Hello Cello adalah sebuah novel fiksi-romance karya Nadia Ristivani yang diterbitkan oleh Bukune. Buku ini memiliki tebal 428 halaman dan dapat ditemukan dengan harga Rp. 110.000. Dengan ISBN 9786022204381, novel ini hadir dalam dimensi 13x19 cm. Nadia Ristivani, yang dikenal juga dengan nama pena Armaraher, menghadirkan sebuah kisah cinta yang unik dan penuh emosi dalam buku ini.

Nadia Ristivani, penulis di balik Hello Cello, adalah seorang penulis yang aktif di dunia penulisan fanfiction dan novel alternatif. Sebelumnya, Nadia dikenal lewat karya-karya seperti Hilmy Milan, yang juga merupakan bagian dari semesta yang sama dengan Hello Cello. Buku ini menonjol dengan gaya penulisan yang khas dan kemampuan untuk menyajikan cerita yang tidak hanya menghibur tetapi juga penuh makna. Hello Cello menampilkan dinamika hubungan yang menarik dan penuh konflik antara dua karakter utama yang berbeda latar belakang.

Hello Cello mengisahkan tentang Helga, seorang wanita yang sering kali mengalami patah hati. Terluka oleh pengalaman masa lalu, Helga mengekspresikan perasaannya melalui tulisan-tulisannya. Di sisi lain, Cello adalah seorang pria yang terkenal sebagai "playboy" di kampusnya. Ketika Cello mencoba mendekati Una, sahabat Helga, usahanya berakhir gagal. Namun, kegagalannya justru mempertemukannya dengan Helga, yang memiliki karakter cuek dan unik. Seiring berjalannya waktu, ketertarikan Cello pada Helga berkembang menjadi perasaan yang lebih dalam. Meskipun hubungan mereka dimulai dengan persahabatan, mereka menghadapi berbagai masalah akibat masa lalu Helga dan pandangan buruk terhadap Cello. Setelah empat tahun saling memperbaiki diri, mereka akhirnya mampu membuka hati satu sama lain dan memulai hubungan yang lebih serius.

Dalam Hello Cello, Nadia Ristivani menggambarkan dengan cermat perjalanan emosional kedua tokoh utama. Novel ini menggunakan gaya penulisan yang segar dan dialog yang realistis, memberikan kehidupan pada karakter-karakternya. Cello, dengan image playboy-nya, mengalami pertumbuhan karakter yang signifikan saat ia mulai memahami dan menghargai Helga. Helga, di sisi lain, berjuang untuk melepaskan masa lalunya dan membuka diri terhadap Cello. Tema utama novel ini adalah pencarian diri dan perkembangan hubungan antar pribadi. Ristivani berhasil mengeksplorasi bagaimana masa lalu dapat mempengaruhi hubungan masa kini dan pentingnya cinta diri sebelum mencintai orang lain. Struktur naratif yang disusun dengan baik memungkinkan pembaca untuk mengikuti perubahan karakter secara mendalam, sementara penggunaan dual cover yang bisa dibalik menambah daya tarik visual buku ini.

Kelebihan Hello Cello terletak pada penggambaran karakter yang kompleks dan realistis serta eksplorasi tema yang relevan, seperti perjuangan pribadi dan pertumbuhan dalam hubungan. Buku ini menawarkan pandangan yang mendalam tentang bagaimana seseorang bisa memperbaiki diri dan menjalin hubungan yang sehat. Namun, ada beberapa kelemahan, terutama dalam transisi dari cerita awal ke bagian akhir yang terasa agak terputus. Perubahan dalam penulisan dari awal cerita di Alternate Universe (AU) ke setting utama juga mungkin membingungkan bagi beberapa pembaca.

Secara keseluruhan, Hello Cello adalah bacaan yang sangat menarik dan bermanfaat bagi mereka yang menyukai cerita tentang hubungan romantis dengan sentuhan pengembangan karakter yang mendalam. Pesan tentang pentingnya cinta diri sebelum mencintai orang lain adalah tema yang kuat dan relevan. Dengan karakter-karakter yang berkembang secara signifikan dan alur cerita yang menyentuh, buku ini layak dibaca oleh siapa pun yang ingin merenungkan perjalanan emosional dan pertumbuhan pribadi dalam konteks hubungan. Bagi pembaca yang menyukai cerita romance yang penuh makna dan karakter yang relatable, Hello Cello adalah pilihan yang tepat.