
Overthinking Is My Hobby, and I Hate It
-
Ditulis olehAsma Fathah J
-
Dibuat tanggal
23 Jul 2024
-
Sekolah
SMKN 9 BANDUNG
Overthinking is My Hobby and I Hate It merupakan karya ke-3 dari seri self healing yang ditulis oleh Alvi Syahrin, seorang penulis buku best-seller Insecurity is My Middle Name yang juga merupakan bagian dari seri self healing ini. Buku ini diterbitkan oleh penerbit Alvi Ardhi Publishing pada tahun 2023. Ukuran 13×19 cm dan jumlah halamannya sebanyak 268 membuatnya nyaman untuk dibawa kemanapun dan dibaca kapanpun.
Seringkali aku berpikir, "Astaga, hingga di umurku yang kian bertambah, aku belum punya banyak prestasi dan pengalaman untuk menunjang masa depanku. Apakah masih ada kesempatan untukku agar bisa mendapatkan masa depan yang cerah itu? Tapi aku takut. Takut jika aku gagal, mengecewakan orang-orang disekitarku, karena bahkan aku pun tak tahu pasti apakah aku memiliki bakat yang istimewa yang bisa membuat orang lain terkesan akan hasil kerja kerasku. Aku benar-benar takut akan masa depan..."
Dan ya, itulah yang disebut dengan overthinking. Ia yang selalu menghantuiku setiap malam sebelum tidur atau ketika aku sedang lengah, ia dengan mudahnya masuk ke dalam pikiranku. Aku rasa aku tidak bisa seperti ini terus-menerus. Aku harus bangkit. Maka aku memutuskan untuk mencari cara agar bisa meredam suara overthinking yang berisik itu. Yaitu dengan membaca buku ini. Judulnya begitu menarik perhatianku, 'Overthinking is My Hobby and I Hate It' (Overthinking adalah Hobiku, dan Aku Membencinya), persis seperti yang sering aku alami. Dan daya tarik lainnya ialah karena aku pernah membaca buku karangan Alvi Syahrin sebelumnya, yang membuatku menjadi tahu gaya penulisannya, dan aku sangat menyukai gayanya itu.
Tidak semua ketakutan terbesar berasal dari orang lain maupun lingkungan sekitar. Tetapi justru ketakutan terbesar itu bisa lahir dari dalam diri kita sendiri. Salah satunya hadir dari pemikiran kita yang berlebihan, terasa bising, bahkan seperti tidak pernah tertidur. Ya, dialah si Overthinking. Yang selalu mengganggu kita dari hal-hal kecil hingga besar sekalipun. 'Dikit-dikit' overthinking. "Duh, gimana kalau ternyata di kesempatan kali ini pun usahamu belum membuahkan hasil, bagaimana untuk kedepannya?" bisik Overthinking.
Seringkali kita dibuatnya merasa frustasi, menyerah, bahkan sebelum kita mengambil satu langkah pun. Menyerah ketika belum mencobanya sedikit pun. Jika kita ingin merubah keadaan ini, maka, lawan balik si Overthinking itu dengan strategi pertama: Putar balikkan apa yang Overthinking katakan (halaman 20). "Bagaimana jika kali ini aku berhasil? Bahkan lebih luar biasa dari yang aku bayangkan." Dan masih banyak strategi yang akan diketahui dengan membaca buku ini. Ia siap menjadi teman seperjuangan bagi kita yang ingin berusaha melawan Overthinking, kehadirannya benar-benar seperti sosok teman yang peduli dan selalu ada untuk kita.
Yang membuat buku ini berbeda dari buku self improvement lainnya ialah bagaimana Alvi Syahrin menyampaikan pembahasan buku ini dengan tidak lupa mengaitkannya dengan kepercayaannya sebagai seorang muslim, tetapi tetap sesuai pada porsinya. Contohnya seperti ketika Overthinking berkata, "Lalu, gimana kalau kamu... nggak jadi orang sukses di masa depan?" Strategi no. 6: Berprasangka baik sama Allah, yakin sama Allah. Bukan malah lebih yakin sama Overthinking (halaman 62). Dari contoh itu kita bisa melihat bagaimana Alvi Syahrin mampu memasukkan ajaran Islam yang relevan dengan overthinking yang kita hadapi.
Selain itu buku ini mudah dibaca dan dipahami karena penyusunan babnya yang terstruktur dan pertanyaan yang diajukan Overthinkingnya tersambung dari bab satu ke bab lainnya, sehingga mampu membuat kita sulit untuk berhenti membacanya. Bahasa yang digunakan dalam buku ini bercampur antara bahasa Indonesia dan Inggris yang kekinian, membuatnya seperti bahasa seorang teman yang sering berkomunikasi dengan kita. Tata letak tulisan yang tidak selalu penuh satu halaman membuatnya nyaman untuk dibaca. Dan adanya halaman berwarna tiap pergantian babnya menjadi nilai plus bagi buku ini.
Secara keseluruhan, buku ini benar-benar bagus dan layak untuk dibaca. Meski tidak memiliki pembahasan yang begitu dalam tentang overthinking secara teoritis, melainkan dilangsungkan pada cara-cara praktis mengatasinya, buku ini sangat cocok dibaca bagi kalangan remaja. Kalangan yang sedang dalam tahapan menuju dewasa yang sedang banyak menghadapi berbagai ujian baik dari dalam diri maupun luar dirinya.
Baik penulis, maupun teman-teman akan mendapatkan banyak pelajaran penting dari buku ini. Yaitu tentang bahwa mengenal diri juga sama pentingnya dengan mengenal lingkungan sekitar. Dalam Islam sendiri pun dikatakan bahwa “barangsiapa yang mengenal dirinya maka akan mengenal Tuhannya”. Sebab ketika kita tahu siapakah diri kita, potensi apa saja yang kita miliki, apa saja hal-hal penting dalam hidup, maka kita bisa menjalani hidup ini dengan penuh arti, dengan tujuan yang jelas. Tidak mudah menyerah akan hidup yang penuh dengan ujian dan cobaan yang berupa-rupa.
Buku ini sangat direkomendasikan bagi teman-teman yang sering mengalami overthinking dan ingin tahu bagaimana cara menenangkannya. Teman-teman tidak usah khawatir dengan pembahasannya apakah akan berat atau rumit, karena buku ini memiliki pembahasan yang ringan sehingga mudah untuk dibaca dan dipahami oleh kita yang masih remaja. Buku ini tersedia di Gramedia maupun toko online, jadi mudah untuk menemukannya.
Perubahan tidak datang dari orang lain, melainkan dari keinginan kuat yang muncul pada diri kita sendiri. Maka dari itu, ikhtiar yang maksimal dan tidak lupa untuk selalu bertawakal kepada-Nya merupakan kunci terbaik agar bisa sampai kepada tujuan hidup, yaitu mendapat keridaan-Nya. Jalan yang akan dihadapi tidak akan mudah, bahkan bisa saja kita tidak memiliki satu orang pun yang selalu ada menemani langkah kita. Tetapi jangan lupa bahwa Allah will never, ever, ever leave us. Terima kasih telah membaca resensi ini dan jangan lupa beri rating yang baik ya!
1 komentar
pas banget buat aku yang sering ovt. Terima kasih atas resensinya!