book

Indigenous

0
  • book
    Ditulis oleh
    Hanin Raiwalia Gandi
  • Dibuat tanggal
    28 Jul 2024
  • Sekolah
    SMAN 2 TAMBUN UTARA

Berawal dari Wattpad pada tahun 2018 adalah pertama kali Indigeous ditulis oleh E-Jazzy. Kemudian pada tahun 2022 Indigenous: Biru diterbitkan oleh Nanggala.id. Buku ini bergenre fantasi dengan tema supranatural dan horor. Buku ini merupakan bagian pertama dari seluruh cerita Indigenous.

Pada malam tahun baru, hidup Anila Jelita tiba-tiba berubah dengan kehadiran Banyu Biru. Tidak tahu dia siapa, dari mana, dan bagaimana, tahu-tahu Banyu Biru ada di kamarnya. Banyu Biru bilang, dia ingin mnejadi temannya, karena Nila tidak punya teman. Nila yang sudah diberi julukan ‘Anak Penyihir’ kini semakin dicap aneh dan dijauhi oleh satu sekolah karena terlihat bicara sendiri. Sampai suatu hari, gurunya menasihati Nila untuk memisahkan antara yang nyata dan tidak nyata. Setelah hari itu, Banyu Biru menghilang.

Saat Nila beranjak ke SMA, dia tidak banyak berubah. Dia mesih penyendiri dan dicap aneh, dan dia masih tidak bisa melupakan Banyu Biru. Anehnya lagi ada yang mau berteman dengannya. Di SMA itu, dia memiliki musuh bernama Abu, yang juga teman sekelasnya selama tiga tahun di SMP. Gara-gara Abu, Nila jadi ikut terseret ke dunia ghaib dan menemukan seseorang yang bisa menuntunnya menuju Banyu Biru. Namanya Azura, hantu tanpa kepala yang berdiam di perpustakaan SMP-nya.

Pencarian Banyu Biru kemudian dimulai. Tapi itu juga merupakan sumber utama Anila Jelita. Dia jadi tersesat ke alam ghaib dan terlempar ke masa lalu, dan melihat kembali peristiwa yang tidak mengenakkan. Di saat dia sudah bertemu Banyu Biru, Nila malah tersesat di dunia paralel dan tertukar dengan Anila Jelita dari dunia lain. Namun, di dunia paralel itu, Banyu Biru dapat hidup dan bertingkah selayaknya manusia normal. Dituntun oleh Azura, Nila 1.0 dan Nila 2.0 bekerja sama untuk mencari jalan pulang.

Buku ini pertama kali saya temukan di tahun 2020 setelah mengubek-ubek Wattpad. Setelah membaca semua chapternya dalam satu hari, saya menobatkan Indigenous menjadi buku favorit saya. Ada banyak yang membuat saya jatuh cinta dengan buku ini, salah satunya adalah nama-nama karakternya yang berdasarkan warna. Karakter protagonis Anila Jelita yang penyendiri dan hobi berkhayal, Banyu Biru yang kocak namun juga misterius. Karakter sampingannya juga memiliki sifat-sifat yang beragam, favorit saya adalah Magenta yang sarkastis dan Safir yang penyabar, namun sering kali menegang urat-uratnya gara-gara Nila dan Abu. Abu sendiri merupakan salah satu musuh bebuyutan Nila, sudah sering sekali Abu merecoki Nila. Selain itu ada Zambrud yang polos dan merupakan tokoh comic relief.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Nila digambarkan dengan jelas. Mulai dari keluarganya yang tidak memiliki ayah, sehingga ibunya harus bekerja keras sampai tidak bisa menghabiskan waktu dengan anak-anaknya. Di sekolah pun, dia dikucilkan dan dijuluki ‘Anak Penyihir’ karena dia pernah berkata kepada teman sekelasnya, yang tidak lain adalah Abu, bahwa ia tidak akan naik kelas mejadi kenyataan. Dan sifat penyendirinya, di mana dia lebih senang berkhayal dan tenggelam dalam buku.

Sosok Banyu Biru juga sangat misterius. Pada awalnya, dia terlihat hanya ingin berteman dengan Nila, namun kenyataannya dia lebih dari itu. Sampai pada saat dia menghilang, Anila Jelita sampai harus keluar-masuk alam ghaib demi mencari tahu tentang Banyu Biru. Tema horor disini juga sangat kental, Nila bertemu dengan banyak hantu yang dapat membantu atau menghambat bahkan mencelakai dirinya. Seperti Azura yang berkepala buntung, Velvet yang merupakan perwujudan sisi negatif Abu, hantu-hantu saat peristiwa Jum’at Kelabu, dan hantu-hantu Belanda saat zaman penjajahan.

Penulisan narasi dan dialog di buku ini terbilang lucu dan ringan. Banyak sarkasme dan satir yang tertuang dalam dialog-dialog antartokoh, dan juga selipan-selipan humor gelap. Namun buku ini juga memiliki nasihat dan pesan moral, baik secara tersirat maupun tersurat. Buku ini memiliki sampul depan yang cantik dan sederhana. Di dalam buku juga terdapat ilustrasi karakter Anila Jelita dan Banyu Biru, dan ilustrasi latar.

Sayangnya di dalam buku ini juga saya sering kali dijumpai kesalahan ketik dan kesalahan layout. Dan terdapat beberapa gambar yang tidak jernih. Selain itu, karena buku ini merupakan bagian pertama dari keseluruhan cerita, buku ini memiliki akhir cerita yang sangat menggantung.

Buku ini saya merekomendasikan untuk pembaca yang ingin membaca novel fantasi lokal, dengan tema supranatural, horor dan misteri, maka buku ini cocok untuk dibaca. Selain itu bahasa di buku ini tidak terlalu berat, jadi dapat dibaca oleh anak remaja. Silahkan dibaca jika pembaca ingin mencari tahu tentang asal usul kata Indigenous.

Judul Buku Indigenous
Penulis E-Jazzy
ISBN -
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2022
Penerbit Nanggala.id
Jumlah Halaman 467

0 komentar

Buat komentar