesedihan atau kebahagiaan sesuai plot yang ada di buku ini. Buku ini memang ditulis dengan ketebalan halaman yang bisa dibilang cukup tebal. Namun, dengan ketebalan buku sebanyak 320 halaman ini tidak membuat pembaca merasa ceritanya bertele-tele dengan alur di setiap plot yang sangat menarik. Di buku ini juga banyak terdapat alur cerita yang tidak bisa ditebak dan disajikan dengan kejutan yang tentunya tidak dapat diduga-duga pembaca atau biasa kita sebut dengan plot twist.
Seperti yang kita tahu, buku ini menggambarkan kehidupan di tahun 2050-an dimana kehidupan di bumi sudah sangat modern yang dipenuhi alat-alat canggih yang mumpuni membuat kehidupan manusia saat itu sangat mudah. Penulis mampu menggambarkan alat-alat itu dengan jelas sehingga imajinasi pembaca ikut terbangun dan pembaca mampu membayangkan alat yang sedang digambarkan di setiap plot ceritanya.
PENUTUP
Novel ini sangat bagus dan dapat menjadi bahan bacaan yang bermutu sehingga sangat direkomendasikan. Mengingat cerita-cerita di novel ini terus membuat pembaca penasaran dan tidak bisa berhenti membaca sebelum ceritanya benar-benar selesai.
0 komentar