book

Visi Kaltim 2030 Pertumbuhan Kaltim Hijau Yang berkeadilan dan Berkelanjutan

0
  • book
    Ditulis oleh
    Muhammad Rayhan Akbar Wahyudi
  • Dibuat tanggal
    17 Jul 2024
  • Sekolah
    Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Paser

DR. H. Awang Faroek Ishak merupakan seorang yang sangat berpengalaman di bidang pemerintahan khususnya wilayah Kalimantan Timur. Pria kelahiran 1948 ini pernah menjabat sebagai Staf Kantor Gubernur Kaltim (1973), menjabat sebagai Bupati Kutai Timur (2000-2003 dan 2006-2008), dan pengalaman tertingginya adalah menjabat sebagai Gubernur Provinsi Kalimantan Timur selama 10 tahun (2008-2018). Sebagai seorang yang banyak bergerak di bidang pemerintahan terutama wilayah Kalimantan Timur, Awang Faroek melihat bahwa potensi sumber daya alam di wilayah Kalimantan Timur sangat melimpah, terutama pada sumber daya alam tak terbarukan seperti Migas dan Batubara.

Kaltim sejak tahun 1970-1990 memiliki ketergantungan ekonomi melalui sumber daya alam tak terbarukan dalam sektor kehutanan. Pada tahun 1990, basis ekonomi mulai bergeser pada sektor pertambangan menggantikan sektor kehutanan. Hal ini disebabkan karena semakin menipisnya potensi sumber daya hutan produksi yang ditambah dengan eksploitasi tambang migas dan batubara. Hal ini terus berlanjut hingga sektor pertambangan migas dan industri pengilangan minyak bumi serta gas alam cair mengambil alih dominasi ekonomi di wilayah Kalimantan Timur. Hingga saat ini, perekonomian Kalimantan Timur masih sangat bergantung pada sektor pertambangan dan penggalian, khususnya sektor batubara. Dengan ketergantungan besar pada sektor sumber daya alam tak terbarukan ini, tentunya sangat beresiko terhadap kondisi ekonomi Kalimantan Timur jika terjadi krisis sumber daya alam dan dampak kondisi lingkungan yang memungkinkan terjadi kerusakan kedepannya. Hal inilah yang menuntut pemerintah daerah perlu mengembangankan basis ekonomi di wilayah Kalimantan Timur demi keberlanjutan pertumbuhan ekonomi bagi generasi mendatang.

Visi Kalimantan Timur 2030 hadir dengan upaya mempersiapkan transformasi ekonomi menuju ekonomi yang lebih seimbang antara basis sumber daya alam tidak terbarukan dengan sumber daya alam yang terbarukan secara sistematis yang mampu dan siap menopang ekonomi Kalimantan Timur tanpa sektor migas dan batubara. Visi yang telah dicetuskan ini bertujuan agar Kalimantan Timur memiliki landasan pembangunan ekonomi yang kokoh dan lebih terarah untuk kedepannya. Namun rencana transformasi ekonomi besar ini tidak mudah dicapai tanpa adanya persiapan matang dari banyak aspek dengan fakta-fakta yang dijelaskan secara lengkap didalam buku ini.

Buku yang disusun oleh DR. H. Awang Faroek Ishak dan timnya menggambarkan rencana jangka panjang transformasi ekonomi Kalimantan Timur berbasis renewable resources. Dengan menyelaraskan dan menjaga keseimbangan pilar ekonomi, lingkungan dan sosial dalam perencanaan dan pembangunan ekonomi yang membentuk ekonomi hijau (green economy). Buku ini menjelaskan bahwa dalam upaya mempersiapkan kebijakan pembangunan yang mengarah pada transformasi ekonomi, perlu meninjau hal-hal yang harus diperhatikan baik dari faktor internal maupun dari faktor eksternal. Seperti perlu adanya pengembangan dari segi infrastruktur, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),  perlunya menumbuhkan inovasi dibidang teknologi, keterbatasan wewenang pemerintah daerah dalam mengatur pengelolaan SDA, biaya pembangunan dan  kualitas perencanaannya, serta penerapan pembangunan yang ramah lingkungan. Dalam lembar berikutnya, buku ini menerangkan fakta-fakta mengenai Baseline Dinamika wilayah Kalimantan Timur, posisi Geo-Eko strategis Kalimantan Timur, tantangan transformasi ekonomi yang dihadapi, pengembangan kawasan industri, komitmen untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan, infrastruktur untuk mendukung percepatan pengembangan kawasan pertumbuhan ekonomi, dan prediksi ekonomi Kalimantan Timur 2030.

Melihat data yang diberikan, bahwa ketersediaan sumber daya tak terbaharukan semakin menipis dan ditambah dengan tingkat eksploitasi sumber daya alam yang masih sangat tinggi. Tak mungkin pemerintah daerah dapat melawan hukum alam yang tidak dapat dicegah ini. Untuk itu, buku ini menerangkan bahwa pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat melalui pengembangan kawasan industri berbasis potensi lokal dengan pendekatan klaster pada 7 kawasan industri unggulan di wilayah Kalimantan Timur. Pendekatan ini salah satunya bertujuan untuk membangun industri berwawasan lingkungan yang memiliki daya saing investasi. Inilah yang menjadi awal pergerakan ekonomi. Keunggulan di masing-masing wilayah akan membuat interkoneksi tersendiri yang akan menggerakan roda perekonomian, peningkatan nilai tambah, serta memperluas lapangan pekerjaan.

Menariknya dalam buku ini, penulis menampilkan perbedaan perkembangan tansformasi ekonomi. Penulis menunjukkan 2 alternatif skenario, yakni skenario tanpa strategi transformasi ekonomi (skenario 1) dan skenario dengan strategi transformasi ekonomi (skenario 2). Skenario tersebut dikembangkan secara bertahap melalui beberapa tahapan periodisasi sehingga wajah ekonomi kaltim 2030 dapat disimulasikan. Hasil akhirnya adalah Provinsi Kalimantan Timur mempunyai stabilitas ekonomi yang kuat dan tidak lagi bersandar pada ekonomi sektor migas dan batubara. Melainkan terwujudnya keseimbangan struktur ekonomi tak terbarukan dengan yang terbarukan.

Dalam hal tata bahasa yg digunakan, buku ini menggunakan gaya bahasa yang sangat informatif sehingga sangat cocok bagi para pembaca yang suka meneiti atau mencari tau masalah yang sedang terjadi di wilayah ini. Buku ini turut disertakan data-data lengkap untuk memudahkan pembaca memahami materi secara detail, sehingga pembaca terobsesi untuk mengemukakan pendapat serta idenya untuk mendukung perencanaan visi tersebut setelah membaca buku ini. Pembaca yang suka meneliti dan haus akan keingintahuan terhadap apa yang sedang terjadi di bumi nusantara merupakan para kalangan muda penerus pembangunan bangsa saat ini.

Ketidakhadiran buku ini dalam media cetak, membuat buku ini masih kurang terjangkau terutama pada masyarakat-masyarakat yang tak begitu aktif dalam dunia internet. Rencana Visi Kaltim 2030 mungkin akan bisa lebih ternama apabila hadir dalam bentuk media cetak dan dipublikasikan ke tempat-tempat aktif yang membuat rancangan pemerintah ini dapat diketahui secara luas oleh masyarakat umum.

Dengan terbitnya buku ini, diharapkan semua elemen masyarakat, terkhusus di wilayah Kalimantan Timur, mampu memahami apa yang direncanakan pemerintah untuk bisa sama-sama berpartisipasi membangun dan mewujudkan Provinsi Kalimantan Timur yang terarah,serta mecipatakan kesejahteraan bersama untuk kedepannya. Impian besar ini hanya akan menjadi sebuah konsep, ide, atau gagasan tanpa adanya kerja keras dan kerja cerdas dari semua kalangan masyarakat. Maka dari itu, dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak sangat diperlukan agar bisa mewujudkan impian indah dari sang visioner itu menjadi sebuah kenyataan.

Judul Buku Visi Kaltim 2030 Pertumbuhan Kaltim Hijau Yang berkeadilan dan Berkelanjutan
Penulis DR. H. Awang Faroek Ishak, dkk
ISBN 9786028421171
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2013
Penerbit Koleksi Awang Faroek Ishak
Jumlah Halaman 136

0 komentar

Buat komentar

Oleh Peserta Sama